Selamat datang di blognya perempuan yang semoga panjang umurnya dan selalu ceria. Kali ini kita bakal ngobrol tentang safety riding. Sering kali saya
mendengar ‘keluh kesah’ teman-teman saya yang kebanyakan roker tentang berkendara. Banyak yang ogah belajar naik motor karena menganggap ribet dan enggak safety. Lebih-lebih kalau harus lewat
jalan-jalan berbatu, berlumpur atau berkelok-kelok. Susah jendral kalau roker harus bermanuver dijalanan. Katanya sih gitu. Padahal
sebenarnya, safety riding itu sama
sekali enggak ada hubungannya dengan rok. Selama kita paham prinsip-prinsip
berkendara yang aman, everything's gonna
be ok.
Tanggal 27 November 2016 lalu, saya berkesempatan
mengikuti acara yang diadakan oleh Yamaha
Riding Academy bersama Blogger dan Vlogger Yogyakarta. Acara intinya
perkenalan safety riding theory serta
safety riding practice. Dari awal
enggak paham acaranya bakal ngapain. Agak worry sebenarnya. Tambah worry
lagi melihat undangan yang dikirimkan tertulis, ‘menggunakan celana
panjang’. Saya yang memang dari sejak ABG enggak pernah punya celana, bingung.
Satu-satunya celana ‘resmi’ yang saya
punya hanyalah seragam bela diri jaman SMA. Itu sudah cingkrang beibeh, enggak mungkin dipakai. Akhirnya
dengan sedikit ‘usil’, saya tetap berangkat menggunakan pakaian kebesaran, ROK.
Rok jeans
belel yang sudah saya modifikasi (baca: sobek-sobek dan tambal sana sini),
menemani saya satu hari ini. Sudah bisa ditebak, hanya saya yang dengan PD-nya berkostum
nyeleneh. Untungnya baper saya sudah
level zero. Beda? Biasa aja! Kan yang
penting aman. #nyengir
Acara dimulai dengan registrasi peserta sekitar
pukul 08.00 WIB. Kurang lebih 35 Blogger dan Vlogger ikut meramaikan acara ini.
Semua sudah siap dengan ‘senjata’ masing-masing. Para Vlogger sudah siap dengan
action camera mereka, kami para blogger
cukup berbekal kamera dan catatan tentu saja.
Sebelum cerita tentang acara inti, mari kita
berkenalan dengan Yamaha Riding Academy (YRA). YRA didirikan sebagai bentuk tanggungjawab Yamaha Indonesia
untuk menyebarkan virus safety mind, safety riding, dan riding skill. As you know, pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor di Indonesia
sangat pesat. Sayangnya pertumbuhan ini tidak diimbangi dengan peningkatan
kemampuan berkendara. Maka enggak heran kalau angka kecelakaan juga ikut
meningkat. Parahnya, naiknya angka kecelakaan ini lebih dominan diakibatkan
karena manusia. Wajar saja, sebab saat membeli motor, dealer motor baik resmi atau pun bukan, tidak akan menanyakan
pengetahuan seputar safety riding dan
riding skill. Ada uang ada barang. That’s enough. Maka enggak heran juga
kalau banyak anak-anak kecil yang dengan PDnya kebut-kebutan di jalan raya.
Berasa nyawanya ada lima kali ya. Pemahaman safety riding belum sampai pada
masyarakat tingkat bawah. Bukan sekali ini YRA mengadakan acara serupa, paling
enggak satu pekan sekali acara penyebaran virus semacam ini dilakukan.
Emak Blogger. Saya dimana? Masih mencari bapak ;p Credit: Kakak Manda |
Sekitar pukul 09.00 WIB acara dimulai.
Pertama-tama dipaparkan kondisi lalu lintas di Indonesia. Beberapa video
tentang kecelakaan yang disebabkan human
error diputarkan. Sekitar 84%
kecelakaan diakibatkan oleh kesalahan manusia. Banyak hal sebabnya, tidak
menggunakan helm, berboncengan lebih dari satu orang, kebut-kebutan, tidak
menggunakan pakaian yang mudah dilihat, acuh terhadap rambu lalu lintas yang
ada, dan lain sebagainya.
Safety Riding,
Apa dan Bagaimana?
Safety riding terdiri dari dua aspek, yaitu safety mind dan riding skill. Jadi enggak
hanya kemampuan (skill) saja yang dikedepankan, tapi juga keinginan untuk
berlaku yang aman saat berkendara. Sehingga ada keinginan untuk tetap selamat
dan menjaga keselamatan orang selama di jalan. Safety mind meliputi penggunaan safety
gear, secara berkala mengecek kondisi kendaraan, seta perilaku berkendara
yang baik.
Beberapa tips yang dapat dilakukan saat akan
berkendara, antara lain: biasakan mengikat tali helm, menggunakan baju dengan warna
cerah, pahami penggunaan lampu sein, tidak berboncengan lebih dari satu orang,
dan lain-lain. Kenapa kita harus menggunakan baju yang cerah? Ini akan
memudahkan pengendara di depan kita tahu akan keberadaan kita. Jadi kecelakaan dapat
dihindari.
Setidaknya, ada tiga (trilogi) penyebab kecelakaan
lalu lintas. Pertama, manusia. Ada banyak hal yang perlu diperhatikan dari poin
ini. Mulai dari kedisiplinan dan etika berkendara, kondisi fisik dan emosi,
serta skill pengendara. Kemampuan pengendara satu dengan yang lainnya berbeda.
Termasuk batas kecepatan maksimum yang dapat dikendalikan. Ada pengendara yang
dapat tetap fokus dengan kecepatan tinggi, ada yang hanya bisa berkendara
dengan kecepatan sedang. Kondisi emosi juga berpengaruh, hindari berkendara
dalam kondisi ngantuk atau tidur. Lebih baik berhenti untuk beristirahat. Lebih-lebih
kalau lagi galau, duh mak!
Kedua, kondisi kendaraan. Biasakan untuk cek
kondisi kendaraan sebelum mengