tag:blogger.com,1999:blog-43851878554916747812024-02-19T23:24:14.385+07:00SijeBerbagi
cara kami memberi artiSijehttp://www.blogger.com/profile/00535891711884570451noreply@blogger.comBlogger320125tag:blogger.com,1999:blog-4385187855491674781.post-86113912574906185682021-02-10T20:46:00.002+07:002021-02-10T20:46:29.960+07:00Membaca Perjalanan Lima Tahun Sate Ratu<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyKGgRkdA2w0CBHt7Y7FtUeukst5NbtdvSVFL4wTpxw_MfP0SZoGp5MsfSZc3QfeRD8RZLDvy6puAImoeNPEB5pfYTOk1BgwknkRWlJBkdLb9M3NYPehAUBKyutMRh-drEYlfXoT1ykiia/s2048/Sate+Ratu+Yogyakarta.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" data-original-height="1152" data-original-width="2048" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyKGgRkdA2w0CBHt7Y7FtUeukst5NbtdvSVFL4wTpxw_MfP0SZoGp5MsfSZc3QfeRD8RZLDvy6puAImoeNPEB5pfYTOk1BgwknkRWlJBkdLb9M3NYPehAUBKyutMRh-drEYlfXoT1ykiia/s320/Sate+Ratu+Yogyakarta.jpg" width="320" /></a></div><br /> <p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span face=""Arial","sans-serif"">Honestly,</span></i><span face=""Arial","sans-serif""> saya bukan orang yang tertarik dunia
bisnis. Entreprenur, usaha, dan semacamnya bukan hal yang menarik bagi saya.
Dulu saya pernah <i style="mso-bidi-font-style: normal;">sih</i> punya usaha,
namun karena <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>rame-rame, akhirnya goncang
dan ambruk di tengah jalan. Sejak itu saya memilih dunia yang pasti-pasti saja.
Sebab ‘traumatis’ ini, akhirnya membuat saya selalu menyingkirkan buku-buku
bisnis dari list bacaan. Males aja gitu baca buku bisnis yang kadang isinya
nggak lebih dari motivasi-motivasi yang rada-rada omong kosong. Subyektif
banget ya paragraph pembukanya.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span face=""Arial","sans-serif""><br /></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span face=""Arial","sans-serif"">Hingga akhirnya, beberapa waktu lalu
seorang kawan memberikan sebuah buku. Judulnya ‘Kok Bisa Gitu?’. Dari judulnya
tidak terbayang isinya apa ya? Duh naluri editor muncul nih. Namun setelah saya
baca, saya menemukan banyak ilmu (teori maupun teknis) tentang bisnis, yang
dituliskan dengan gaya cerita. <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span face=""Arial","sans-serif""><br /></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span face=""Arial","sans-serif"">Pernah membaca buku Sokola Rimba-nya
Butet Manurung? Atau Catatan Seorang Demonstran-nya Soe Hok Gie? Nah buku ini
mirip-mirip seperti itu meskipun tidak sedetil dua buku di atas. Apabila Butet
dan Gie menuliskan hingga detil tanggalnya, Budi –Fabian Budi Seputro,
menuliskan kisah perjalanan sesuai tahun. <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span face=""Arial","sans-serif""><br /></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span face=""Arial","sans-serif"">Budi –begitu ia biasa disebut, adalah
owner Sate Ratu. Saya pernah mereview produknya beberapa waktu lalu. Bagi
pecinta sate yang berdomisili di Jogja, saya yakin sudah pernah mendengar atau
bahkan mencicipi produk dari brand ini. Berbeda dengan sate kebanyakan, menu
yang disuguhkan Sate Ratu memiliki cita rasa yang unik dank has. Tapi, kali ini
saya tidak akan membahas hal ini lagi. Saya justru ingin sedikit berceita
–menceritakan kembali, perjalanan Sate Ratu dari titik awal, hingga saat ini. Saya
tentu tidak akan menceritakan semuanya. Biar pada penasaran, lalu baca bukunya,
terus icip satenya. Hehe.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span face=""Arial","sans-serif""><br /></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span face=""Arial","sans-serif"">Bagi yang sedang belajar bisnis atau
lebih tepatnya manajemen bisnis, buku ini oke banget kalaumau dijadikan
referensi. Pada bagian awal, Budi menceritakan kisahnya membangun brand Sate
Ratu. Dari awalnya merupakan bisnis bersama lalu satu persatu partner-nya
memilih mundur. Lalu tinggal ia dan istrinya yang berjuang membesarkan ‘anak’. </span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span face=""Arial","sans-serif""><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span face=""Arial","sans-serif"">Saya memiliki beberapa momen ‘aha’
saat membaca buku ini. Pada part awal, momen aha saya adalah saat Budi
menceritakan betapa menggemaskannya proses memilih staff. Bukan sekedar memilih
orang saja, namun sepaket dengan isi kepalanya, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">attitude</i>nya, hingga keluarganya. Lho kok keluarga? Yes, sebagai
manusia yang hidup di tengah masyarakat yang selalu ikut riweh kalau saudaranya
bahkan tetangganya punya <i style="mso-bidi-font-style: normal;">gawe</i>,
ternyata ini berpengaruh sekali dalam hal performa kerja. Di sisi lain, ketika
memilih orang yang sudah beres semuanya, jarang individu yang seperti ini mau
bekerja di tempat ‘rendah’. <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span face=""Arial","sans-serif""><br /></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span face=""Arial","sans-serif"">Momen aha lain saat Budi menceritakan
pelanggan-pelanggan yang pernah mampir ke Sate Ratu. Beberapa loyal, kalau beli
bisa sampai berkotak-kotak. Namun ada juga yang ajaib. Dari yang minta refil
nasi putih berkali-kali dengan porsi sedikit (biar tidak terkena tagihan
tambahan), hingga yang minta refil gratisan. Waks! <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span face=""Arial","sans-serif""><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span face=""Arial","sans-serif"">Namun di luar kisah-kisah yang <i style="mso-bidi-font-style: normal;">pabalidut</i> itu, Budi juga menceritakan
perjuangannya membesarkan brand Sate Ratu. Memilih strategi bisnis yang sesuai
visi. Memilih lokasi yang tepat. Memilah pelatihan UKM yang <i style="mso-bidi-font-style: normal;">worth it</i>. Hingga memilih lomba kuliner
mana yang sesuai dengan brand Sate Ratu. Hal-hal yang kadang diabaikan oleh
usaha yang baru berdiri. Saking semangatnya bertumbuh, semua kesempatan dicoba.
Padahal beberapa diantaranya tidak sesuai dengan target jangka panjang bisnis
yang sedang dirintis.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span face=""Arial","sans-serif""><br /></span></i></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span face=""Arial","sans-serif"">So</span></i><span face=""Arial","sans-serif"">, buat pembaca yang sedang belajar
merintis bisnis, atau sedang di puncak bisnis, buku ini <i style="mso-bidi-font-style: normal;">worth it</i> untuk dibaca Agar tidak goyah dalam semangat. Juga tidak
gampang berpuas karena smeua ucapan selamat. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span face=""Arial","sans-serif""><o:p> </o:p></span></p>
<p align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: right;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span face=""Arial","sans-serif"" style="font-size: 9pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Sije<o:p></o:p></span></i></p>
<p align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: right;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span face=""Arial","sans-serif"" style="font-size: 9pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Arumdalu,
10 Februari 2021<o:p></o:p></span></i></p>
<p align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: right;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span face=""Arial","sans-serif"" style="font-size: 9pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><o:p> </o:p></span></i></p>Sijehttp://www.blogger.com/profile/00535891711884570451noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4385187855491674781.post-30882905642619405162021-02-03T14:37:00.000+07:002021-02-03T14:37:19.494+07:00Surat Wasiat<p> </p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;">Percaya nggak kalau lima tahun lalu saya pernah membuat
surat wasiat? Isinya tentu saja ala-ala. Waktu itu masih mahasiswa. Jangankan
takhta, harta saja tak puinya. Isi surat wasiat tersebut adalah password semua
media sosial dan pin ATM. Serta hutang dan pinjaman buku yang belum saya kembalikan
waktu itu. Karena waktu itu belum berpasangan, maka surat wasiat itu saya
berikan kepada kawan baik saya.</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;"><br /></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhZQYvtm8flPqIheGvW0ksxm5jBp8gE36nsRlfXEvxreB08WPAb0UWfkaC9H_VIn__Fts1-nCdPfvSs_qJI0oRB5Sqvs_MuuhdPGiM_4k-SP2JMoxWkIKENWlpUEI-eC-c_z3iWrest-8i/s780/surat+dalam+botol.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="438" data-original-width="780" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhZQYvtm8flPqIheGvW0ksxm5jBp8gE36nsRlfXEvxreB08WPAb0UWfkaC9H_VIn__Fts1-nCdPfvSs_qJI0oRB5Sqvs_MuuhdPGiM_4k-SP2JMoxWkIKENWlpUEI-eC-c_z3iWrest-8i/w320-h180/surat+dalam+botol.jpeg" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">credit: detik travel</td></tr></tbody></table><br />Waktu itu pikiran saya simple, kekayaan saya ya tulisan
saya. Tulisan-tulisan yang tersebar di media sosial, blog pribadi, dan
website-website tempat saya dulu pernah bekerja. Beberapa mungkin akan
memberatkan timbangan amal, namun ada beberapa yang sombong nan songong. Kadang
saya memang tidak bisa membedakan mana tengil, mana sombong. Itulah kenapa saya
butuh orang-orang yang berani nabok kalau saya keterlaluan. <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Inisiatif menulis surat wasiat ini sebenarnya berawal
dari kekepoan saya. Beberapa kali ketika mendengar atau membaca kabar
meninggalnya seseorang, hal pertama yang saya lakukan adalah membuka laman
media sosial mereka. Saya penasaran saja, bagaimana si mayit melalui hidupnya.
Tidak ada niat buruk sebenarnya. Hanya ingin tahu. Cukup. Namun kadang saya
keponya kejauhan. Hal ini kemudian membuat saya berpikir, kalau saya meninggal
kelak, jangan-jangan orang-orang juga ngepoin media sosial saya. Terus mereka
komentar, “Oh Sije, yang tengil itu”. Ah malunya. Bukan sholihahnya yang
diingat (ya emang belum sholihah sih). Atau malah mungkin, “Oh Sije, yang galak
itu kan?”. Ew..ingat saya dalam hal yang baik-baik saja ya, fans. #eh. <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Hari ini, saat saya menuliskan senandika ini, dunia
sedang tidak baik-baik saja. Kabar duka hampir setiap hari terdengar. Saya
benci sekali. Gini-gini, meski galak saya itu memblenan. Nangisan kalau ada
kabar buruk. Belum lama ini saya membaca berita seorang laki-laki meninggal di
taksi setelah ditolak lebih dari 10 rumah sakit rujukan covid. Juga
ulama-ulama, habib-habib, yang Allah minta untuk pulang dalam waktu yang
berdekatan. Ditambah dengan berita kecelakaan pesawat di perairan Kepulauan
Seribu. Ah bencinya saya dengan kabar-kabar seperti ini. Tapi, bukankah takdir
Allah selalu yang paling baik dari takdir-takdir baik? <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Usai semua kabar ini, rasa-rasanya tidak berlebihan kalau
saya kembali menulis surat wasiat. Menulis ulang. Memperbarui. Sebelum
panggilan pulang itu datang. <o:p></o:p></span></p>
<p align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: right;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 8.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Sije<o:p></o:p></span></i></p>
<p align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: right;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 8.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Arumdalu,
19 Januari 2021<o:p></o:p></span></i></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><o:p> </o:p></span></p>Sijehttp://www.blogger.com/profile/00535891711884570451noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4385187855491674781.post-60198774416657030282021-02-03T14:29:00.000+07:002021-02-03T14:29:34.140+07:00Merdeka dari Kemelekatan Benda<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://www.gramedia.com/blog/content/images/size/w1000/2019/04/goodbye-things.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="397" data-original-width="800" height="198" src="https://www.gramedia.com/blog/content/images/size/w1000/2019/04/goodbye-things.jpg" width="400" /></a></div><p><br /></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Saya tidak menemukan kata lain yang dapat mendefinisikan
apa yang ada di kepala saya selain ‘kemelekatan’. Ini semacam keinginan untuk
memiliki, namun bukan. Tapi rasa ingin terikat dengan benda-benda yang sudah
dimiliki, serta terus ingin menambah koleksi. Nah, kurang lebih seperti ini. <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Saya tipe manusia yang mudah meletakkan emosi pada sebuah
benda. Apa saja. Misalnya ketika mengikuti sebuah kegiatan, saya bisa dengan
senang hati menyimpan co-card peserta selama bertahun-tahun ketika saya
tersentuh dengan kegiatan itu. Pernah suatu ketika saya menemukan sebuah
‘harta’ ketika saya membongkar barang-barang lama. Dari cocard saat saya jadi
bantara ketika SMA, hingga pin jaman saya masih jadi pengurus Rohis SMA.
Sebagai catatan, saya menemukannya setelah saya lulus pasca sarjana. Lebih
tepatnya satu tahun setelahnya. Waks! Kebayang buluknya seperti apa benda-benda
tersebut? <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Selain barang-barang yang mengandung bawang –kenangan,
saya (dulu) juga senang sekali mengkoleksi buku-buku. Saya hampir tidak pernah
absen ketika ada pameran buku di Jogja. Sebagai gambaran, Jogja itu surganya
pameran buku. Setiap tiga bulan sekali bisa dipastikan ada pameran buku islami.
Belum lagi gramedia, toga mas, dan penerbit kompas yang juga kerap menyelenggarakan
pameran buku. Satu lagi, ada yang namanya Pasar Kangen di Jogja. Di sana, kita
bisa menemukan berbagai macam benda-benda unik dan berumur, dari mainan,
aksesoris, dan tentu saja buku. Terbayang, kira-kira sebanyak apa buku saya?
Sebelum kejadian menyortir yang sudah saya sedikit ceritakan di atas, saya
menyimpan setidaknya lima box dan 4 kardus buku. Ini buku semua, belum lagi
barang-barang lainnya. Terbayang sesesak apa kamar dan pikiran saya. <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Hingga akhirnya saya menemukan beberapa artikel yang
menyentil saya, salah satunya berjudul, ‘goodbye things’. Usai membaca itu,
saya kemudian terpikir, ‘nah iya ya, untuk apa saya menyimpan benda-benda
ini?’. Berubah memang tidak bisa dengan sekali hentakan ya. Saya kemudian mulai
menyortir barang-barang koleksi peninggalan sejarah saya selama hidup. Ronde
pertama saya behasil membuang setengah dari koleksi tersebut. Apa saja isinya? <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Selain benda-benda penuh kenangan –yang ternyata banyak
sekali, saya juga menyingkirkan buku-buku kuliah S1. Ya meski sampai sekarang
saya masih menyimpan sebagian besar darinya, namun hampir 2/3 simpanan saya
akhirnya saya lepaskan. Hasil sortir ini kemudian membuat harta karun saya
hilang setengahnya. <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Rasanya? Lega! Selain tempat tinggal jadi lebih lega, ada
rasa dalam jiwa yang sedikit plong. Pernah patah hati lalu potong rambut pendek
nggak? Nah, persis! Enteng! Jadi ada tempat buat hal-hal baru lainnya. Saya
kemudian berhenti sejenak. Cinta dunia utamanya buku masih menjadi raja. Sampai
akhirnya awal tahun ini, saya kembali menguji kadar kemelekatan saya terhadap
benda-benda. <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Dulu, saya pernah ingin membuat perpustakaan. Maka, semua
buku yang bagus –dan nampaknya bagus serta murah, saya borong semuanya. Padahal
kantong mahasiswa. Cita-cita saya simple waktu itu, punya rumah di pinggiran
kota dengan halaman yang cukup untuk membuka perpustakaan dan bimbingan belajar
gratis untuk anak-anak di sekitar. Namun ternyata Allah berkata lain, hingga
tahun 2021, hal ini tak kunjung terwujud –atau mungkin saya yang kurang keras berusaha.
Akhirnya buku-buku tersebut menumpuk. Terawat dengan baik tentu saja. Namun
tidak (belum) menjadi manfaat. <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Honestly, saya jadi merasa memiliki beban. Buku-buku yang
bisa jadi menjadi manfaat untuk orang lain, justru tertahan di kolong ranjang.
Berdebu pula. Hish! <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Mengalahkan rasa malas, dan ikatan emosional dengan buku,
saya membongkar ulang simpanan harta karun saya. Setidaknya ada lima box ukuran
45 liter yang terisi penuh buku dan satu lemari belajar yang penuh dengan
buku-buku bacaan. <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Selama proses sortir, perasaan seperti, <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">‘ih bagus ini’ <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">‘wah ini kan yang menulis si ini’<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">‘hmm dulu mau beli buku ini pakai nabung dulu’<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Dan seterusnya, terus terbayang. Hih! Emang ya. Godaan
saat ingin melangkah kepada kebaikan itu adaaa ajaa. Saya akhirnya menemukan
cara baru untuk sortir. Saya hanya akan menyimpan buku pemberian orang (dan
bagus) serta buku yang rekomended untuk anak-anak saya kelak. Saya yang
biasanya penuh perasaan saat sedang mengurus buku, mendadak menjadi tega
sekali. Prinsip saya satu, ‘apa yang bisa disumbangkan, sumbangkan. Apa yang
bisa dibuang, buang!’<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Tara! Dari lima box buku bacaan, tinggal 1 box saja.
Empat box lainnya saya hibahkan. Bisa ya melepas ‘anak’ dengan semudah itu?
Jujur saja tidak. Sampai saya menuliskan tulisan ini, saya masih kerap kali
ingat anak-anak saya itu. Tapi saya senang, setidaknya mereka bermafaat untuk
orang lain, dan saya bisa mengurai kemelekatan saya terhadap benda-benda.
Itung-itung mengasah diri agar tidak terlalu cinta dunia, ye kan.</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt; text-align: left;">Dulu, setiap melihat tumpukan buku, saya selalu takut (dan senang).
Takut kalau suatu saat, belum mampu menjadikan buku-buku ini manfaat untuk
orang lain, sudah diminta untuk ’pulang’. Terus sampai ‘rumah’, ditanya, apa
manfaat dari waktu serta benda-benda yang saya beli selama hidup.</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"></p><p align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: right;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 8.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Sije<o:p></o:p></span></i></p>
<p align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: right;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 8.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Arumdalu,
20 Januari 202</span></i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">1<o:p></o:p></span></p><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt; text-align: left;"></span><p></p>Sijehttp://www.blogger.com/profile/00535891711884570451noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4385187855491674781.post-9945809914671310012021-02-03T14:21:00.000+07:002021-02-03T14:21:09.920+07:00Ironi di Serpihan Surga Bumi Gora<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Awalnya saya mau cerita, proses perjalanan saya <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>bisa sampai ke Lombok dengan gratis lengkap
dengan bonus belajar pengalaman baru nan seru. Namun saya belum dapat emosinya.
Sudah menulis sekian paragraf, tapi rasanya lempeng sekali. Jadi, untuk
memancingnya, saya akan awali dengan tulisan ini. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Tahun 2018 sepertinya tahun hoki bagi saya. Dapat tawaran
job tanpa mencari. Menang lomba berkali-kali, hingga akhirnya Allah beri
kesempatan untuk masuk ke dunia literasi yang baru. Naik level. Saya nggak akan
cerita bagaimana proses di dalamnya. Nanti saja di artikel satunya. Di sini
saya ingin cerita sisi yang lainnya. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Pertama kali ke Lombok kalau tidak salah bulan Oktober
2018. Dalam rangka riset bahasa untuk pembuatan buku bacaan anak. Ini adalah
pertama kalinya saya menginjakkan kaki di Bumi Gora –yang Alhamdulillah
kemudian nanti diikuti injakan berikutnya. Jujur, rasanya aneh. Manusia Jogja
yang terbiasa lalu lalang kendaraan, bahkan bandaranya saja di tengah kota (YIA
belum jadi waktu itu), kaget saat landing di LIA, Lombok Tengah. <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQ8b33ZXgoHRJiUrnNOH9mrrRF-oB2o1DrX_GE7lqwS0ht1Aay17NT85mcuiODsCPqepFmUXbk9Q4utxNvCk3x4SIGb0agxlG_dUXruZKu2HIFfSDghlIaj-2XW2Wdt6OvVPiQ-0qTPD_T/s1280/IMG-20181025-WA0020.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="960" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQ8b33ZXgoHRJiUrnNOH9mrrRF-oB2o1DrX_GE7lqwS0ht1Aay17NT85mcuiODsCPqepFmUXbk9Q4utxNvCk3x4SIGb0agxlG_dUXruZKu2HIFfSDghlIaj-2XW2Wdt6OvVPiQ-0qTPD_T/s320/IMG-20181025-WA0020.jpg" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Saya di Air Terjun Benang Stokel</td></tr></tbody></table><br /><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Sepanjang garis memanjang hanya terlihat pantai. Pun
begitu sudah sampai di bandara, sepi sekali. Begitu keluar dari pintu keluar,
yang terlihat hanyalah hamparan sawah. Satu yang unik –yang saya sadari saat
penerbangan kembali ke Jogja, di ‘halaman’ bandara, terdapat banyak ruang
terbuka hijau yang boleh dikunjungi siapa saja –setidaknya sampai akhir 2019
masih begitu. Ini kemudian dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk piknik.
Banyak yang duduk-duduk menggelar tikar sambil makan bersama. Awalnya saya kira
mereka adalah keluarga yang menjemput keluarganya. Tapi kok banyak sekali,
ternyata mereka piknik. Setidaknya itu yang saya dengar dari supir yang antar
jemput saya waktu itu. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Jarak dari bandara ke pusat kota kurang lebih 1 jam
menggunakan mobil. Jauh ya? Iya. Bagi yang pertama kali ke Lombok dan
sendirian, saya sarankan cari penerbangan yang landingnya pagi atau siang.
Kalau dari Jogja, hanya ada 1 pilihan, ambil penerbangan transit Jakarta.
Memang kenapa? Tidak aman? Tidak juga. Jadi sepanjang perjalanan dari bandara
ke pusat Kota Mataram akan lebih banyak melewati persawahan, kecuali kalau
sudah masuk kota. Ini pun jangan dibayangkan seramai pusat kota Jogja atau
Jakarta. Tapi nggak apa. Semua kan terbayarkan ketika sudah menginjkkan kaki di
pantai, air terjun, juga desat adat. Sungguh!<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Saya tidak akan cerita soal hotel yang saya singgahi
selama di sana. Ya hotel mah gitu-gitu aja kan. Saya justru ingin cerita rasa
emosional yang saya rasakan ketika ‘keliling’ wilayah Lombok Tengah. Mengapa
hanya Lombok Tengah? Sebab project saya hanya untuk Lombok Tengah saja. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Namun konon Lombok Tengah ini bisa dianggap mewakili
kondisi Lombok yang mulai merangkak maju karena ada Bandara LIA (Lombok International
Airport). Pada kunjungan pertama, selama 3 hari di Lombok tengah, tugas saya
–kami lebih tepatnya, adalah ‘jalan-jalan’. Now you know why I love this job.
Yuhuy! <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Kami semua, setidaknya harus mengunjungi 19 sekolah
(dibagi 2 tim). Sebagai manusia yang selama ini ‘makan’ dari jalan-jalan
semacam ini, bagi saya ini sangat menyenangkan. Saya ingat betul, sekolah
pertama yang saya kunjungi berada di pinggir jalan besar. Tidak jauh dari
warung nasi balap puyung Inaq Esun. Kalau ke Lombok, wajib banget mampir ke warung
ini. Part ini akan saya ulas panjang di artikel lain.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Tidak ada yang special dari sekolah ini sebenarnya. Sama
halnya dengan sekolah lain yang berada di pinggiran kota lainnya. Cukup maju.
Bangunan baru. Setidaknya itu yang saya lihat ketika dibandingkan dengan
bangunan sekolah lain yang saya temui. Satu yang khas adalah, bentuk
gerbangnya. Tapi sayangnya saya nggak ambil gambar. Hyahh sayang sekali. Selain
itu, yang khas lainnya adalah bahasa yang digunakan. Di sana saya berhasil
menjadi pendiam. Tentu karena tidak paham bahasa. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Berlanjut ke sekolah lain, hal yang saya temui semakin
unik. Saya menemukan sekolah negeri yang sebelum memulai pelajaran, selalu
diawali dengan doa bersama. Secara islam. Wait, sebelum ada yang protes, saya
perlu menjelaskan bahwa di sekolah ini semua muridnya islam. Tentu kita ingat
bahwa Lombok memiliki julukan Pulau Seribu Masjid. Wahh nggak adil dong. Ini
kan sekolah negeri. Bagi saya ini justru malah unik. Lokal banget. Tentu saja
kebijakan ini harus diganti kalau suatu saat kondisi berganti. Sama halnya
ketika di beberapa liputan televisi, saya menemukan sekolah yang dimulai dengan
doa versi nasrani. Padahal sekolah negeri. Ya itu bukan masalah. Toh semua
muridnya nasrani. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Part yang saya sukai dalam ekspedisi keliling Lombok
Tengah adalah saat kami harus mengunjungi satu wilayah pesisir pantai. Kalau
pernah dengan Pantai Kuta, nah sekitar kawasan itu. Sebelum akhirnya kami
sampai di wilayah pantai, kami terlebih dahulu melewati kawasan desa adat Sade.
Tahu kan? Iya yang terkenal itu, yang ada pohon cintanya. Bisa kebayang dong
ekspresi heboh saya. Padahal itu baru lewat. Kami pun harus kejar-kejaran waktu
sebelum anak-anak sekolah bubar. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Usai lewat kawasan desa adat –yang akhirnya kami mampir
saat pulangnya, kami memasuki kawasan wisata pantai. Bisa dibilang ini mini
bali. Saya melihat wajah Lombok yang berbeda di sini. Banyak café dengan
gaya-gaya Bali di sini. Pengunjungnya juga kebanyakan turis asing yang datang
lengkap dengan peralatan surfingnya. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Saya kira takjub saya akan berhenti sampai di sini.
Ternyata tidak. Semakin ke atas (dalam arti sebenarnya), saya menemukan hal
lain yang membuat saya diam. Waktu itu kami masih harus mengunjungi 2
sekolah.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Sebelum sampai di dua sekolah
ini, kami harus melwati bukit yang berkelok. Kalau tahu bukit Bintang Jogja,
atau tanjakan Nagreg, Garut, nah seperti itu. Bedanya kalau di Bukit Bintang
dan Tanjakan Nagreg kita akan melihat pemandangan lampu atau rumah-rumah
penduduk dari atas ketinggian, di sini (bukit tak bernama), yang kita lihat
adalah hamparan laut yang luas lengkap dengan kapal-kapal yang sedang berlayar.
Duh, jatuh cinta saya. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Tapi tunggu, bukan ini yang membuat saya diam. Saya diam
ketika melihat kanan kiri. For sale! Bukan satu atau dua, namun berjajar di
sepanjang jalan. Konon sudah banyak yang dikuasai oleh bukan orang lokal.
Sedihnya, ketika saya ngobrol dengan driver yang mengantar kami, ia justru
mendukung hal tersebut. “Ya kan nantinya orang lokal bisa jadi mendapat
pekerjaan. Dibanding sekarang, hanya jadi petani”.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Pulang dari sana, saya punya cita-cita baru. Ingin jadi
tuan tanah. Bukan untuk kaya. Tapi untuk menjaga, agar tanah-tanah di sini
tetap milik rakyat Indonesia. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Lalu nanti
kalau sudah punya tanah yang luas, ditanami pohon banyak-banyaknya. Biar
kembali jadi hutan selamanya.<o:p></o:p></span></p>
<p align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: right;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 8.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Sije<o:p></o:p></span></i></p>
<p align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: right;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 8.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Arumdalu, 20 Januari 2021<o:p></o:p></span></i></p>Sijehttp://www.blogger.com/profile/00535891711884570451noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4385187855491674781.post-36636883139371449542021-02-03T14:11:00.001+07:002021-02-03T14:11:45.883+07:00Ajal, Wabah, dan Kalimat Terakhir Jelang Kematian<p><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt; text-align: justify;"><span> <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyRTDOiN0JWAESC-DcFI5ph4GM0XfQvLQsOcibPTYbJ2CAfbrREQPEXpnL-4dqQCuMa7tLfczNLLBxoOpD6axaAnCDNgJm9BE4bQ5BeNYwusaSvpMvSNedO6GL6HVoRsYQTZPfRWo31Xer/s960/jam+mati.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="540" data-original-width="960" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyRTDOiN0JWAESC-DcFI5ph4GM0XfQvLQsOcibPTYbJ2CAfbrREQPEXpnL-4dqQCuMa7tLfczNLLBxoOpD6axaAnCDNgJm9BE4bQ5BeNYwusaSvpMvSNedO6GL6HVoRsYQTZPfRWo31Xer/w320-h180/jam+mati.jpg" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">credit: pixabay</td></tr></tbody></table><br /></span>Sebagai muslim, saya percaya bahwa setiap yang bernyawa
pasti mati. Setiap yang mati akan mempertanggungjawabkan apa yang telah dia perbuat
di dunia. Saya pun percaya bahwa masa kritis seorang manusia ada pada saat
jelang kematiannya. Saat kebaikan dan keburukan saling berebut. Konon, sampai
waktu terakhir, syetan semakin kuat mengajak untuk berbelok. Sebab itu,
beruntunglah mereka yang jelang kematiannya, didampingi manusia lainnya.
Keluarga, atau siapapun. Asal bisa membatunya mengucap kalimat kunci sebelum
bel pulang dibunyikan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><span> </span>Awal-awal kasus covid-19 di Indonesia muncul, salah satu
hal yang membuat saya takut adalah kematian. Saya sadar kalau saya itu banyak
dosa. Nggak kebayang saja, saat kondisi belum bersih, Allah meminta untuk
pulang. Betapa malunya. Ya meski bersih itu tidak mungkin. Manusia apalagi
macam saya, tempatnya sombong dan salah. Kalau boleh jujur, satu yang saya
sesali saat ini adalah, hingga umur sedewasa ini, saya belum menyelesaikan hafalan
Alquran. Ah jangankan hafal,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>belajar
tahsin saja belum lulus. Payah! <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><span> </span>Bayangan saya waktu itu, datangnya covid-19 itu semacam
meperbesar probabilitas kematian. Padahal, nggak gitu ya. Setiap manusia sudah
ditentukan kapan ajalnya. Tidak ada yang mempercepat, tidak ada pula yang
memperlambat, termasuk juga wabah. Bukankah setiap hari kita sedang antri. Ah
saya kalau ingat mati selalu begini. Harus dicubit biar jadi cengengesan lagi. Gembeng!
<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><span> </span>Selain semakin dekatnya kabar kematian, satu yang membuat
saya terusik adalah mati karena wabah. Kalau benar bahwa di saat terakhir itu
syetan begitu kuat menggoda, bagaimana kabarnya mereka yang meninggal karena
wabah? Saat tak satu orang pun boleh mendekat. Ada yang aneh nggak? Tahu nggak
apa yang saya lupakan? <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><span> </span>Saya lupa, bahwa Allah memberikan pahala syahid kepada
mereka yang meninggal karena wabah. Ah…bukankah ini berkah yang manis sekali? Allah
begitu adil ya. Tapi, meski begitu, saya masih ingin bertemu denganmu, usai
wabah selesai. Jadi, mari berusaha untuk tetap hidup.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: right;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 8.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Sije<o:p></o:p></span></i></p>
<p align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: right;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 8.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Arumdalu, 20 Januari 2021</span></i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><o:p></o:p></span></p>Sijehttp://www.blogger.com/profile/00535891711884570451noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4385187855491674781.post-11588641827241584522020-03-25T06:26:00.000+07:002020-03-25T06:26:04.417+07:00Menikmati Sate Kanak, Sang Juara Dari YogyakartaSekitar satu minggu lalu dapat ajakan dari seorang teman bloger untuk makan bareng. Awalnya ragu, ya siapa yang enggak ragu, ditengah pandemi covid-19 seperti sekarang ini. Hampir semua orang memilih untuk tetap di rumah aja. Tapi karena sudah janji, akhirnya bismillah berangkat. Dengan segala macam persiapan tentu saja. Salah satunya adalah tetap membawa alkohol 70%. Hehehe.<br />
<br />
Sore itu hujan deras mengguyur Yogyakarta. Alhamdulillah, membersihkan udara dari berbagai polusi. Tapi akibatnya beberapa diantara kami terlambat datang. Janjian awal jam 17.00 WIB, saya baru sampai di lokasi jam 17.10 WIB dengan kondisi basah kuyub. Teman-teman bloger sudah berkumpul bersama dengan Fabian Budi Seputro, pemilik Sate Ratu. Ya kali ini kita emang janjian di Sate Ratu, untuk menikmati Sate Kanak, menu baru juara 1 Kompetisi ‘Ngulik Rasa’ yang diadakan Unilever Food.<br />
<br />
Tahun lalu, tepatnya 21 November 2019 Unilever Food Solution mengadakan Kompetisi ‘Ngulik Rasa’. Diikuti kurang lebih 2900 pebisnis kuliner, tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membangkitkan kreativitas pebisnis kuliner Indonesia dalam menciptakan kreasi fusion dari makanan khas Indonesia yang tengah digemari oleh kaum millennial Indonesia. Ada tiga kategori masakan yang diangkat, sate, soto, dan nasi goreng.<br />
<br />
Satu hal yang unik dari event ini adalah tantangan untuk memecahkan keinginan millennial dalam mencicipi kuliner. Chef Yuda Bustara, salah satu juri Kompetisi ‘Ngulik Rasa’ mengungkapkan, “Pasar millennial sendiri cukup menantang untuk ditembus lantaran mereka selalu ingin mencoba sesuatu yang baru, sehingga sebagai chef maupun pebisnis kuliner, kita harus pintar berinovasi dalam menciptakan rasa dan menu baru.”<br />
<br />
Sebanyak 2900 peserta mengikuti seleksi dan diambil 15 finalis (masing-masing kategori diambil 5 finalis) untuk melakukan cook-off di Jakarta. Dari 15 finalis ini, kemudian dipilih 1 pemenang untuk masing-masing kategori. Kabar baiknya, satu dari 3 pemenang ini berasal dari Yogyakarta, yakni Fabian Budi Seputro dari Sate Ratu dengan kreasinya Sate Kanak.<br />
Menurut Budi -begitu ia biasa disebut, nama Sate Kanak diambil dari kata ‘kanak-kanak’. Seperti namanya, menu ini aman dinikmati oleh pengunjung usia anak-anak. Awalnya, Sate Ratu hanya memiliki satu jenis menu sate, yakni Sate Merah. Menggambarkan rasanya, Sate Merah memiliki rasa yang cenderung pedas, dengan rasa rempah yang kuat.<br />
<br />
Selama ini, apabila ada yang datang membawa serta anak pecil, pengunjung agak kesulitan dalam memilih menu. Biasanya sih disiasasti dengan kuah sup, yaitu Sate Merah dicelupkan di kuah sup sehingga rasa pedasnya sedikit terkurangi. Atau si anak hanya menikmati nasi putih dengan kuah sup saja. Budi melihat ini sebagai peluang. Apalagi bersamaan dengan adanya event ‘Ngulik Rasa’, akhirnya Budi mengusung Sate Kanak untuk mewakili Sate Ratu dalam ajang kompetisi nasional tersebut.<br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgB4lU3IZW6cCAwQzZuCEq5y8lQxSHfg3-Nz9ttGdnEc9yqHPiHgsEtb5XRo8cG1hmgtOreHrC54m5jPeaukZ2MlECa7pRovyZDT2X4vPixowTT-x5Ywan2VhmD9XHrRNf4cBburn2jJAFM/s1600/IMG-20200325-WA0002.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="853" data-original-width="1280" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgB4lU3IZW6cCAwQzZuCEq5y8lQxSHfg3-Nz9ttGdnEc9yqHPiHgsEtb5XRo8cG1hmgtOreHrC54m5jPeaukZ2MlECa7pRovyZDT2X4vPixowTT-x5Ywan2VhmD9XHrRNf4cBburn2jJAFM/s320/IMG-20200325-WA0002.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sate Kanak dan Sate Merah</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<br />
Setelah memenangkan kompetisi tersebut, Sate Kanak kemudian resmi menjadi salah satu menu dari Sate Ratu, melengkapi menu sebelumnya. Selain Sate Kanak, kami kemarin juga diberikan kesempatan untuk mencicipi Sate Merah. Kalau soal rasa, bagi pecinta pedas biasanya akan memilih Sate Merah. Tapi bagi yang kurang suka pedas, akan cenderung lebih suka Sate Kanak. Kalau saya pribadi, dua-duanya suka. Apalagi dipadukan dengan kuah sup yang endes.<br />
<br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhftllOMCr_oCuvnp9f_QfNbBy5yhe43mELUDWlLFxsPHpQHx74rQa_q94ib__FIxRxeq9ObdK9fAQoa-Lb1D06Gw4NGsK1NPxsP5XZpX20XYOmCQ_3Mvc9tcBEmi5VzZQUIEizaxPApWOR/s1600/IMG-20200325-WA0003.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="853" data-original-width="1280" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhftllOMCr_oCuvnp9f_QfNbBy5yhe43mELUDWlLFxsPHpQHx74rQa_q94ib__FIxRxeq9ObdK9fAQoa-Lb1D06Gw4NGsK1NPxsP5XZpX20XYOmCQ_3Mvc9tcBEmi5VzZQUIEizaxPApWOR/s320/IMG-20200325-WA0003.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Menikmati Sate Kanak dengan Sup</td></tr>
</tbody></table>
Berbeda dengan warung sate yang lain, menu yang ada di Sate Ratu adalah sate tanpa saus (sambal) kacang. Daging ayam dimarinasi dengan bumbu rempah, kemudian diolah dan dibakar sehingga menghasilkan citarasa yang wuenak. Bagi yang suka tantangan makan makanan yang pedas, wajib mencicipi olahan ceker ayam di sini.<br />
<br />
<b>Sekilas Profil Sate Ratu</b><br />
Seperti bisnis kuliner lainnya, Sate Ratu tidak serta merta besar seperti sekarang ini. Menurut Budi, awalnya ia juga mengalami pasang surut. Dari awalnya hanya laku satu atau dua porsi, hingga seperti sekarang ini. Awalnya, Budi membuka Sate Ratu (awalnya ‘Angkringan Ratu’), di timur Galleria Mall. Bisnis terus berkembang, Budi akhirnya pindah ke Paradise Foodcourt, Jalan Magelang Km 6, Yogyakarta dengan mengusung brand ‘baru’, Sate Ratu.<br />
<br />
Salah satu yang unik dari konsep bisnis yang diusung Budi adalah dia menambak konsumen mancanegara. Baginya, apabila konsumen mancanegara sudah ‘ditangan’ maka akan ‘lebih mudah’ untuk menarik konsumen lokal.<br />
<br />
Perjuangannya berbuah manis. Hingga tulisan ini ditulis, tercatat sudah 3.486 wisatawan mancanegara dari 38 negara yang pernah berkunjung ke Sate Ratu. Dalam kelakarnya, ia mengaku sering kali tidak mengenal Negara asal pengujung warungnya. “Saya sering lho dapat tamu yang bahkan saya tidak pernah mendengar nama negaranya,” ujarnya sambil tertawa.Sijehttp://www.blogger.com/profile/00535891711884570451noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4385187855491674781.post-11668460041410570072019-07-15T20:17:00.002+07:002019-07-15T20:17:53.633+07:00Review Produk Hair Mask Natur Aloe Vera<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 12pt;">Jadi, kapan terakhir saya menulis di blog ini? Hehe!</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Saya mau pengakuan dosa dulu, jadi sekitar 3 tahun ini saya
tengah tersibukkan dengan kegiatan menjadi conten writer salah satu situs web
di Yogyakarta. Sebenarnya kewajiban nulisnya tidak banyak, hanya saja saya sok
sibuk. Jadi, usai menulis konten untuk web orang lain, tidak menyempatkan diri
untuk mengisi rumah sendiri. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Sebagai pemanasan, kali ini saya mau menulis tentang
pengalaman saya menggunakan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">hair mask</i>
dari <a href="https://natur.co.id/">Natur</a>. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Lho kok tiba-tiba saya jadi
posting hal-hal berbau perempuan begini? Ya sesekali boleh dong. Seperti
namanya, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">hair mask </i>adalah masker
rambut. Bagi yang pernah menggunakan masker untuk wajah, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">hair mask</i> ini prinsipnya juga sama, namun penggunaannya di rambut. Ingat
ya, rambut. Bukan kulit kepala. Lho beda? Ya beda dong. Nanti kita bahas. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Bagi yang sudah kenal dekat dengan saya, atau minimal pernah
bekegiatan bareng, pasti tahu kalau bukan tipe saya banget untuk menggunakan
aneka ramuan untuk diri. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Alasannya
ribet. Alasan lain karena belum cukup yakin dengan produk-produk di pasaran. Apakah
benar-benar aman? Apakah benar-benar alami? Sampai akhirnya tanggal 6 Juli 2019
lalu, saya diajak seorang rekan untuk mengenal produk-produk perawatan rambut
yang dikeluarkan oleh Natur. <o:p></o:p></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTlMGD1wKO6rUwx311eWgjp6QySXvCBVXgeyO6GfKKWynO-JwWUr_PiVZ29uu8Ec0iRDf50qRFIGVTdbLkiOrYLWNFveC6tIVPaBG-VfqWAq68PEE395sMDjpnb4K4k6eYI1N5ED7ZjLSE/s1600/20190706_114638%255B1%255D.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTlMGD1wKO6rUwx311eWgjp6QySXvCBVXgeyO6GfKKWynO-JwWUr_PiVZ29uu8Ec0iRDf50qRFIGVTdbLkiOrYLWNFveC6tIVPaBG-VfqWAq68PEE395sMDjpnb4K4k6eYI1N5ED7ZjLSE/s320/20190706_114638%255B1%255D.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Teman-teman pasti sudah tahu dong brand Natur. Dulu, saya
mengenal brand sebagai produsen sampo bau jamu. Hehe! Ya enggak salah kan.Natur
sendiri mengakui bahwa awalnya, produk mereka memenag memiliki kelemahan dalam
hal bau. Hal ini kemudian menjadi PR besar yang digarap serius. Hasilnya, saat
ini produk-produk perawatan rambut oleh Natur, wangi. Tidak kalah dengan
produk-produk perawatan rambut lain. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Terkait perawatan rambut, siapa diantara teman-teman yang
masih berpedoman bahwa merawat rambut itu cukup keramas saja? Toss dulu kita.
Dulu saya pun beranggapan demikian. Tapi sepertinya semenjak mendengarkan
penjelasan dari Natur kemarin, saya menjadi lebih tercerahkan. Hehe. Sama
halnya seperti wajah kita yang butuh aneka <i style="mso-bidi-font-style: normal;">uborampe,
</i>begitu pula rambut kita. Apalagi yang pakai jilbab, rambut lebih sering
tertutup dibandingkan terbuka. Jadi, mau tidak mau perawatan rambut kudu jadi
satu prioritas tersendiri. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Bicara tentang <i style="mso-bidi-font-style: normal;">uborampe</i>
perawatan<a href="https://shopee.co.id/backtonatur"> rambut,</a> tentu kita lebih suka pilih yang alami dong. Apalagi konon
katanya rambut itu mahkotanya perempuan, jangan sampai deh salah pilih produk
perawatan rambut yang asal-asalan. Buat yang sama seperti saya, yang selalu
pilih yang alami, karena alami lebih baik, Nature Hair Care memberikan
rangkaian perawatan rambut. Mulai dari sampo, tonic, dan tentu saja <i style="mso-bidi-font-style: normal;">hair mask</i> atau masker rambut. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><span style="mso-spacerun: yes;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Emang produk-produk Natur Hair Care sudah teruji memberikan
hasil terbaik. Hmm kalau untuk saya yang sudah mencoba produk-produk Natur Hair
Care, rasanya puas. Selain baunya segar baik itu sampo, tonic, maupun <i style="mso-bidi-font-style: normal;">hair mask-</i>nya<i style="mso-bidi-font-style: normal;">,</i> <i style="mso-bidi-font-style: normal;">hair mask </i>Natur juga
memberikan efek yang lembut bagi rambut. Dan enggak cuma itu. Bagi para
hijaber, pasti salah satu masalah yang sering dihadapi adalah rambut rontok
kan? <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Hair mask</i> Natur khususnya yang
varian <i style="mso-bidi-font-style: normal;">hair nutritive treatment with aloe
vera extract</i> ini juga membantu menutrisi helai rambut, menjaga kesuburan
rambut, sehingga rambut tumbuh lebat halus. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Beneran nih? Kalau untuk saya yang baru pertama kali mencoba
<i style="mso-bidi-font-style: normal;">hair mask</i> Natur sih, khasiat ini
terbukti. Meski belum sampai efek jangka panjang, namun efek jangka pendek <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>melembutkan rambut, sudah cukup terasa.
Misalnya nih, biasanya kalau habis keramas lalu sisiran itu kan semacam
penebangan pohon alias banyak yang rontok gitu kan. Apalagi kalau sebelum
keramas, rambut dalam kondisi kusut. Nah, setelah pakai <i style="mso-bidi-font-style: normal;">hair mask</i> Natur, kusut dan rontok setelah keramas ini cukup banyak
berkurang. Baunya wangi pula. Wanginya saya suka. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Tertarik untuk mencoba? Saran saya, biar tambah mantap,
sebelum menggunakan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">hair mask</i>,
gunakan pula produk <i style="mso-bidi-font-style: normal;">shampoo </i>Natur.
Usai keramas, ketika rambut masih basah, langsung usapkan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">hair mask</i> Natur dari pangkal sampai ujung rambut. Karena ini adalah
<i style="mso-bidi-font-style: normal;">hair mask</i>, jadi tidak perlu sampai ke
kulit kepala ya, cukup di rambut saja. Selanjutnya diamkan selama 1-2 menit,
lalu bilas. Praktis kan? Untuk hasil lebih maksimal, gunakan pula Natur <i style="mso-bidi-font-style: normal;">hair tonic </i>untuk akar rambut lebih kuat.
<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Masih belum yakin nih, mau lihat-lihat infonya dulu. Hmm boleh, langsung saja follow IG Natur di @backtonatur atau bisa juga kepoin <i>fanpage</i> FB Natur di back to natur. Nanti akanada banyak informasi terkait produk-produk hair care dari Natur. </span></div>
<br />Sijehttp://www.blogger.com/profile/00535891711884570451noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4385187855491674781.post-11038807232550066892019-02-18T11:33:00.000+07:002019-02-18T11:33:08.314+07:00Apakah Benar Keberhargaan Diri Dihitung dari Bersanding dengan Seseorang?<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<br /></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPiosT11xR1C9TXAKuRnFzZ8HUHpX1xUo6JYHy3p-h4EIw9sIFxBWsxNJwHBd-Wj4NSNbZnMd2-GoB7hrTHK_xATa4cYvQ03RTJJm-fFyb-VevNMiRaFUVlDj7RD2NIUYjk7A781GmePfR/s1600/64ede182ae5281f198306c6344c7ebda%255B1%255D.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="492" data-original-width="736" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPiosT11xR1C9TXAKuRnFzZ8HUHpX1xUo6JYHy3p-h4EIw9sIFxBWsxNJwHBd-Wj4NSNbZnMd2-GoB7hrTHK_xATa4cYvQ03RTJJm-fFyb-VevNMiRaFUVlDj7RD2NIUYjk7A781GmePfR/s320/64ede182ae5281f198306c6344c7ebda%255B1%255D.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Credit: Pinterest</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Wait! Sebelum banyak yang berpikir tidak-tidak, saya mau
bilang saya sedang baik-baik saja. Sungguh. Hanya sedang agak peyok karena
tumpukan editan dan deadline tulisan. Tapi itu bukan masalah. Bukankah hal
paling menyenangkan itu adalah passion yang dibayar. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Nah belum lama ini saya iseng <i style="mso-bidi-font-style: normal;">blogwalking </i>ke sebuah ‘rumah’ orang. Awalnya sih dapat link itu
dari rekomendasi orang. Begitu sudah dibaca, saya ketagihan. Orait! Tidak hanya
NAPZA saja yang bikin kecanduan. Membaca juga. Dari rumah tersebut saya dapat
setidaknya lima ide tulisan dari salah satu kamarnya. Salah satunya tentang
ini. <o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></i></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Apakah benar
keberhargaan diri dihitung dari bersanding dengan seseorang?<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Dulu, saya pernah berpikir akan ‘mengawali’<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>hidup setelah terikat dengan seseorang.
Alasannya simple, ketika belum terikat, seorang perempuan masih belum ‘jelas’.
Mau hidup dimana, mau merencanakan seperti apa, bahkan mau bekerja dimana,
semua bisa acakadut kembali ketika menggenap. See? Betapa rapuhnya saya?
Hahaha! Kalau selama ini saya terlihat kuat dan punya rencana hidup yang jelas,
berarti pencitraan saya sukses. *apa lo? Jiakakaka! :-p <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Hingga suatu ketika ada seorang teman yang bilang begini,
“Bagiku perempuan tetap punya jalan sendiri. Dia tetap berhak atas hidupnya.
Sama seperti laki-laki. Sama sajalah.” Lalu saya semacam kegetok. Nah,
laki-laki saja mikirnya begitu, kenapa saya jadi perempuan letoy amat ya. Lagi
pula, mana ada sih laki-laki cerdas nan menarik akan tertarik dengan perempuan
yang bahkan tidak tahu mau ngapain. Jiahah. Orait! <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Sebenarnya tidak hanya saya saja yang berpikir seperti itu,
perempuan-perempuan di sekitar saya ada beberapa (kalau tidak boleh dibilang
banyak), yang berpikir serupa dengan saya. Nanti deh serius dengan hidup kalau
sudah menggenap. Sekarang menikmati hidup dulu. Bukan berarti tidak bekerja dan
berkarya sama sekali. Namun lebih ke mencari kegiatan yang tidak cukup
menghasilkan uang, tapi tetap kaya pengalaman. Kerja-kerja freelance sambil
keliling Indonesia misalnya. Ya kami sadar betul, kami belum pol-polan dengan
potensi diri. Tapi…nanti kalian takut kalau kami menunjukkan seberapa keren
kami. Jangankan menunjukkan sertifikat-sertifikat penghargaan, baru nunjukkin
ijazah master aja, sudah pada keder kan? Wkakakaka. Bagian ini rasanya pengen
bikin tulisan khusus deh. Hehe! <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Nah, kembali ke judul,
apa benar keberhargaan diri seorang perempuan dihitung dari bersanding dengan
seseorang?<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 12pt; text-indent: 0.5in;">Pertama coba kita ulas dari sisi jomblo, lebih tepatnya perempuan
jomblo. Banyak dari mereka </span><s style="font-family: Georgia, serif; font-size: 12pt; text-indent: 0.5in;">kami<i> </i></s><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 12pt; text-indent: 0.5in;">yang salah menilai diri sendiri.
Merasa tersalip, tertinggal, </span><i style="font-family: Georgia, serif; font-size: 12pt; text-indent: 0.5in;">kecer</i><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 12pt; text-indent: 0.5in;">.
Ibarat lomba lari, kami bahkan baru mulai pemanasan, sedang yang lain sudah
lari duluan. Belum lama ini ada yang curhat ke saya tentang ini. Padahal,
padahal nih, dia ya enggak buruk-buruk amat. Tidak juga kalau dibilang
tertinggal. Disaat teman-temannya sudah menimang bayi, dia juga sudah menimang
ijazah master. Saat teman-temannya entah menaruh dimana ilmu-ilmu kuliahnya,
dia masih tekun membaca jurnal-jurnal yang bagi sebagian orang bikin sakit
kepala. Lalu? Dimana letak kalahnya?</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Kedua, apa iya kalau belum bersanding dengan kakang prabu,
artinya tidak berharga? Haha! Ya ampun bisakah kita berpikir lebih selow duhai
perempuan. Saat belum saling menemukan, itu artinya kita masih diberi waktu
untuk melakukan apapun yang Allah bolehkan. Jalan-jalan keliling Indonesia
misalnya. Ikut konferensi-konferensi untuk bahas nasib umat manusia. Atau
merumuskan rencana canggih untuk mencegah meluasnya dampak pemanasan global di
dunia. Siapa coba sekarang yang mau bilang kalau aktivis lingkungan nasional
atau internasional enggak berharga? Ketinggian? Bhaiq, belajar masak deh paling
enggak. Ciptain resep-resep terbaru. Posting di media sosial. Bikin chanel khusus
belajar masak. Jadi amal, bahkan bisa jadi duit. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Ketiga, keempat, kelima, kenam dan seterusnya, cari sendiri.
Biasain motivasi diri sendiri coba! Hehe! Artinya begini anak muda, usah sakit
gigi dan kepala karena perkataan manusia. Apalagi mereka yang bahkan bantu beli
beras dan bayar listrik pun enggak. Selama kita terus bergerak ke arah yang
lebih baik, selama kita sadar betul bahwa apa-apa yang membuat kita berpikir
menjauh dari kebaikan adalah goda syetan, hidupmu masih baik-baik saja. So? Teruslah
berjalan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Lagi pula gengs, <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>manusia itu kan diciptakan berpasang-pasangan
ya. Kalau sampai sekarang kamu pusing tujuh keliling karena belum bertemu kakang
prabu, yakinlah dia juga sekarang lagi enggak konsen berperang. Galau juga dia.
Haha! <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Ngomong gampang ya Je? <span style="mso-tab-count: 1;"> </span><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 12pt; text-indent: 0.5in;">Pfftt..baiklah. Gini deh, dalam hidup ini ada beberapa hal
yang memang kita hanya bisa menunggu untuk mendapatkannya. Sambil berusaha
tentu saja. Misalnya gini, ada orang yang lapar, maka solusinya adalah makan.
Permasalahan selesai. Berbeda dengan misal kita sedang janjian dengan orang
lain, maka kita hanya bisa menunggu. Sepenting apapun masalah yang akan
diselesaikan, ya hanya bisa dibicarakan saat rekan kita datang kan. Kalau dia
tidak kunjung datang, yang kita bisa lakukan hanyalah menunggu sambil sesekali
mengirimkan pesan untuk bertanya dia sampai di mana. Nah mudahnya seperti itu.
Jadi, untuk apa mengkhawatirkan apa-apa yang sudah Allah jamin? Kita salto pun
kalau memang belum waktunya saling menemukan ya tidak akan bertemu.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Lagi pula, menggenap juga bukan jaminan seorang perempuan
menjadi lebih berharga. Saya sering menemukan kasus-kasus kekerasan rumah
tangga. Seorang laki-laki yang digadang-gadang bisa menyayangi, ternyata malah
main hati. Kok kesannya laki-laki yang salah? Hmm bukan begitu, kan ini tulisan
versi perempuan. Kasus laki-laki setia tapi perempuan yang nglaba juga enggak
kalah banyaknya. Namun meski begitu, bukan berarti usaha menggenap itu lantas
dilupakan ya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Iya tahu, itu adalah ibadah seumur hidup, tapi bukan berarti
ketika Allah belum mengijinkan lalu kita terus melupakan hal lain yang nantinya
juga akan dimintai pertanggungjawaban. Lagi pula, kalau memang benar semua yang
ada di dunia ini adalah titipan, mengapa kita begitu iri ketika belum dititipi?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Jadi? Ayo kembali mengukir berprestasi! <o:p></o:p></span></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: right;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Sije<o:p></o:p></span></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: right;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Bulaksumur, 18 Februari 2019<o:p></o:p></span></div>
<br />Sijehttp://www.blogger.com/profile/00535891711884570451noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4385187855491674781.post-35843483070650182262019-02-18T10:57:00.000+07:002019-02-18T10:57:11.948+07:00Hmmm…Cari yang seperti Apa?<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<br /></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGxGo2nW7n-bHVvXlSljDD3zzuc3zdYRPlnSRFYKf_LRkfBWeq2hO2_9S00d5YT6vcO3v1Pg8IM224HJMmLg4WEwdbtnpIlWg73GrT_NsVUlk5282mapKAYgQrebl0WZkxfv2PT3Klgtni/s1600/33a6d3e47dcc623537c276606c32e413%255B1%255D.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="736" data-original-width="736" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGxGo2nW7n-bHVvXlSljDD3zzuc3zdYRPlnSRFYKf_LRkfBWeq2hO2_9S00d5YT6vcO3v1Pg8IM224HJMmLg4WEwdbtnpIlWg73GrT_NsVUlk5282mapKAYgQrebl0WZkxfv2PT3Klgtni/s320/33a6d3e47dcc623537c276606c32e413%255B1%255D.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Credit: Pinterest</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Sebagai perempuan yang masih berstatus single happy, saya
beberapa kali ‘survey’ kepada teman-teman perempuan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>saya, tentang menggenap. Pertanyaan random
gitu. Mulai dari bagaimana perempuan (istri) yang ideal, hingga kriteria suami
seperti apa yang mereka idamkan. Kadang kalau oke, saya contoh juga. Lumayan
kan jadi referensi. Haha! Enggak ding! Bercanda. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Sebenarnya saya ingin bertanya juga versi kebalikannya. Dari
sisi laki-laki bagaimana sih. Tapi semakin ke sini saya justru semakin tidak
berani. Khawatir dikira lempar kode. Siapalah saya, mana berani lempar kode
segala. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Nah bicara tentang kriteria. Ehem. Dilarang baper dan mikir
tidak-tidak ya gaes. Sungguh saya sedang baik-baik saja. Kalau pun agak error,
saya sebenarnya hanya sedang pusing mikir ide tulisan apalagi buat memenuhi
kuota 60 tulisan setiap bulan. Biar gajianya bisa buat jalan-jalan. Kembali ke
kriteria, kadang saya kalau usilnya kambuh (hem sering kambuhnya sih), ketika
ada orang bertanya, “Kapan nikah?”, tanpa ragu saya akan bilang, “Sini bawain
calon. Kalau oke, besok juga boleh.” Jiakaka. Tapi mereka juga enggak kalah
usil sih. “Hem.. nyariin buat kamu tuh susah,”. Dih, minta dilempar sanggul
mereka tuh, nanya kriteria aja nggak pernah, tapi bilang susah. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Bicara tentang kriteria, saya menemukan banyak (atau boleh
disebut beberapa) perempuan yang justru bingung ketika ditanya. Paling mentok
jawabannya adalah sholih dan tidak merokok. Padahal kata ‘sholih’ sendiri kan
bisa dijabarkan dalam berbagai definisi. Saya mungkin justru takut dengan
mereka yang lurus banget, mengharamkan musik, anti bioskop, ngomongnya pakai
ana-antum. Tapi bagi sebagian lain, justru yang begitu itu yang <i style="mso-bidi-font-style: normal;">gebetable</i>. Atau bisa jadi ada yang takut
dengan mereka yang tampilannya macam enggak mandi tiga hari, ngomong seenaknya
(masih dalam koridor sopan santun), juara usil tingkat kabupaten, rada urakan
tapi kalau tahajud nangisan, suka nonkrong di warung kopi, tapi masih cinta
sama ibu dan NKRI. Sedangkan, bagi manusia semacam saya, bentuk-bentuk begini
ini lucu sekali.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Nah kan, bisa berbagai macam arti kan. Maka disinilah
perlunya menuliskan detail sholih itu seperti apa. Hal ini berlaku pula untuk
sebaliknya (sholihah itu seperti apa). Bahkan ketika sudah sangat detail sekali
pun, banyak juga ‘mak comblang’ yang salah paham. Tentang ini kapan-kapan deh
saya tulis terpisah. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Lalu? Ada tips apa Je? <o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Begini, ketika ingin pergi ke sebuah tempat, dan di terminal
ada dua bus, satu ekonomi dan satu eksekutif AC, mau pilih yang mana?
Kondisinya sedang punya uang berlebih nih. Bisa beli tiket keduanya? Pilih yang
eksekutif AC karena nyaman? Atau pilih yang ekonomi karena enggak tahan dengan
dinginnya AC? <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Kalau saya, pilih yang tujuannya sesuai dengan tempat yang
akan saya kunjungi. Kalau memang diantara dua bus tadi tujuannya berbeda dengan
saya, ya saya tidak ikut naik. Tunggu bus selanjutnya. Get the poin? Jadi disinilah
pentingnya mengenali diri. Mau ngapain aja sih selama hidup ini. Sekedar ikuti
air mengalir? Ngikut arus <i style="mso-bidi-font-style: normal;">weh</i> enggak
perlu mikir pusing? Padahal hanya ikan mati lho yang ikut aliran air. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Saya beberapa kali menemukan teman-teman hebat saya tidak menjadi
apa-apa setelah menikah. Entah mengapa, tapi bisa jadi karena dia salah memilih
bus tadi. Namun bisa jadi karena sebab lain. Sayangnya, menikah tidak sesimple
naik bus yang ketika kita sadar bahwa kita salah tujuan, maka kita bisa turun
di tengah jalan. Lebih rumit. Apabila ingin mengembalikan ke tujuan yang kita
inginkan, kita harus bisa menjadi supir bus. Mengendalikan arah laju, yang
tentunya butuh kemampuan khusus. Jauh lebih penting lagi adalah, mampu
mengarahkan penumpang yang ada di belakang kita untuk mau mengamini dan
mengikuti tujuan kita. Lalu sebagai perempuan yang hidup di Negara yang kental
akan patriarkinya, menjadi supir bus tentu bukan pilihan mudah untuk diambil.
Ada yang harus ditaati bukan? <span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><span style="mso-spacerun: yes;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Jadi harus bagaimana Je?
<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Sudah kenalan dengan dirimu sendiri? Mau kemana? Mau dikenal
sebagai orang seperti apa? Mau bermanfaat seluas apa? Lalu dengan segala yang
sudah tertulis itu, kira-kira orang seperti apa yang bisa membantumu? Minimal
ketika dia tidak bisa mendukung banyak, dia tidak melarang. Ini penting untuk
perempuan. Sebab setelah terikat, maka ada kepatuhan kepada manusia yang hanya
boleh dilanggar ketika dia sudah tidak takut dengan Tuhannya. <o:p></o:p></span></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: right;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Sije<o:p></o:p></span></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: right;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Arumdalu, 16 Februari 2019<o:p></o:p></span></div>
<br />Sijehttp://www.blogger.com/profile/00535891711884570451noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4385187855491674781.post-13563846603878166842019-02-18T10:44:00.001+07:002019-02-18T10:44:17.699+07:00Menjadi Orang Lain<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQC8V6SahQsil_PMlzyvp1zqU-nSXGt7uQP-HR8QPBoOgs8648Tp1i9vOFl-Wv4e98qvOmFY8IOCAKhISTbnbYPKZ8TEpkhHz6X62HdxRq0x4S6ZaFKjP92ULZt3PZimbzwqg2XEDBeQ6i/s1600/9afccf892135128f016aee7c037279a8%255B1%255D.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="640" data-original-width="424" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQC8V6SahQsil_PMlzyvp1zqU-nSXGt7uQP-HR8QPBoOgs8648Tp1i9vOFl-Wv4e98qvOmFY8IOCAKhISTbnbYPKZ8TEpkhHz6X62HdxRq0x4S6ZaFKjP92ULZt3PZimbzwqg2XEDBeQ6i/s320/9afccf892135128f016aee7c037279a8%255B1%255D.jpg" width="212" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Credit: Pinterest</td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: "georgia" , "serif";">Pernah terpikir untuk menjadi orang lain?
Sebagai perempuan yang rasanya tidak cukup perempuan, saya sering kali terpikir
hal tersebut. Merasa diri tidak cukup layak disebut perempuan. Tidak sholihah.
Jauh dari lembut. Cantik? Hmm dikitlah ya. Hehe. Pinter masak? Ya paling enggak
cukup aman dan enggak bikin orang keracunan. Masih alhamdulillah saya terlahir
dengan warna kulit yang ya lumayan cerahlah. Masih agak menolong untuk menjadi
cantik versi orang Indonesia. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "georgia" , "serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "georgia" , "serif";">Lahir dan besar di suatu daerah yang
cukup jauh dari kota membuat saya lebih banyak akrab dengan ‘alam’. Saya
menghabiskan masa kecil di sawah bersama lumpur, naik pohon –dari pohon jambu
hingga lamtoro yang tumbuh doyong ke sungai, ciblon dari pagi sampai sore,
berburu ikan, menyuluh burung puyuh malam-malam, sampai tidur di atas punggung
sapi hingga sekian jam. Lebih ekstrim dari itu, saya pernah manjat pohon buah
(lupa nama buahnya apa) di kuburan. Ah iya, pernah juga manjat tower sutet
(dulu pernah bercita-cita bisa sampai atas haha). Dan semua menjadi aneh ketika
masuk kuliah, saya menemui kenyataan bahwa sebagian besar perempuan itu,
dandan! Hell! Wuopo iki!? <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "georgia" , "serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "georgia" , "serif";">Bukan berarti saya tidak bisa dandan.
Saya pernah pakai lipstik kok. Ya paling enggak 4 kali selama hidup. Pertama
saat SD (atau TK ya?) karena diminta baca Pancasila di panggung perayaan
kemerdekaan. Kedua waktu<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>SMP saat nyanyi
di perpisahan. Ketiga dan keempat saat wisuda sarjana dan master. Pernah juga
luluran dan maskeran. Ya meski setiap beli masker di tukang jamu Pasar
Bringharjo, paling hanya dipakai sekali atau dua kali, lalu kadaluarsa karena
tersimpan di lemari. Haha! Hmm lotion? Pelembab? Bedak? Punya. Masih cukup
perempuan kan? *maksa. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "georgia" , "serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "georgia" , "serif";">Tapi apa iya menjadi perempuan itu
begitu? Apa iya perempuan itu di definisikan sebagai makhluk yang lemah lembut,
pintar dandan, jago masak, tidak kepleset kalau pakai <i>heels</i>, manutan, nrimonan,
enggak kebanyakan protes, dan segudang karakter lain. Apakah sefana itu? <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "georgia" , "serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "georgia" , "serif";">Belum lagi <i style="mso-bidi-font-style: normal;">stereotype</i> gender yang terus membingkai perempuan dalam
kodrat-kodrat yang bisa jadi itu hanya adat. Perempuan itu nriman, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">konco wingking</i>, tidak <i style="mso-bidi-font-style: normal;">elok</i> kalau keluar rumah. Alih-alih
menuntut ilmu tinggi hingga luar negeri, mengisi training dihadapan lawan jenis
saja banyak sekali yang mengecam. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "georgia" , "serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "georgia" , "serif";">Lalu apa kabar saya yang sejak kelas XI
SMA sudah memimpin pasukan pramuka? Yang kalau menyiapkan pasukkan harus teriak
sampai manusia satu lapangan dengar semua. Eh sejak SD malah. Juga berkali-kali
mengisi acara dimana pesertanya campur antara perempuan dan laki-laki. Jadi
saya tidak cukup perempuan nih? Sudah pakai rok kemana-mana lho ini. Jilbab
juga segede taplak gini. Pakai kaos kaki, dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">insyaAllah</i> menutupi aurat sesuai dengan aturan yang sudah
disepakati. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "georgia" , "serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "georgia" , "serif";">Padahal, kalau lihat sirah shahabiyah,
ambil deh Khadijah. Beliau itu juragan, bawahannya banyak yang laki-laki. Siapa
yang berani bilang kalau Khadijah kurang perempuan? Atau Aisyah, yang pernah
juga berbagi kisah hidup Rosulullah kepada para sahabat Nabi, usai Nabi
Muhammad SAW wafat. Oke, memang tidak semua shabiyah seperti Khadijah RA atau Aisyah RA, tapi bukan berarti perempuan juga semuanya harus seperti Fatimah RA, atau Maryam kan?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "georgia" , "serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "georgia" , "serif";">Artinya, tidak bisakah kita mengembalikan
batas definisi antara laki-laki dan perempuan itu kepada <i style="mso-bidi-font-style: normal;">paugeran</i> aslinya. Bahwa perempuan itu bukan lagi tentang dapur,
sumur, dan kasur. Tentang dapur sendiri, banyak sekali riwayat yang menjelaskan
bahwa sebenarnya tugas menyiapkan segala rupa makanan itu adalah tugas
laki-laki. No, ini bukan tentang laki-laki melayani perempuan, tapi lebih
kepada laki-lakilah yang nantinya akan dimintai pertanggungjawaban atas apa-apa
yang masuk ke mulut keluarganya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "georgia" , "serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "georgia" , "serif";">Tidak bisakah juga kita melihat perempuan
sebagai pribadi yang utuh. Sebagai manusia, yang tidak dinilai dari fisiknya,
tapi dari apa yang ada di otaknya. Sama seperti laki-laki yang juga tersinggung
kalau dinilai dari tebalnya dompet, perempuan juga risih kalau dinilai dari
mulusnya wajah. Minimal, nilai dia dari berapa banyak hafalan, atau berapa
banyak sertifikat penghargaan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "georgia" , "serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "georgia" , "serif";">Agar apa? Agar tidak ada lagi yang
membuat batasan bahwa perempuan sejati adalah yang begitu dan begini. Agar kita
sebagai manusia bisa dinilai sebagai manusia seutuhnya. Bukan tentang polesan
dunia yang nilainya tak seberapa. Tapi sebanyak apa manfaat untuk sesama dan
bekal untuk kehidupan yang kedua. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: right;">
Sije</div>
<br />
<div style="text-align: right;">
Bulaksumur,18 Februari 2019</div>
Sijehttp://www.blogger.com/profile/00535891711884570451noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4385187855491674781.post-90217399577264400542018-06-02T14:58:00.000+07:002018-06-02T15:26:09.759+07:00Menyoal Sudut Pandang<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjF2_gMqMIuT16uNESp3E7_yTAQB81A8IjMRju9lXMP_SUbv8tTEl8OUkmi9ZXQaIKO7APIYqLWYL88HV2pixvWJc3ImIoZiWCDBXPabfD3PSg0qsozAX4qMtiKDKmtPE5F4LC0cwg5CLqa/s1600/Masjid_besar_kauman_yogyakarta.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" data-original-height="528" data-original-width="960" height="176" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjF2_gMqMIuT16uNESp3E7_yTAQB81A8IjMRju9lXMP_SUbv8tTEl8OUkmi9ZXQaIKO7APIYqLWYL88HV2pixvWJc3ImIoZiWCDBXPabfD3PSg0qsozAX4qMtiKDKmtPE5F4LC0cwg5CLqa/s320/Masjid_besar_kauman_yogyakarta.jpg" width="320" /></a></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "georgia" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Puasa
kok manja!<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "georgia" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Emang
kalau lihat postingan makanan puasamu batal?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "georgia" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Lho
yang puasa itu hormati yang tidak puasa dong!<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "georgia" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Lha
kalau ada ramai-ramai di Bali, Nyepinya batal. Kalau kamu lihat warung makan
buka dan ramai, apa puasamu batal? <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "georgia" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Halah,
jadi suami kok enggak tahu kewajibannya!<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "georgia" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Jadi
istri kok durhaka, kewajiban enggak dijalankan! <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "georgia" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Lho
kamu itu lho, hutang seratus ribu aja kok dipermasalahkan. Mbok diikhlasin. Aku
kan teman dekatmu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "georgia" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "georgia" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pernah
mendengar kalimat-kalimat tersebut? Atau minimal senada dengan hal itu?
Menjelang atau saat bulan puasa seperti ini kalimat itu sering terdengar. Umat
islam yang protes dengan fenomena warung buka sepanjang hari, bukan mendapat
simpati, namun dapat sindiran dari mana-mana, bahkan dari umat muslim sendiri. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "georgia" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "georgia" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Itu
tentang puasa. Suatu ketika saya pernah protes tentang kebijakan sebuah lembaga
tempat saya berkarya. Disana kami diwajibkan untuk memberi bimbingan belajar kepada
anak-anak. Dalam satu pekan harus masuk 3 kali. Artinya kalau waktu dalam
sepekan itu benar pas 4 pekan, kami akan mengajar sebanyak 12 kali. Namun
kalender masehi di Indonesia tidak selalu begitu, akhirnya tidak jarang dalam
satu bulan kami harus mengajar lebih dari 12 kali. Sering 14 atau 15 kali. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "georgia" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "georgia" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Tidak
ada masalah sebenarnya. Namun menjadi lucu kalau kemudian disampaikan kebijakan
searah tentang honor kelebihan mengajar ini, “Ya diikhlaskan saja”. Hmm…ada
yang minta disumbang begitu? <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Wait, </i>ada
yang salah nih kayaknya. Bagaimana kalau ada yang berkarya disana memang diniatkan untuk bekerja dan mengumpulkan uang. Bukankah uang sepuluh ribu atau dua puluh ribu begitu berarti baginya? Pun kalau akhirnya mengikhlaskan dan menyumbang, itu
bukankah dia sebagai relawan yang harusnya menyampaikan? Mengapa dibalik
begini sudut pandangnya? <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "georgia" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "georgia" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Saya
menyadari tentang memilih sudut pandang dengan bijak ini ketika saya membaca
sebuah buku tentang pernikahan. Salah satu yang saya ingat adalah, seringnya
para istri itu mengingat kewajiban suaminya, dan terus menghitung haknya.
Sedangkan suami juga melakukan hal sama, mengingat-ingat kewajiban istrinya dan
terus menagih haknya. Mengapa tidak mengingat kewajiban sendiri dan hak orang
lain? <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "georgia" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "georgia" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Ah iya
ya, mengapa bukan kita mengingat kewajiban yang harus kita lakukan saja dan menulis
hak orang lain yang belum kita sampaikan.<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>Kalau semua begitu, bukankah akhirnya hak orang lain tersampaikan, dan
kewajiban kita terselesaikan. Kalau dalam hal berkeluarga, suami menjalankan
kewajibannya hingga akhirnya membuat hak istri tersampaikan. Sedang si istri
menjalankan kewajibannya, yang bisa dikatakan kewajibannya adalah hak sang
suami. Bukankah itu menyenangkan. Tanpa harus saling mengungkit kewajiban orang
lain. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "georgia" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "georgia" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Itu
dalam hal berkeluarga, lalu bagaimana kalau dikaitkan dengan konteks beragama?
Sama. Kewajiban kita bukankah menghormati agama lain yang sedang beribadah.
Jadi masing-masing pemeluk agama berpikir untuk bagaimana menghormati pemeluk
agama lain. Sudut pandangnya ditempatkan dengan baik. Misalnya ada gereja di
suatu daerah yang berdampingan dengan rumah warga muslim yang sedang punya
hajatan. Padahal waktu itu di gereja sedang ada misa natal atau kegiatan yang
lainnya. <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Dari sudut pandang seorang
muslim</b>, seharusnya adalah bagaimana caranya hajatan dilakukan tanpa
mengganggu prosesi ibadah yang sedang berlangsung. Misalnya dengan melakukan
keramaian usai acara misa selesai digelar. Bisa juga dengan tidak menggunakan
pengeras suara, sehingga tidak mengganggu prosesi ibadah yang sedang
berlangsung.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "georgia" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-spacerun: yes;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "georgia" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Begitu
juga ketika sedang berpuasa. <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Sudut
pandang seorang muslim </b>adalah memahami bahwa selain umat islam yang sedang
berpuasa, ada umat lain yang butuh makan minum, artinya selama wajar, tidak
masalah ada yang makan atau minum. Lalu bagaimana dengan <b>sudut pandang pemeluk
agama lain yang tidak berpuasa</b>, atau bagi perempuan yang sedang berhalangan? Ya
menempatkan diri sesuai kondisi. Makan ditempat yang memang tidak banyak umat
islam berlalu lalang misalnya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "georgia" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "georgia" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Bukankah
itu menyenangkan? Kita saling mengingat kewajiban. Bukan hak –meski sesekali
boleh juga. Bagi yang muslim dan sedang berpuasa tidak ngotot untuk dihargai,
sedang yang tidak berpuasa atau yang non muslim juga tahu kondisi. Ini berlaku
juga ketika agama lain sedang melakukan ibadah, misalnya Natal atau Nyepi. Kira-kira,
kapan ya Indonesia bisa begini (lagi)? </span><span style="font-family: georgia, serif; font-size: 12pt;">Sama seperti dunia fotografi, untuk mendapatkan hasil yang cantik, bukahkah kita harus bisa memilah sudut dengan baik?</span></div>
Sijehttp://www.blogger.com/profile/00535891711884570451noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4385187855491674781.post-2355216988830312252018-01-22T16:12:00.000+07:002018-01-22T16:12:05.791+07:00HaiJadi kapan terakhir kali saya menulis di sini?<br />
<br />
<br />
Lama sekali ya. Adakah yang rindu tulisan random saya? Atau malah sebenarnya saya tidak punya pembaca setia? Hahaha. Marilah sejenak berpura-pura, bahwa sebenarnya banyak sekali yang membaca. Woi...itu yang tertulis di halaman depan apa non? Kelihatan kali berapa orang yang sudah pernah mampir dimari.<br /><br />Ah, bodo amat. Bisa kan kita sehari saja tidak perlu mendebatkan hal-hal yang tidak cukup bermutu.<br />
<br />
Jadi kemana saya selama ini?<br />
<br />
Saya kerja saudaraa. Ada begitu banyak deadline yang harus saya selesaikan setiap harinya. Ngeluh? Hmm No. Hanya terkadang pengen bebas hambatan untuk jalan-jalan. Wkakaka.<br />
<br />
Then, selanjutnya, tunggu ya tulisan random-random saya.<br />
<br />Sijehttp://www.blogger.com/profile/00535891711884570451noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4385187855491674781.post-87107016830967190052017-10-30T10:59:00.001+07:002017-10-30T10:59:47.171+07:00Menghangatkan Diri dengan Semangkuk Kembang Tahu Bu Sukardi<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFNw3jXf7jPq0vl_3g-e-t7mraA5LRSXQbR8D81_6N2iTyLiCIo3jrsA9S3tCPGOxKml9_UUMlq6LgC5Mb23n5ICqhJTIzchfbmd9oaZjQWanklz-OHL1x73BfdM9Yu7foUMoqwmMolpdH/s1600/Kembang_tahu_Kranggan.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="768" data-original-width="1024" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFNw3jXf7jPq0vl_3g-e-t7mraA5LRSXQbR8D81_6N2iTyLiCIo3jrsA9S3tCPGOxKml9_UUMlq6LgC5Mb23n5ICqhJTIzchfbmd9oaZjQWanklz-OHL1x73BfdM9Yu7foUMoqwmMolpdH/s320/Kembang_tahu_Kranggan.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Helvetica","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Waah sudah lama ya saya enggak posting tulisan di
blog. Yep, kebanyakan deadline untuk web orang lain, justru blog sendiri
terbengkalai. Pfftt. Ada sih beberapa tulisan yang sedang disiapkan, tapi
yaitu, seringnya enggak selesai. Keingetan kerjaan yang harus diselesaikan.
Begitu kerjaan beres, otak udah ngebul, enggak mau diajak mikir tulisan lagi.
Kemarin-kemarin sibuk ngegarap tugas akhir juga sih. Tapi sekarang udah enggak.
Wis beres. Sudah lulus. Kasih selamat dongs! Hihihi. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Helvetica","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Helvetica","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Nah, buat pemanasan, bolehlah ya sesekali saya nulis
tentang makanan. Ini ceritanya sekali dayung dua tiga pulau terlampaui. Duit
dapet, blog juga hidup lagi. Kebetulan tadi pagi pengen ‘meliput’ tentang
kuliner khas nan hits di Jogja. Awalnya mau cari bubur ayam. Tapi mengingat
bubur itu <i>high carbohidrat </i>yang
berpotensi membuat gendats, akhirnya pilihan jatuh ke Kembang Tahu Kranggan.
Sudah lama sih pengen nyobain kuliner semriwing ini, tapi kok ya dari kemarin
cari-cari enggak ketemu lapaknya Bu Sukardi. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Helvetica","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Helvetica","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Akhirnya pagi ini modal <i>search</i> di dumay, ketemulah lapak Kembang Tahu Bu Sukardi.
Sebenarnya gampang nyarinya. Enggak tahu kenapa kok kemarin muter-muter
disekitar situ kok enggak sadar. Begitu sampai di lokasi, saya langsung parkir
motor pinjaman orang tua di pinggir jalan.
Kembang Tahu Bu Sukardi ini memang tergolong <i>food street, </i> jadi jangan
berharap tersedia tempat parkir disini. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Helvetica","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Helvetica","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Kebetulan lagi sepi, biasanya ngantri bo’! Langsung
deh cuss pesen. Dasarnya saya lagi flu, kuping jadi mendadak bolot gitu. Ada
kali ya tiga kali saya bilang “Apa Bu?” ke Bu Sukardi. Padahal Si Ibu cuma
nanya, “Dimakan disini? Berapa porsi?”Ealaah Je Sije. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Helvetica","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Helvetica","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Enggak sampai 10 menit, semangkuk Kembang Tahu hangat
langsung tersaji. Baunya semriwing. Enggak pakai babibu, setelah foto-foto
untuk keperluan kerjaan, langsung saya sendok dan wiiii enakk ternyata. Kenapa
enggak dari dulu saya rajin jalan-jalannya. Coba kalau dari dulu, makanan
semacam ini pasti sudah jadi langganan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Helvetica","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Helvetica","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Rasanya uenak. Suer! Kembang tahu yang luembut,
berpadu dengan kuah jahe (dan rempah lainnya kayaknya) yang hangat, langsung
bikin hidung plong. <i>Recommended </i>banget
buat yang kurang kasih sayang dan kehangatan #eh. Daan karena memang saya
lapar, enggak sampai 15 menit, mangkuk itu sudah bersih. Hihihi, saya penganut
makanan itu hanya ada enak dan enak banget. Jadi kalau beli makanan wajib
menghabiskan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Helvetica","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Helvetica","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Gimana? Mau coba juga? Enggak usah khawatir kantong
jebol. Satu porsi kembang tahu disini di bandrol harga 6000 rupiah saja. Murah
kan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Helvetica","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Helvetica","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Lokasinya dimana? Kamu tahu Tugu Jogja? Nah kita dari
timur nih ya, ambil kanan (utara). Terus di belokkan pertama, ambil kiri.
Luruuusss saja sampai ketemu perempatan. Lalu di perempatan, ambil kanan.
Luruuss lagi sampai ketemu perempatan. Nah Bu Sukardi membuka lapak pas di
samping kiri perempatan. Kelihatan kok. Cuma ada satu itu penjual kembang tahu
di lokasi ini. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Helvetica","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Helvetica","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Kalau kesana, ajak saya ya. <o:p></o:p></span></div>
Sijehttp://www.blogger.com/profile/00535891711884570451noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4385187855491674781.post-61626266042963189732017-02-23T10:02:00.001+07:002017-02-23T10:06:10.057+07:00Urip Iku Urup<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirZ3Fp9j6BRxuFDpB9g4UfG_UmgefSiULNXb1UQw28qytTpijjKTjuMMOqXq9Wu2bdjY-6BWO_hJOgfq5W6pwy14zBQpDjDwcVisuznnoB14GUmpU1_C3UVxxv1vgzKS62Ew9fMbvbt7-N/s1600/e278437f04d7c52827aef8c071496505.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="250" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirZ3Fp9j6BRxuFDpB9g4UfG_UmgefSiULNXb1UQw28qytTpijjKTjuMMOqXq9Wu2bdjY-6BWO_hJOgfq5W6pwy14zBQpDjDwcVisuznnoB14GUmpU1_C3UVxxv1vgzKS62Ew9fMbvbt7-N/s400/e278437f04d7c52827aef8c071496505.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Credit <a href="https://s-media-cache-ak0.pinimg.com/originals/e2/78/43/e278437f04d7c52827aef8c071496505.jpg">here</a></td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif; font-size: 12pt;">Hidup itu menyala. Waktu yang hanya terjadi satu kali ini,
semoga tak hanya jadi remah-remah bubuk kopi. Yang hanya</span><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif; font-size: 12pt;">dinikmati lalu ditinggal pergi, namun menjadi
lebih berarti. Bahasa langitnya, bermanfaat untuk bumi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Caranya? Banyak. Bagi saya pribadi, empat cara dibawah ini
cukup ampuh untuk membuat saya <i>nguripi
urip</i>, membumi saat angan-angan melangit. Kembali menjadi manusia ketika
jumawa sudah meraja. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-family: "trebuchet ms" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-family: "trebuchet ms" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Traveling <o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Bagi <i>Traveling
Enthusiast</i> macam saya, selalu gatel kalau ada orang bilang, “Ngapain
traveling, ngabisin duit aja”. Kalau lagi cuek, saya jawab, “Nah, duit banyak
ngapin ditabung doang” Haha. Tapi kalau lagi sabar, saya biasanya menjelaskan
panjang dan lebar. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Traveling itu sebenarnya bukan melulu menghabiskan uang.
Banyak pekerjaan-pekerjaan freelance yang bisa bikin kita jalan-jalan tiap
bulan. Lah, situ mindset nya kerja itu di kantor sih. :p Ada banyak tawaran
dari NGO yang biasanya ditempatkan di suatu tempat hingga sekian waktu. Tahu
kan NGO itu apa? Gugling gih kalau enggak tahu #songong. Enggak jarang juga ada tawaran penelitian ke
masyarakat dengan lokasi seluruh Indonesia. Artinya, kita bisa bekerja sambil
jalan-jalan. Selama disana dibayarin pula <i>living
cost</i>-nya. Nilai plusnya, kita benar-benar traveling bukan sekedar piknik
yang terjadwal waktu dan destinasinyanya. Bisa berkenalan langsung dengan
masyarakat, melihat Indonesia lebih dekat. Biar kita enggak sombong-sombong
amat. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-family: "trebuchet ms" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-family: "trebuchet ms" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Menulis
Buku<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Ini cita-cita saya yang hingga sekarang masih jadi rencana.
Hehe. Bagi saya pribadi, menulis itu semacam <i>healing</i>. Menyembuhkan. Kata penulis terkenal, tulisan yang baik
adalah tulisan yang dimulai dari kegelisahan. Melihat lingkungan sekitar yang
tidak kunjung beres, bisa menjadi satu ide tulisan sendiri. Menjadi penulis
membuat kita menjadi pribadi yang peka. Sebab ide hanya datang kepada mereka
yang mencarinya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-family: "trebuchet ms" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Berbagi<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Lahir keduniaa dan terjebak dalam keluarga atau kondisi
fisik tertentu, bukan sebuah pilihan. Itu keputusan dari sang maha menentukan.
Sekian waktu turut serta dalam kegiatan anak yatim, saya belajar banyak hal.
Meskipun disana saya hanya jadi penggembira saja. Anak-anak itu ada yang tumbuh
dari rahim ibu yang tak bersuami, atau bersuami yang tega pergi saat anaknya sedang
tumbuh gigi. Bagi mereka yang seperti ini, dunia lebih tidak berpihak, banyak
donatur yang memang sedari awal inginnya menyumbang untuk anak yatim yang
ditinggal mati. Namun… Ah sudahlah. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Untukmu yang masih merasa hidup paling menderita. Sesekali
marilah berkunjung dan berbagi untuk mereka. Setelah itu rasakan manfaatnya.
Masalah patah hati atau sekedar diingkari janji tidak lebih dari sekedar ampas
seduhan kopi. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-family: "trebuchet ms" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-family: "trebuchet ms" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Menjadi
Relawan<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Tidak semua orang tergerak menjadi relawan. Bahasa kasarnya
‘tidak ada uangnya’. Ya, menjadi relawan memang bukan sekedar mencari uang. Ibaratnya
mewakafkan diri untuk masyarakat. Bukan lagi hitung-hitungan dunia, tapi
bagaimana agar semua selamat dan berbahagia bersama. Sebab itu banyak relawan
yang menawan #eaaa. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Cara lain? Banyak! Tiap orang punya warna masing-masing.
Passion dan kecintaan yang berbeda. Ketika kau yakin, perjuangkan. Sebab kau
tahu, para pecinta itu luar biasa. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: right;">
<i><span style="font-family: "trebuchet ms" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sije<o:p></o:p></span></i></div>
Sijehttp://www.blogger.com/profile/00535891711884570451noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4385187855491674781.post-11714700721936487202017-02-23T09:12:00.002+07:002017-02-23T09:12:30.842+07:00Bahkan Ini pun Harus Kita syukuri<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3eKGqDJ0i311wnPvzR36D4hdtkd1FdLYlzsQkXrlmi6pJoNPUi1Q0WBjn3PgkgKd0F8Mv0uULmUUlyA5oXPdujraK6LumLwAUZIPuywfbti2y8WeakLvYe7cLQfEaATpAL3rKtRPfkf83/s1600/Love-Images-of-Cute-Elephant-Giving-a-Flower-to-Her-Lover.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3eKGqDJ0i311wnPvzR36D4hdtkd1FdLYlzsQkXrlmi6pJoNPUi1Q0WBjn3PgkgKd0F8Mv0uULmUUlyA5oXPdujraK6LumLwAUZIPuywfbti2y8WeakLvYe7cLQfEaATpAL3rKtRPfkf83/s400/Love-Images-of-Cute-Elephant-Giving-a-Flower-to-Her-Lover.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Credit <a href="http://bycojcem.pl/wp-content/uploads/2014/06/Love-Images-of-Cute-Elephant-Giving-a-Flower-to-Her-Lover.jpg">here</a></td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Masih ada yang menggerutu tentang pekerjaannya saat ini?
Capek, teman kantor yang nggak oke, bos yang galak, atau kalau punya usaha,
sepinya order, ditipu orang dan lain sebagainya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Saya ingin mengajak melihat beberapa fenomena yang ada di
sekitar. Fenomena yang harusnya membuat kita mensyukuri apapun yang bisa kita
lakukan (yang bisa jadi tidak bisa orang lain lakukan). Setiap senin sore saya
selalu melewati satu ruas jalan yang sama. Jalan gambir, kalau masih ada yang tidak
tahu, arah ke utara dari fakultas teknik Universitas Negeri Yogyakarta. Setiap
senin sore itu pula, Allah menampar saya. Ada seorang bapak yang sudah berumur.
Sudah tua dan bungkuk, sedang menunggui jualannya berupa mainan tradisional.
Mainan yang tidak semua anak suka, apalagi di era generasi gadget seperti ini. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Kedua, di sekitar ruas jalan yang sama, saya beberapa kali
menemui bapak (kalau tidak boleh disebut kakek) sedang mendorong keranjangnya
yang berisi penuh celengan dari tanah berbentuk kuda-kudaan, ayam-ayaman dan
sejenisnya. Si bapak ini beberapa kali menjajakan jualannya di sekitaran kampus.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Ketiga, ada seorang bapak yang atas ijin Allah dibuat
istimewa (tidak bisa melihat), pada hari-hari terentu dia akan menjajakan
jualannya berupa keset, sulak (kemoceng), kain lap dan sejenisnya di sekitaran
masjid kampus UGM. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Keempat, bagi yang domisili di Jogja coba sekali-sekali saat
pagi hari, belanja di pasar demangan.
Setelah belanja sempatkan untuk lewat di dekat bak sampah (sebuah kotak
besar dari semen) yang ada di pojok
depan pasar. Disana akan ditemui seorang bapak yang duduk di antara tumpukan
sampah sambil memilah-milah sampah. Mana yang bisa dijual kembali dan mana yang
tidak. Inilah kenapa buat para mbak-mbak dan ibu-ibu, kalau buang (maaf)
pembalut tolong lebih hati-hati. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Kelima, ahh rasanya saya nyaris tidak sanggup menuliskannya,
setiap sore (akhir-akhir ini tidak ada) ada sepasang suami istri (sudah
berumur) menjajakan topi anyaman. Jangan pikirkan seperti topi anyaman yang
untuk di pantai. Dan beberapa kali saya lihat, jualannya tidak kunjung
berkurang banyak. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Pernah saya berpikir dan mungkin banyak orang lain yang
berpikir serupa, kenapa <i>sih</i>
bapak-bapak itu tidak berjualan yang mudah habis atau minimal yang ‘lebih
modern’. Kan kalau mudah habis orang akan beli lagi, misalnya makanan. Lha
kalau yang dijual celengan kuda-kudaan, atau mainan, kan nggak mungkin setiap
hari beli. Nggak mungkin kan dalam satu hari celengannya penuh. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Namun, kemudian saya berpikir bagaimana kalau memang hanya
itu keahlian yang mereka punya. Membuat celengan dari tanah, merangkai
bilah-bilah bambu untuk membuat mainan, menganyam rotan untuk membuat topi dan
lain-lain. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Ada satu hal yang harus segera kita syukuri, kemampuan untuk
bertahan hidup. Kemampuan yang atas ijin Allah menempel pada diri kita. Bisa
menulis, mengajar, ilmu kedokteran, ilmu tentang bumi (perminyakan, geologi,
geografi dll), kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik, kemampuan marketing
yang mudah diterima dan lain sebagainya. Bisa dibayangkan kalau tetiba Allah
membalik semuanya? Ilmu-ilmu yang kita miliki berpindah tubuh ke orang lain
misalnya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Itulah kenapa ada hak orang lain dari harta kita. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Zink!! Ini kenap tetiba saya jadi begitu serius begini ya,
Oh no, kotak tertawa, mana kotak tertawa. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: right;">
<i><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Sije<o:p></o:p></span></i></div>
Sijehttp://www.blogger.com/profile/00535891711884570451noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4385187855491674781.post-82157184671166219482017-02-20T12:10:00.002+07:002017-02-20T12:10:22.505+07:00Foto Dulu, Foto Lagi, dan Foto Terus<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqbLLTpc-MHg5ZNSxQc7Q5nyfn3BI0DBZ7enthkgFuUCJ0Dr5Y7l4ZDmneGyXbF6zWGjwOKYGAj3wdHCTMKs6zeSLuGpIppVGmrjpCKEhkkkxPq4YG3Vnl6HXpcDs51e50boTJG8iPj2QH/s1600/nikon-camera-cat-mood-02920.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="250" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqbLLTpc-MHg5ZNSxQc7Q5nyfn3BI0DBZ7enthkgFuUCJ0Dr5Y7l4ZDmneGyXbF6zWGjwOKYGAj3wdHCTMKs6zeSLuGpIppVGmrjpCKEhkkkxPq4YG3Vnl6HXpcDs51e50boTJG8iPj2QH/s400/nikon-camera-cat-mood-02920.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Credit <a href="http://alexiolusinga.com/wp-content/uploads/2015/09/nikon-camera-cat-mood-02920.jpg">here</a></td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">Teknologi memang seperti pisau bermata dua. Satu
sisi bisa menjadi manfaat, namun disisi lain juga bisa menjadi bumerang yang
mampu menghancukan penggunannya. Salah satu teknologi yang saat ini banyak
digunakan oleh masyarakat adalah handphone a.k.a Hp.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Sekarang ini hampir semua lapisan masyarakat
mempunyai handphone. Mulai dari masyarakat pedesaan hingga perkotaan. Tidak
tanggung-tanggung, bukan hanya untuk telfon dan sms namun juga dilengkapi fitur
kamera. Teknologi komunikasi memang berkembang cukup pesat, yang awalnya hanya
handphone biasa, kini sudah muncul yang namanya smartphone. Fitur yang
ditawarkan beragam, mulai dari kamera dengan hasil gambar yang jelas, hingga
aplikasi media sosial yang bisa langsung diakses kapan saja. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Kemudahan yang diberikan oleh smartphone ini kini
membawa tuah. Banyak remaja kita yang sekarang dijangkiti virus foto selfie.
Dimana saja dan kapan saja foto selfie tidak pernah terlupa. Saat menunggu
antrian, selesai sholat tarawih, waktu pergi ke tempat wisata, disemua tempat
yang dilalui dan disinggahinya. Moto yang digunakan, foto dulu, foto lagi, dan
foto terus.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Fenomena ini tidak hanya berhenti sampai foto saja,
setelah foto selfie, hal reflek yang banyak kita lakukan adalah mengunggahnya
di sosial media. Berburu like dan komentar. Ada rasa jumawa bila banyak yang
like atau memberikan komentar. Niat awal yang hanya sekedar mengunggah foto
kini menjadi niat ingin mendapat banyak pujian dan like. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Fenomena ini mau tidak mau harus mendapat porsi
tersendiri untuk ditangani. Sebab, virus ini katanya banyak menjangkiti para
muslimah yang konon fitrahnya bermahkotakan rasa malu. Syetan dengan halusnya
memberikan bujuk rayu agar senang foto, senang pamer, dan akhirnya mengharap
pujian dari orang lain. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Pada beberapa kelompok ada yang sebenarnya tidak ada
niatan untuk pamer foto, namun tidak menyadari bahwa foto yang diunggahnya ke
sosial media tanpa manfaat yang mendesak justru membuat mudhorot bagi orang
lain. Banyak muslimah yang bersungut-sungut tak suka ketika ada laki-laki yang
menggodanya. Namun diwaktu yang sama masih sering kali mengunggah foto selfie
cantiknya. Bersembunyi di belakang kalimat, “ah…salah sendiri tidak bisa jaga
mata”. Kepada kita yang masih seperti ini, ada sebuah nasehat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Kita tidak
pernah tahu kondisi iman saudara kita.</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">
Maka tugas kitalah untuk saling menjaga iman saudaranya yang lain. Salah
satunya adalah dengan tidak melakukan hal-hal yang justru membuat iman mereka
turun. Bagaimana kalau ternyata foto-foto kita lah yang selama ini membuat
rontok iman mereka? <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><b>Lalu apakah muslimah tidak boleh berfoto?</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Ulama masih berbeda pendapat tentang ini. Namun
kalau pun berpegangan dengan pendapat ulama yang memperbolehkan foto, alangkah
baiknya foto-foto itu disimpan sendiri, untuk konsumsi pribadi. Tak perlulah
diunggah ke sosial media. Bukankah setiap apa yang kita lakukan akan dimintai
pertanggungjawaban nantinya. Pun diunggah, seperlunya saja. Sebutuhnya. Tentu
saja kebutuhan eksis seorang <i>public figure</i>
berbeda dengan ibu rumah tangga biasa. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Satu yang jauh lebih penting dari semuanya adalah, apa
jawaban kita atas foto-foto yang beredar di dunia maya? <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: right;">
<i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Sije<o:p></o:p></span></i></div>
Sijehttp://www.blogger.com/profile/00535891711884570451noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4385187855491674781.post-6836497137200100462017-02-20T11:50:00.000+07:002017-02-20T11:50:00.852+07:00Fenomena Lapar Ayah<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1vaj89JizgQJkGltceGo4l1hVN53wP8r-MYA_mh_rDIOkuIRgld5eU719BsSdy-glqDW6gn9GlwobMt-vPDYQf0nY_ZZ4nfRnGP4UKouR673gERlWPdjq-bPwYuZ4VsufybcMb87kN-nM/s1600/shoes.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1vaj89JizgQJkGltceGo4l1hVN53wP8r-MYA_mh_rDIOkuIRgld5eU719BsSdy-glqDW6gn9GlwobMt-vPDYQf0nY_ZZ4nfRnGP4UKouR673gERlWPdjq-bPwYuZ4VsufybcMb87kN-nM/s400/shoes.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Credit <a href="http://blissfullydomestic.com/wp-content/uploads/2013/06/shoes.jpg">here</a></td></tr>
</tbody></table>
<div style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .25in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Dalam sebuah hadits, Rasulullah Muhammad SAW
pernah bersabda, “Seorang ayah yang mendidik anak-anaknya adalah lebih baik
daripada bersedekah sebesar 1 sa’ di jalan Allah.”</span></div>
<div style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: 7.5pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">Nabi pun mencontohkan, bahkan ketika beliau sedang
disibukkan dengan urusan menghadap Allah SWT (shalat), beliau tidak menyuruh
orang lain (atau kaum perempuan) untuk menjaga kedua cucunya yang masih
kanak-kanak, Hasan dan Husain. Bagi Nabi, setiap waktu yang dilalui bersama
kedua cucunya adalah kesempatan untuk mendidik, termasuk ketika beliau sedang
shalat.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .25in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 10.5pt;">Hal
yang sangat berbeda kita temukan di Indonesia. Banyak anak-anak yang kehilangan
figure ayahnya sebagai contoh yang patut diteladani. Banyak dari ayah-ayah
Indonesia merasa selesai tugas dan kewajiban setelah memberikan nafkah berupa
uang untuk kehidupan keluarganya. Tidak terhitung jari berapa keluarga yang
satu rumah namun tidak pernah ada komunikasi. Komunikasi disini tentu saja
benar-benar komunikasi, bukan hanya sekedar bicara. <o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .25in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 10.5pt;">Saat
ini banyak keluarga yang terjangkit fenomena anak lapar ayah (<i>father hunger</i>). Fenomena ini muncul
karena sang ayah kurang banyak berperan dalam pendidikan anak di usia dini
sehingga seorang anak lelaki menjadi feminim. Hal ini berlaku juga sebaliknya,
anak perempuan menjadi tomboy karena berusaha menggantikan peran ayahnya
terhadap ibunya. <o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .25in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 10.5pt;">Fenomena
“lapar ayah” ini dapat dibagi dua golongan:<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .25in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 10.5pt;">1.
Ketidakhadiran sang ayah secara fisik, misalnya: ayah yang bercerai dengan ibu
atau meninggal dunia<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .25in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 10.5pt;">2.
Ayah yang hadir, tetapi tidak banyak terlibat. Meski tinggal serumah, tetapi ia
tidak memiliki banyak waktu untuk bergaul akrab dengan anak-anak.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .25in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 10.5pt;">Kurangnya
perhatian dari sang ayah kepada anak lelakinya akan membuat sang anak akan
memiripkan diri dengan peran ibunya. Terlebih sekarang ini peran guru di Taman
Kanak-kanak atau PAUD mayoritas dipegang oleh perempuan. Hal ini menambah
perbendaharaan daftar figure perempuan untuk ditiru anak laki-laki.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .25in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 10.5pt;">Fenomena
lapar ayah adalah fenomena yang harus segera kita sadari. Jangan kaget kalau
akhirnya menemukan fakta bahwa akar persoalan dari semua persoalan dari
kerusakan pemuda di Indonesia adalah karena ayah. Ayah dirumah yang tidak
menjalankan fungsi dan perannya kepada anak laki-lakinya. Kepada anak laki-laki
seharusnya bukan hanya jadi teladan mengajarkan kepemimpinan, tetapi ada relung
di dalam jiwa kemaskulinan yang tidak ditanamkan oleh ayah kepada anak-anaknya.
Sehingga terjadi distorsi makna keberanian, makna uji nyali. Seperti yang kita
lihat, banyak anak pemuda yang uji nyali mengukur keberanian dengan balap motor
liar. <o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .25in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 10.5pt;"> Hal ini dimungkinkan karena ayahnya tidak
mengajarkan nilai tauhid. Tidak pernah menyampaikan kepada anaknya.”Wahai
anakku, orang yang kuat adalah bukan orang yang menang dalam bergulat, tapi
yang mampu bersabar ketika dalam kondisi emosi.”<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .25in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 10.5pt;">Tabiat
seorang anak yang butuh bantuan moral, bangun karakter dalam jiwa anak, butuh
ayah. Ayah pemberani. Namun kalau anak sudah melihat ayahnya melakukan
kekerasan verbal kepada ibunya, melihat ayahnya melihat kekerasan fisik kepada ibunya,
apalagi melihat ayah tidak berkomunikasi kepada istrinya, dan ini terekam oleh
sang anak tentang perilaku ayah kepada ibunya. Maka, bisa dilihat siapa yang
akan jadi jodoh anaknya. Kenapa yang dipilih adalah perempuan yang seperti itu,
ini bisa jadi karena pelampiasan kekecewaan melihat perilaku ayahnya. <o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .25in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 10.5pt;">Kenapa
ada banyak generasi banci di Indonesia? Kenapa tontonan banci laku ditelevisi? Seorang
banci pernah ditanyai, kenapa mau
menjadi seperti itu? <o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .25in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 10.5pt;">“Ayahku
datang saat aku sudah sukses. Ayahku nggak hadir di rumah”<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .25in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 10.5pt;">Ayahnya
sibuk dengan mimpi-mimpinya. Sibuk dengan hobinya. Ayahnya keliru memahami apa
yang dibutuhkan anak-anaknya. Bukan mobil-mobilan, bukan mainan Barbie, hadiah
terbesar yang diinginkan anak adalah seberapa banyak waktu untuk anaknya,
seberapa sering mencium keningnya, seberapa banyak memeluk anak laki-lakinya.
Seberapa besar kata-kata yang dihujamkan kepada hatinya lewat telinganya.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .25in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 10.5pt;">Hal
yang patut kita ketahui adalah, meskipun seorang anak sudah tidur, bacaan
hadist, bisikan cinta dan kasih sayang, alunan ayat tetap bisa didengarkan oleh
sang anak. Banyak Anak-anak yang dibesarkan secara fisik tapi jiwanya sudah
dicuri oleh orang lain. Dibelikan handphone paling canggih namun tidak pernah
sang ayah menghubunginya. <o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .25in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 10.5pt;">Karenanya
dibutuhkan ayah-ayah pemberani. Berani mengorbankan waktunya untuk
anak-anaknya. Berani mengorbankan hobinya untuk meluangkan waktu untuk anaknya.
Berani mengorbankan waktunya untuk menata kembali rumah tangganya yang telah
salah. <o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .25in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div align="right" style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: right; vertical-align: baseline;">
<i><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; mso-bidi-font-size: 10.5pt;">Disarikan
dari Taujih Ust. Bachtiar Nasir<o:p></o:p></span></i></div>
<br />
<div align="right" style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: right; vertical-align: baseline;">
<i><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; mso-bidi-font-size: 10.5pt;">Sije</span></i><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; mso-bidi-font-size: 10.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
Sijehttp://www.blogger.com/profile/00535891711884570451noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4385187855491674781.post-21655722648964081522017-02-20T11:40:00.001+07:002017-02-20T11:40:16.619+07:00Hari Gini Tanya Kapan Nikah? Kuno!<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdwQkGm0mejAY6rtkkPvVrLXdbAOwnwAY-rnWxH0F4HshHWAEJaPdj19r4hqVKYVrGc-ajkYmSCqmObsdi5nKDuiHXs_uarQ1OcwhPT8S8oK9ZMaTFLDvxdET3Sq7BTFn5uiyithp7K5fV/s1600/full-hd-wallpapers-114042kw6v-5s-1920x1080.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdwQkGm0mejAY6rtkkPvVrLXdbAOwnwAY-rnWxH0F4HshHWAEJaPdj19r4hqVKYVrGc-ajkYmSCqmObsdi5nKDuiHXs_uarQ1OcwhPT8S8oK9ZMaTFLDvxdET3Sq7BTFn5uiyithp7K5fV/s400/full-hd-wallpapers-114042kw6v-5s-1920x1080.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Credit <a href="http://hdwallpapersbackgrounds.us/backgrounds-image/wallpapers-hd-5s-1920x1080/full-hd-wallpapers-114042kw6v-5s-1920x1080.jpg">here</a></td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif; font-size: 12pt;">Kita hidup di negeri yang penuh </span><i style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif; font-size: 12pt;">bully</i><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif; font-size: 12pt;">. Mau salah atau benar, tidak ada
yang luput dari ‘dunia perbullyan’. Satu hal yang sering dijadikan tema </span><i style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif; font-size: 12pt;">bully</i><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif; font-size: 12pt;"> adalah nikah, dan ini erat
kaitannya dengan jomblo. Dua hal ini menjadi trending topik paling atas dalam ‘dunia
perbullyan’. Kaum jomblo seolah menjadi sasaran empuk untuk ‘dibabakbelurkan’. Kadang
tidak hanya mereka yang memang sengaja ‘sorangan wae’ kena getahnya. Mereka
yang menjaga untuk tidak pacaran atau sedang dalam rangka memperbaiki diri juga
sering kena bully.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman";">Bagi yang tidak tahan, biasanya menarik
diri dari lingkungan. Bosan ditanya kapan nikah. Mencari komunitas yang
bernasib sama. Menjauh dari keluarga besar, karena tidak kuat menahan kuping
yang memerah akibat ‘cibiran’ yang kadang serasa tidak sengaja namun membiasa. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman";">Siapa pula yang tahan bila setiap hari
ditanya hal yang sama. Padahal jelas tahu kalau sedang berusaha mewujudkannya. Parahnya
lagi tidak jarang diikuti dengan cerita untuk menakut-nakuti, mulai dari
perawan tua, hingga mati tanpa sempat mendua. Sebal? Sama! <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<i><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman";"><br /></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<i><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman";">Bullyan</span></i><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman";"> ‘kapan nikah’ sekarang ini membudaya.
Bukan hanya di pertemuan keluarga, reuni TK pun juga banyak yang bertanya.
Padahal bila mau sedikit saja peka, apakah bullyan semacam itu merupakan sebuah
prestasi? Mungkinkah itu memberikan solusi? Atau justru malah sebaliknya,
semakin memperkeruh suasana dan merenggangkan persaudaraan antar sesama. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman";">Bila kita mau berkaca pada Alquran dan hadits
Nabi, pasti <i>bullyan</i> semacam ini tidak
akan ada. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<i><span style="background: white; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman";">“Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu
damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah
terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.” (Al Hujuraat 10)<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="background: white; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="background: white; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman";">Hadis riwayat Nukman
bin Basyir RA, ia berkata:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<i><span style="background: white; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman";">Rasulullah saw. bersabda: Perumpamaan orang-orang mukmin
dalam hal saling kasih, saling menyayang dan saling cinta adalah seperti sebuah
tubuh, jika salah satu anggotanya merasa sakit, maka anggota-anggota tubuh yang
lain ikut merasakan sulit tidur dan demam. (HR.Muslim)</span></i><span style="background: white; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="background: white; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="background: white; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman";">Hadis riwayat Abu Musa
RA dia berkata:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<i><span style="background: white; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman";">Rasulullah SAW bersabda: Seorang mukmin terhadap mukmin yang
lain adalah seperti sebuah bangunan di mana bagiannya saling menguatkan bagian
yang lain. (HR. Muslim)</span></i><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman";">Allah sudah memberikan perintah sejak
dahulu bahwa sesama muslim adalah saudara yang harus saling kasih mengasihi.
Sepenanggungan. Bila satu tersakiti, maka yang lain pun merasa tersakiti. Lalu
bila hampir setiap hari kita <i>membully</i>
saudara kita tanpa memberi solusi, apakah bisa kita disebut orang-orang yang
beriman?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman";">Bukankah lebih menyenangkkan bila
pertanyaan, “Kapan nikah?” diganti dengan, “Mau yang seperti apa? Sini saya
bantu cari.” Bukan <i>membully</i> tapi
memberi solusi. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman";">Hari gini masih tanya kapan nikah?
Kuno!<o:p></o:p></span></div>
Sijehttp://www.blogger.com/profile/00535891711884570451noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4385187855491674781.post-55754350444986860442017-02-20T09:24:00.003+07:002017-02-20T10:57:36.243+07:00Perempuan, Laki-laki dan Foto<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJ_Kh50hhG6pP4m9DsLFD_fNhcy3wZeFdMNOWldvaiTGXtclqrd_L83WnfOk0gjsHEIBRkvTXEvlKWtuS9huwT0mH-C4JKJDjdLODXONpEiM89kNWgLIbH8BluHVXG0hX7Ty8z5A2x3n0F/s1600/Photography-Camera-images.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="223" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJ_Kh50hhG6pP4m9DsLFD_fNhcy3wZeFdMNOWldvaiTGXtclqrd_L83WnfOk0gjsHEIBRkvTXEvlKWtuS9huwT0mH-C4JKJDjdLODXONpEiM89kNWgLIbH8BluHVXG0hX7Ty8z5A2x3n0F/s400/Photography-Camera-images.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Credit <a href="http://hdwallpapershdpics.com/wp-content/uploads/2016/06/Photography-Camera-images.jpg">here</a></td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 21.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-outline-level: 2; text-align: justify;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif; font-size: 12pt;">Tulisan ini, catatan ke-101 di
facebook saya. Mau berteman, silakan berkunjung <a href="https://www.facebook.com/senorita.sije">dimari</a>.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "trebuchet ms" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt;">Semakin hari, saya semakin menikmati
dunia perempuan. Banyak hal yang menarik, meskipun banyak hal yang
kontroversial. Apalagi tradisi kita di Indonesia kebanyakan menggunakan
'Patriarki'. Seolah Perempuan itu tidak ada ruang untuk aktualisasi diri. Hal
ini membuat saya semakin penasaran. Benarkah? Mungkin karena saya lahir di
keluarga tanpa anak laki-laki. Jadi saya tidak melihat perbedaan bagaimana
bersikap kepada anak laki-laki dan kepada anak perempuan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "trebuchet ms" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt;">Berbicara tentang laki-laki dan
perempuan, saya jadi teringat sesuatu. Beberapa waktu lalu ada seseorang
bertamu ke rumah (kontrakan) saya. Teman dulu di organisasi saat kuliah. Beliau
menyampaikan sebuah titipan dari seseorang. Lalu mulailah kita ngobrol ngalur
ngidul, saling bertukar kabar teman-teman lama. Hingga akhirnya kita sampai pada
bahasan interaksi antara laki-laki dan perempuan. Saya masih ingat, saat itu
saya menanyakan nama seseorang, <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "trebuchet ms" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt;">"Kenal sama si X
nggak?"<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "trebuchet ms" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt;">"Iya kenal, kenapa? Nggak
beres ya. Iya itu sudah banyak yang menasehati kok. Sudah ditanting juga. Tapi
dianya nggak berani". <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "trebuchet ms" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt;">Lalu teman saya bertanya, <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "trebuchet ms" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt;">"Kenal sama ini?" Dia
menyebutkan nama seseorang. Perempuan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "trebuchet ms" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt;">"Oh, nggak. Kenapa?"<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "trebuchet ms" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt;">"Nggak apa-apa"
Jawabnya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "trebuchet ms" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt;">Bukan saya kalau nggak penasaran
dengan apa yang saya dengar setengah. Saya search FB dengan nama yang
disebutkan teman saya itu. Kebetulan banyak mutual friend. Jadi tidak sulit
mencarinya. Sekilas tidak ada yang aneh. Biasa saja. Mbaknya cantik. Ya namanya
juga perempuan, pasti cantik kan. Lalu saya mulai mengepo foto
profile-nya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "trebuchet ms" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt;">WAOW! <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "trebuchet ms" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt;">Saya menemukan beberapa eh banyak
fotonya. Berjilbab syar'i. Tertutup rapat. Hmm meskipun dengan wajah close up. Saya
sendiri sebagai perempuan risih. Fotonya sangat close up dan dengan berbagai
macam gaya. Saya bukan ahli tafsir memang. Jadi saya juga kurang tahu apa hukum
pastinya yang kayak gitu. Foto syar'i tapi close up. Ah, kalau ada salah satu
pembaca yang tahu, silahkan komen. :) <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "trebuchet ms" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt;">Lebih-lebih ada begitu banyak
komentator mengerubungi foto-foto itu. Sebagian besar laki-laki. Ikhwan, ah
mungkin masih bakwan kali ya. Bakal ikhwan, atau mungkin itong, ikhwan
sepotong. Pokonya berjenis kelamin laki-laki. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "trebuchet ms" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt;">Komennya beragam, mulai dari:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "trebuchet ms" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt;">"Subhanallah"<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "trebuchet ms" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt;">"Cantiknya"<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "trebuchet ms" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt;">"Kenalan donk"<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "trebuchet ms" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt;">"Kalau punya istri seperti
ini...."<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "trebuchet ms" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt;">"Wajah bidadari" <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "trebuchet ms" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt;">Sampai,<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "trebuchet ms" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt;">"Mbak, boleh minta
fotonya?" <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "trebuchet ms" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt;">Lalu kalau sudah begini, siapa
yang harus evaluasi diri? Hanya perempuan kah? Kan perempuan yang
mancing-mancing. Kalau nggak dipancing, laki-laki juga nggak tergoda buat
lihat. Apalagi itu di upload di FB. Terbuka untuk umum kan berarti. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "trebuchet ms" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt;">Atau harus laki-laki saja yang
mengevaluasi diri?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "trebuchet ms" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt;">Dasar laki-laki. Matanya
jelalatan kemana-mana. Kalau lihat cewek cantik, apalagi akhwat, pengennya
dideketin. PDKT lewat facebook. Komen-komen nggak jelas. Semua status
di-like. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "trebuchet ms" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt;">Lalu ditutuplah dengan dengan
sebuah kalimat. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "trebuchet ms" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt;">Perempuan dimana-mana sama saja.
Tukang menggoda!!<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "trebuchet ms" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt;">dan <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "trebuchet ms" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt;">Laki-laki dimana-mana sama saja.
Mata keranjang!! <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "trebuchet ms" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt;">Jadinya salah semua nih? <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kalau katanya Pak
Jalal di Para Pencari Tuhan <i>sih</i>,
laki-laki menahan, perempuan menjaga. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: right;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><i>Sije</i></span></div>
Sijehttp://www.blogger.com/profile/00535891711884570451noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4385187855491674781.post-12273471963599398432017-02-20T09:01:00.003+07:002017-02-20T09:01:51.544+07:00Jangan Bully Jomblo<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-7WtV_ppXyz8zYk0fxZ01BwLB0o2EE0ybDK7s0-Tri1-3qkUYTHW6VldZodayGsvIaYOncRXS9SyWoYjTJlwNhaD_8pMAHtoozl5T3hDiJqzdqJwzA7y8Np9hO1UapBvYtV0J1ix_z4aB/s1600/romantic-vintage-wallpaper-images.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-7WtV_ppXyz8zYk0fxZ01BwLB0o2EE0ybDK7s0-Tri1-3qkUYTHW6VldZodayGsvIaYOncRXS9SyWoYjTJlwNhaD_8pMAHtoozl5T3hDiJqzdqJwzA7y8Np9hO1UapBvYtV0J1ix_z4aB/s400/romantic-vintage-wallpaper-images.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Credit <a href="http://excitelt.com/i/2017/02/romantic-vintage-wallpaper-images.jpg">here</a></td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 21.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-outline-level: 2; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Oke, bosen baca-baca berita
pilkada mulu, sekali-kali bikin tulisan kayak gini. Akhir-akhir ini saya sering
menemukan gerakan bully Jomblo. Baik itu di iklan TV, Instagram, FB, dll. Jadi
merasa terusik aja. Buka apa-apa. Hanya saja, apa yang mereka lakukan tidak
berimbang. Bukan mengajak ke arah yang lebih baik, tapi sebaliknya.</span><span style="color: #1d2129; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Satu sisi banyak masyarakat yang
menganggap kalau jomblo itu aib. Okelah, siapa sih yang mau hidup sendiri?
Rosul aja berkeluarga. Tapi apa iya selamanya jomblo itu aib? Mari kita bahas.
Gerakan bully jomblo ini secara tidak sadar tersebar begitu cepat.
Sasarannya siapa? Yap, remaja! Bukan mereka yang sudah siap tidak
menjomblo. Kalimat yang terakhir tidak akan saya bahas.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> Remaja kita mamen yang
terpapar bully-an ini. Akibatnya banyak remaja kita yang merasa jomblo itu aib.
Saya pernah bertemu remaja umur 15 tahun yang galau tingkat dewa gegara merasa
dia nggak laku. Segitunya banget gitu. Payahnya lagi, saat saya berkesempatan
ngobrol dengan siswa di sebuah sekolah ternama di Yogya dan saya menceritakan
hal ini, mereka bilang, “ya wajar kan mbak kalau dia merasa nggak laku.” Duh,
pengen pingsan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<b><span style="color: #1d2129; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kenapa gerakan Bully jomblo ini harus disudahi? <o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Fenomena yang kemudian hadir di
remaja kita adalah Bully jomblo yang tidak punya pacar. See? Kemana arahnya?
Susah payah kita mengajarkan pendidikan karakter (duh opo iki), hasilnya zonk
hanya gegara gerakan tidak mutu ini. Remaja kita digiring kepada pemahaman,
bahwa tidak punya pacar itu aib. Kalau malem minggu dirumah saja itu mengenaskan.
Bukan hanya sekedar jomblo itu aib.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> Lalu dimana keinginan untuk
berprestasi itu diletakkan? Ketika semua media sosial menuju kearah yang sama?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Jadi ingat grup JV (justice
voice), terakhir sepanggung dengan mereka tahun 2013 silam. Save our masjid,
keep our heart and also selamatkan generasi ini. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-Catatan random untuk memantik
ide selanjutnya- <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: right;">
<i><span style="color: #1d2129; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sije<o:p></o:p></span></i></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
Sijehttp://www.blogger.com/profile/00535891711884570451noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4385187855491674781.post-5708039114163274762017-02-20T08:49:00.002+07:002017-02-20T09:03:18.335+07:00Kenapa Harus Hijab<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCY4mO1EST405YmxvzHa62FkOqAfYvPBHHCIYZAkAf6BhHXU7lAp06VpA27kdc0UVl7dXy3pECGmvzwwK_ocZ1miGoQ9JL_gFvOCWlMiAmenvlRlns022l8v-mzioQRCoKubq5CH2M5Abf/s1600/thumb-1920-309476.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="250" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCY4mO1EST405YmxvzHa62FkOqAfYvPBHHCIYZAkAf6BhHXU7lAp06VpA27kdc0UVl7dXy3pECGmvzwwK_ocZ1miGoQ9JL_gFvOCWlMiAmenvlRlns022l8v-mzioQRCoKubq5CH2M5Abf/s400/thumb-1920-309476.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Credit <a href="https://images6.alphacoders.com/309/thumb-1920-309476.jpg">here</a></td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 21.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-outline-level: 2;">
<span style="color: #1d2129; font-size: 10.5pt;">Mumpun lagi on tentang hijab day, jadi pengen nulis agak panjang
tentang fenomena ini. Hmm…sebelumnya mari kita samakan frame kita dulu,
bahwa hijab day ini bukan berarti cuma pakai hijab saat hari itu, namun
setiap hari kudu pakai hijab terutama kalau ketemu yang bukan mahram (remember,
mahram not muhrim).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "inherit" , "serif"; font-size: 10.5pt;">Banyak yang bilang kayak gini,<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "inherit" , "serif"; font-size: 10.5pt;">“Ah mending jilbabin hatinya dulu. Baik-baikin sikap dan sifat,
baru deh jilbabin kepala.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "inherit" , "serif"; font-size: 10.5pt;">Ah masa iya?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "inherit" , "serif"; font-size: 10.5pt;">Bagi saya sebagai perempuan ketika mendengar kalimat itu, ini
adalah manifestasi rasa malas (ups) dan tidak berani ambil resiko. Yap, apapun
ada resikonya. Kenapa saya berani mengatakan seperti itu? Saya perempuan dan
saya tahu rasanya. Ada yang tidak beres ketika lebih memilih untuk terbuka dari
pada terjaga. Dimana pun dan siapapun ketika hati dalam kondisi baik, dan
ruhiyah dalam kondisi terjaga (tilawah beres, sholat malam oke, sholat wajib on
time dll) tidak akan merasa nyaman ketika dirinya dalam kondisi ‘terbuka’ dan
menarik perhatian. Ini serius. Hal ini akan sangat berbeda saat hati sedang
brekele dan ruhiyah awut-awutan (tilawah bolong-bolong, sholat tahajud lewat,
sholat wajib molor dll), namanya pujian apalagi dari lawan jenis itu seperti ah
begitulah. Manis tapi bikin diabetes. :p<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<b><span style="color: #1d2129; font-family: "inherit" , "serif"; font-size: 10.5pt;">Kenapa harus hijab?</span></b><span style="color: #1d2129; font-family: "inherit" , "serif"; font-size: 10.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "inherit" , "serif"; font-size: 10.5pt;">Banyak sebab dan hikmahnya. Pertama jelas karena ini wajib. Tapi
ini bukan semata sebuah paksaan. Pokoknya wajib! Ada banyak hikmahnya kok.
Beneran. Misalnya lebih mudah dikenali. Apanya yang dikenali? Identitasnya
sebagai muslimah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "inherit" , "serif"; font-size: 10.5pt;">Pernah bingung menilai seseorang? Misal saat pertama kali
berkenalan dengan seseorang. Perempuan tidak berhijab, tapi kalau telfon pakai
kata assalamu’alaykum, atau kadang mengucapkan Alhamdulillah. Apalagi di jaman
sekarang ini Assalamu’alaikum seolah menjadi salam yang universal, sama seperti
Alhamdulillah, masya’ Allah, In Sya Allah dll. Tidak jarang teman-teman kita
yang non muslim menggunakan kata-kata itu. Meskipun ini seharusnya tidak
seharusnya mereka lakukan. Nah sebagai seorang muslimah kita harus bisa
membedakan mana yang sesama muslimah dan tidak, sebab aurat kita <b>tidak boleh terbuka</b> di depan perempuan
non muslim. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "inherit" , "serif"; font-size: 10.5pt;">Hikmah lain, agar tidak diganggu. Masa sih? Nyatanya
banyak tuh mbak-mbak pake jilbab yang digangguin.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "inherit" , "serif"; font-size: 10.5pt;">Kalau memang masih ada mbak-mbak pakai jilbab yang masih
digangguin, hal ini ada dua kemungkinan, pertama cowoknya yang minta dimasukkin
botol (om jin kaleee :p), kedua mbaknya yang masih belum cukup terjaga. Belum
cukup terjaga disini bisa jadi karena sengaja (ada lho) atau karena ketidak
tahuan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "inherit" , "serif"; font-size: 10.5pt;">Hikmah yang lain? Banyak. Lebih asyik kalau dibahas di room
khusus perempuan. Bukan di media sosial umum seperti ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<b><span style="color: #1d2129; font-family: "inherit" , "serif"; font-size: 10.5pt;">Jadi jilbabin mana dulu nih?</span></b><span style="color: #1d2129; font-family: "inherit" , "serif"; font-size: 10.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "inherit" , "serif"; font-size: 10.5pt;">Tidak ada yang lebih dulu. Pakai jilbab itu wajib, berbuat baik
itu wajib. Jadi kalau pertanayaannya jilbabin mana dulu, keduanya, bersamaan.
Kapan? Segera dan secepatnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "inherit" , "serif"; font-size: 10.5pt;">Begini guys, setiap kita dilahirkan seperti koin (gepeng dong
je? :p), Ada sisi cakep dan ada sisi brekelenya. Tiap kita pun tahu apa sisi
brekele dari diri masing-masing. Artinya, selamanya kita tetap punya sisi itu.
Kalau menunggu sisi cakep semua yang muncul, keburu mati. :D<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "inherit" , "serif"; font-size: 10.5pt;">Oke saya tidak akan mencontohkan orang lain, saya akan
mencontohkan diri saya sendiri. Dulu, nggak ada tuh kepikiran bakal pakai
jilbab, apalagi pakai rok. Duh ribet. Kagak bisa manjat pohon, nendang samsak,
naik gunung, apalagi kebut-kebutan. :p<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "inherit" , "serif"; font-size: 10.5pt;">Tapi skenario Allah itu, luar biasa kerennya. Hidayah itu turun
dengan sangat halus (ya ada sisi malu-maluinnya juga sih-tidak akan saya tulis
disini). Dan saat ini kalau saya harus melihat ulang sejarah hidup, saya berasa
manusia paling alay.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "inherit" , "serif"; font-size: 10.5pt;">Saat SMP, saya punya gank. Cewek semua. Tiap pagi hobinya
nongkrong di deket parkiran sepeda. Duh berasa tukang parkir aja. Ngapain
disana? Ngecengin ABG (pas itu saya kan juga masih ABG) :p. Pokoknya
nggak ada tuh bau-bau sholehahnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "inherit" , "serif"; font-size: 10.5pt;">Masuk SMA semua berbalik arah. Dari semua anggota gank, saya
menjadi orang paling nyeleneh. Yang awalnya anti rok, mendadak pakai
jilbab dan tentu saja pakai rok. Ajaibnya, di kelas saya cuma diri seorang ini
yang pakai jilbab. Kehidupan berputar. Dulu yang awalnya alay suka ngecengin
ABG, sekarang kapok. Soalnya dikecengin itu ternyata nggak asik. Ada orang
orang yang ngelihatin tuh bikin risih.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "inherit" , "serif"; font-size: 10.5pt;">Daann sejak saat tu saya mulai mengenal sisi brekele saya.
Sampai sekarang masih banyak sisi brekelenya dari pada sisi cakepnya sih. :p.
Cuma lebih bisa memilih apa yang boleh tampak dan mana yang hanya orang
tertentu saja yang boleh tahu. Termasuk sisi brekele itu tadi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<i><span style="color: #1d2129; font-family: "inherit" , "serif"; font-size: 10.5pt;">Lalu hubungannya dengan jilbab?</span></i><span style="color: #1d2129; font-family: "inherit" , "serif"; font-size: 10.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "inherit" , "serif"; font-size: 10.5pt;">Jilbab membuat pemakainya menyadari akan kewajibannya. Kalau apa
yang saya alami adalah merasa harus jadi yang lebih baik saat sudah mengenakan
jilbab. Artinya keduanya saling berikatan dan saling menunjang. Misal, nggak
mungkin lagi donk manjat pohon di depan umum :p. Contoh lain tentang dorongan
untuk belajar menyanyi, yap meskipun dulu pernah punya tim nasyid, tapi hal
yang kemudian semakin saya sadari adalah suara ini bukan untuk konsumsi publik.
Cukup para cicak di kamar pingsan saat mendengarnya :D.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "inherit" , "serif"; font-size: 10.5pt;">Bisa dibayangkan kalau hidayah itu tidak datang? Mungkin saat ini
saya sudah jadi DJ dan hobi nongkrong lewat tengah malam. Atau malah lebih
brekele dari itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "inherit" , "serif"; font-size: 10.5pt;">Terakhir, yuk pakai jilbab dan hijab. Keduanya tidak membatasi
kok. Suer. Kamu masih bisa melakukan apapun (selama itu baik). Naik gunung,
nendang samsak (bela diri), manjat pohon, masak, menulis, mengajar, all. Hanya
saja, pahami dimana tempatnya dan seperti apa kondisinya. Kalau saya bisa,
berarti kamu pun bisa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
Tentang Hijab, baca juga <a href="http://senoritasije.blogspot.co.id/2014/11/paradoks-antara-jilbab-dan-perbuatan.html">Paradoks antara jilbab dan perbuatan baik</a><br />
<div class="MsoNormal">
<o:p></o:p></div>
<h1 class="post-title entry-title" itemprop="name" style="color: #444444; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 23px; font-weight: 500; line-height: normal; margin: 0px; padding: 0px;">
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
</h1>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<i><span style="color: #1d2129; font-family: "inherit" , "serif"; font-size: 10.5pt;">Senorita</span></i><span style="color: #1d2129; font-family: "inherit" , "serif"; font-size: 10.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<i><span style="color: #1d2129; font-family: "inherit" , "serif"; font-size: 10.5pt;">Sudah 46 hari terlewati, apa saja yang sudah terjadi?</span></i><span style="color: #1d2129; font-family: "inherit" , "serif"; font-size: 10.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<i><span style="color: #1d2129; font-family: "inherit" , "serif"; font-size: 10.5pt;">Arumdalu 15 februari 2015</span></i><span style="color: #1d2129; font-family: "inherit" , "serif"; font-size: 10.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<i><span style="color: #1d2129; font-family: "inherit" , "serif"; font-size: 10.5pt;">09.43</span></i><span style="color: #1d2129; font-family: "inherit" , "serif"; font-size: 10.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
Sijehttp://www.blogger.com/profile/00535891711884570451noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4385187855491674781.post-75792209889082256452017-02-16T10:39:00.002+07:002017-02-16T10:39:17.009+07:00Benar Dulu Baru Bernilai Manfaat<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgYxuhDe6GCUXj7olqzsg2H1jVy5riZtwImUTUZNS8ZjisLnm8pjj8YkGw0hjCQMBylQcsHyXuZ0OgroIv4ljcgrE_KWRNFJOJCf3AfUhLvLlVnKMWqjDuJfKx-ggcAdP_EkIj3fcoZUdo/s1600/roses-flowers-bouquet-vase-1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="250" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgYxuhDe6GCUXj7olqzsg2H1jVy5riZtwImUTUZNS8ZjisLnm8pjj8YkGw0hjCQMBylQcsHyXuZ0OgroIv4ljcgrE_KWRNFJOJCf3AfUhLvLlVnKMWqjDuJfKx-ggcAdP_EkIj3fcoZUdo/s400/roses-flowers-bouquet-vase-1.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">credit <a href="http://eskipaper.com/images/roses-flowers-bouquet-vase-1.jpg">here</a></td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">Pernah dengar kalimat
sejenis atau serupa ini?</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Ah nggak apa
berbohong, kan untuk kebaikan”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Beberapa diantara kita
sering menggunakan kalimat itu untuk ‘ayem-ayem’ diri sendiri setelah melakukan
kesalahan. Berharap rasa tidak tenang hilang dengan sendirinya. Namun benarkah
sikap seperti itu?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Setidaknya ada tiga
jenis sifat di dunia ini, baik, buruk, dan netral. Baik dan buruk tentu saja
mudah dibedakan. Namun hal yang netral kadang menjadi abu-abu dalam penglihatan
kita. Sesuatu yang bersifat netral, bisa menjadi berubah sifat tergantung cara
penggunaannya. Apabila ia digunakan untuk kebaikan maka dia akan menjadi baik,
begitu pula bila digunakan untuk keburukan, maka dia akan bersifat buruk.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Bukan hanya yang
netral, sesuatu yang baik apabila digunakan untuk tujuan yang buruk, maka
sifatnya juga akan menjadi buruk. Kita ambil contoh memberikan hukuman yang
ringan untuk para koruptor karena telah disuap sebelum memutuskan. Atau
berbohong (katanya) untuk kebaikan. <o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
<span style="color: #141823;">Sedangkan keburukan, dia akan tetap menjadi buruk
meskipun dia digunakan untuk kebaikan.
Misalnya, berbohong (katanya) untuk kebaikan. Atau mencuri namun hasil
curiannya digunakan untuk sedekah. Semualia apapun hal yang dilakukan kemudian,
nilainya tetap buruk apabila untuk menuju kesana didahului oleh keburukan.
Mungkin bisa mencapai tujuan. Namun tidak ada berkahnya. <o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
<span style="color: #141823;"><br /></span></div>
<div style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
<span style="color: #141823;">Maka dari itu, menjadi hal yang sangat penting bagi kita
untuk mengetahui dengan jelas mana yang haq dan mana yang batil. Mana yang baik
dan mana yang buruk. Sehingga kita benar-benar tahu apa yang kita kerjakan.
Semua itu bertujuan agar amalan kita tidak sia-sia belaka. Ukuran baik dan
buruk tidak diambil dari presepsi kita sebagai manusia. Namun dari Alquran dan
Alhadits. Bukan cuma itu, saat menafsirkan nilai dari sumbernya pun harus
dengan pemahaman yang benar. Tidak diikuti oleh nafsu dan presepsi.</span></div>
<div style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
<br /></div>
<div style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
<span style="color: #141823;">Hal ini Allah jelaskan dalam firmanNya berikut ini:<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
<br /></div>
<div style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
<span style="color: #141823;">Katakanlah: "Apakah akan Kami beritahukan kepadamu
tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya? Yaitu orang-orang yang
telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedang mereka menyangka
bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya."<span class="apple-converted-space"> </span><strong>(QS.
Al-Kahfi, 18: 103-104).</strong><o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
<br /></div>
<div style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
<span style="color: #141823;"> Pelajaran yang bisa kita ambil adalah. jangan
bergantung pada presepsi manusia. Pastikan itu bernilai kebaikan sebelum
melakukan suatu hal. Agar kita tidak termasuk orang-orang yang rugi. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: right;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sije</span></div>
Sijehttp://www.blogger.com/profile/00535891711884570451noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4385187855491674781.post-45536439002949087382017-02-16T10:28:00.000+07:002017-02-16T10:28:08.906+07:00Sudahkah Kita Beriman?<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif; font-size: 12pt;">Tahun-tahun belakangan ini muncul
beragam acara kurang benilai pendidikan di televisi kita. Mulai dari sinetron,
infotaiment, reality show, yang semuanya ditayangkan setiap hari. Pagi
infotaimen, siang sinetron, malanya reality show. Masyarakat dipaksa untuk
menelan beragam acara televisi yang tidak ada unsur mendidiknya. Mirisnya,
banyak dari acara-acara tersebut yang dibumbui dengan adegan atau perkataan
yang bernilai celaan dan hinaan kepada pihak lain.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman";">Sebut saja acara A di saluran B, hampir
setiap malam <i>reality show</i> yang
dicampur dengan musik ini ditayangkan. Penontonnya penuh hingga tumpah ruah di
depan panggung acara. Mulai dari ibu-ibu, bapak-bapak, remaja dan tidak
ketinggalan anak-anak mereka juga diajak turut serta. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman";">Biasanya ada bintang tamu yang khusus
dihadirkan dan berbeda pada setiap acara. Mulai dari awal mulainya acara hingga
selesai, acara ini hanya diisi dengan gurauan, musik, dan tidak ketinggalan
hinaan atau celaan kepada bintang tamu atau sesama pembaca acara. Mereka tidak
peduli bahwa ada anak-anak yang juga ikut menonton di studio. <o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 4.5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";"><br /></span></div>
<div style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 4.5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">Akibatnya, sekarang ini budaya
menghina atau dalam bahasa ‘gaulnya’ membully, sudah sangat kuat masuk ke dalam
masyarakat. Ada yang kurang rasanya bila saat berkumpul dengan teman-teman
tidak saling menghina. Ada yang bilang
ini adalah wujud kasih sayang antara sahabat. Begitukah antar sahabat saling
berkasih sayang? Mungkin kita perlu mengkaji kembali hadis Nabi shallaLlahu
'alaihi wa sallam. Beliau bersabda:<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";"><br /></span></div>
<div style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">"Seorang mukmin bukanlah orang yang banyak
mencela, bukan orang yang banyak melaknat, bukan orang yang keji (buruk
akhlaqnya), dan bukan orang yang jorok omongannya." (HR. Tirmidzi, Ahmad,
dll).<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";"><br /></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbMHSeHm9OnZPG1yIGYwgOCQNzYZgU-rwB30eMCAo4SLLqZHXwcMv001qo2OQZOSlsvWhyphenhyphenf3h3AjojAt66I5NyIHZcB3o1wcxbgvWWHdrhDg4qwFGYkID_KLPaoT6B3AfJe2vIYYuo2pL3/s1600/danbo_and_domo_kun_by_jilung-d3gp9dh.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="263" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbMHSeHm9OnZPG1yIGYwgOCQNzYZgU-rwB30eMCAo4SLLqZHXwcMv001qo2OQZOSlsvWhyphenhyphenf3h3AjojAt66I5NyIHZcB3o1wcxbgvWWHdrhDg4qwFGYkID_KLPaoT6B3AfJe2vIYYuo2pL3/s400/danbo_and_domo_kun_by_jilung-d3gp9dh.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Credit <a href="http://img13.deviantart.net/a694/i/2011/139/1/0/danbo_and_domo_kun_by_jilung-d3gp9dh.jpg">here</a></td></tr>
</tbody></table>
<div style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">Bagaimana mungkin saling mencela dan menghina
meskipun itu ditujukan untuk bercanda bisa disebut sebagai bentuk kasih sayang?
Allah melalui RasulNya jelas memberikan definisi seorang mukmin, yaitu mereka
yang menjaga perkatannya. Bukan yang mudah mencela meskipun itu hanya bercanda.
<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";"><br /></span></div>
<div style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">Hal ini berbeda kasusnya apabila kita menunjukkan
keburukan orang lain namun dengan tujuan yang haq. Menunjukkan keburukan tidak
harus dilakukan dengan cara menghina atau mencela. Kita bisa melakukannya
dengan cara-cara yang santun dan tidak menyakiti. <span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Islam mengijinkan beberapa
keadaan yang membolehkan kita untuk menunjukkan keburukan orang lain, misalnya
ketika ada seseorang bertanya perihal orang yang ingin menikahinya. Meskipun
begitu, kita juga hanya berhak menyampaikan seperlunya saja, tidak boleh sampai
menghina atau mencela. </span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman";">Jadi, sudahkah kita beriman? <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman";">Semoga tulisan ini bermanfaat.
Wallahu’alam. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: right;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman";">Sije</span></div>
Sijehttp://www.blogger.com/profile/00535891711884570451noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4385187855491674781.post-89119989632398733642017-02-16T10:14:00.000+07:002017-02-16T10:14:03.981+07:00Andai Aku Menjadi<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmW4cyH8wN8gg0KlBCsLUaRpJHLg-uPIPGndVMZ9seKFkiG4biUVOcuhXNT8PuMmZ2Uh-5RFKCbQ0ifYRPb09JT_n_y5Z5m113eNX3bzrUFqMGAWuC0xQQQgM8rrCl7TJHimLw6It0Fudb/s1600/happiness_mug_smile-wide.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="250" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmW4cyH8wN8gg0KlBCsLUaRpJHLg-uPIPGndVMZ9seKFkiG4biUVOcuhXNT8PuMmZ2Uh-5RFKCbQ0ifYRPb09JT_n_y5Z5m113eNX3bzrUFqMGAWuC0xQQQgM8rrCl7TJHimLw6It0Fudb/s400/happiness_mug_smile-wide.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Credit <a href="https://www.bhmpics.com/walls/happiness_mug_smile-wide.jpg">here</a></td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif; font-size: 12pt;">Ini
bukan tentang </span><i style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif; font-size: 12pt;">reality show</i><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif; font-size: 12pt;"> yang
tayang disalah satu TV swasta Indonesia. Tapi tentang diri kita masing-masing.
Berapa ratus kali kita ingin menjadi orang lain? Berapa puluh kali kita ingin
lahir di keluarga yang lain? Uniknya adalah, pada waktu yang sama ada orang
lain yang ingin seperti kita, dan lahir menjadi kita.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif; font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ada
yang mengatakan hidup itu <i>sawang sinawang</i>.
Saling melihat. Seorang petani melihat para Pegawai Negeri Sipil (PNS) itu enak
hidupnya. Setiap bulan ada gaji tetap. Tanpa harus kebingungan bulan depan
makan pakai apa. Tidak heran kalau banyak petani di desa yang menginginkan
anaknya menjadi PNS di kota. Alasannya simple, agar hidupnya terjamin. Bersih dan rapi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sisi
lain, banyak juga PNS yang merasa iri dengan para petani. Petani yang bekerja tanpa
ada jam kerja yang jelas. Bekerja yang berangkat kerjanya semau mereka. Tapi
lumbung padi tetap terisi. Ada setumpuk gabah yang siap digiling kapan saja
kala perut melilit. Belum lagi kalau dimusim panen, bertumpuk-tumpuk palawija
siap angkut ke pasar. Sedangkan para PNS sendiri, tiap pagi harus sudah sampai
kantor. Pulang petang hari. Ini pun kadang masih bawa setumpuk pekerjaan yang
harus segera diselesaikan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Jadi
hidupnya siapa yang lebih enak? PNS yang setiap bulan dapat gaji tetap? Atau
petani yang bisa bekerja sesuka hati tanpa ada yang membebani?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pada
akhirnya kita akan sepakat pada satu titik. Cara melihat. Bagaimana kita
melihat sesuatu hal dari sudut pandang syukur bukan sebaliknya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="background: white; font-family: "Trebuchet MS", sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="background: white; font-family: "Trebuchet MS", sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> “<em><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">Dan jika kamu menghitung-hitung
nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah
benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang</span></em>.” (Qs. An Nahl: 18)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="background: white; font-family: "Trebuchet MS", sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="background: white; font-family: "Trebuchet MS", sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bagi kita yang mau melihat dari segi banyaknya nikmat Allah
beri, tidak ada alasan untuk tidak bersyukur. Kita ambil contoh petani di desa.
Banyak yang beranggapan bahwa bertani itu adalah pekerjaan yang tidak bersih.
Setiap pagi harus berjibaku dengan tanah bahkan kotoran binatang. Tapi tahukah?
Semua orang bersandar pada produk pertanian. Semua makanan berasal dari apa
yang hidup dan tumbuh dari tanah. Jadi, bertani bukan hanya hanya pekerjaan
individu, tapi pekerjaan umat. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="background: white; font-family: "Trebuchet MS", sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="background: white; font-family: "Trebuchet MS", sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Lalu bagaimana dengan yang PNS? Apakah itu pekerjaan yang
hina dan tidak perlu disyukuri? Tentu saja tidak demikian. Anda ingat berapa
orang yang dulu mengincar posisi yang saat ini anda duduki? Ini sudah cukup
menjadi alasan bahwa anda harus bersyukur dengan pekerjaan anda saat ini. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="background: white; font-family: "Trebuchet MS", sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="background: white; font-family: "Trebuchet MS", sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dimanapun kita, kuncinya hanya satu, bagaimana cara kita
untuk membuat diri kita sendiri mensyukuri apa yang kita punya. Sehingga bisa
berhenti berkata, ‘Andai Aku Menjadi’<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="background: white; font-family: "Trebuchet MS", sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: right;">
<span style="background: white; font-family: "Trebuchet MS", sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sije</span></div>
Sijehttp://www.blogger.com/profile/00535891711884570451noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4385187855491674781.post-60729943883158696612017-02-16T10:07:00.000+07:002017-02-16T10:07:13.995+07:00Amanah Kecil VS Amanah Besar<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCCBGOzREDXe7jLQX5gY6x2VQj4SovTdq9YdDr0Do3wFkPgHGLmq8utXvVIn7SCOVY_moSQYq4c9Ph5JUk6uEY9ElzYlcsdphaZV6xWByNOOB70Q97jdknxIV7xYg597zqepbOHoLrI4Cm/s1600/Bouquet-High-Definition-Wallpapers.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="250" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCCBGOzREDXe7jLQX5gY6x2VQj4SovTdq9YdDr0Do3wFkPgHGLmq8utXvVIn7SCOVY_moSQYq4c9Ph5JUk6uEY9ElzYlcsdphaZV6xWByNOOB70Q97jdknxIV7xYg597zqepbOHoLrI4Cm/s400/Bouquet-High-Definition-Wallpapers.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Credit <a href="http://wallpapersdsc.net/wp-content/uploads/2016/09/Bouquet-High-Definition-Wallpapers.jpg">here</a></td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif; font-size: 12pt;">Sering kali
kita ‘menuntut’ kepada Allah untuk diberikan amanah. Meskipun secara tidak
sadar sebenarnya cara kita meminta dan memohon lebih pantas disebut memalak. Tidak
banyak dari kita yang mau menyadari potensi dan kekuatan diri. Merasa paling
mampu menilai diri sendiri, sehingga sering kali lupa bahwa apapun kemampuan
yang sekarang ini bisa kita lakukan, semua atas ijin Allah. Bukan yang lain.
Kalau Allah tidak mengijinkan, kita bukan apa-apa di dunia ini.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Tentang
meminta amanah, sudahkah kita menyadari bahwa sering kali kita menganggap diri
mampu, hingga akhirnya memaksa untuk mendapatkan amanah. Lebih seringnya kita
merasa malu ketika orang lain sudah diberi amanah yang jauh lebih besar dari
kita, tapi Allah tak kunjung memberikan kesempatan kepada kita untuk
membuktikan bahwa kita bisa. Lupa bahwa ada amanah lain yang saat ini belum
juga selesai.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Mari kita
sebutkan satu persatu. Sudah berapa kali kita meminta pekerjaan yang lebih baik
namun pekerjaan yang sekarang dimiliki justru tidak beres. Bagi yang sudah
berkeluarga, sudah berapa kali ‘memaksa’ Allah untuk segera memberikan
momongan. Padahal di saat yang sama masih lupa mensyukuri nikmat-nikmat yang
lain, hanya karena malu dengan tetangga dan saudara. Sedang bagi yang belum
menikah, sudah berapa kali merajuk dan ‘memalak’ Allah, untuk disegerakan
bertemu dengan jodohnya. Sedang disaat yang sama, kita masih lalai dengan
amanah dakwah yang diemban. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Sering sebagian
besar dari kita sudah merasa pantas untuk mendapatkan amanah besar namun tak kunjung menyelesaikan amanah yang menurutnya
kecil. Inginnya mendapatkan yang terbaik namun tak kunjung memantaskan diri
untuk menjadi pribadi yang baik. Berambisi untuk mendapatkan lebih, namun lupa
untuk mensyukuri apa yang sudah di dapatkan. Padahal bila mau mensyukuri
apa-apa yang sudah Allah berikan, Allah sendiri yang akan menambah nikmat itu
tanpa kita meminta. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: right;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif; font-size: 12pt; text-align: justify;">Dan
(ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: “Sesungguhnya jika kamu bersyukur,
pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku),
maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” QS. 14: 7</span></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: right;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif; font-size: 12pt; text-align: justify;"><br /></span></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: right;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif; font-size: 12pt; text-align: justify;"><br /></span></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: right;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif; font-size: 12pt; text-align: justify;">Sije</span></div>
Sijehttp://www.blogger.com/profile/00535891711884570451noreply@blogger.com0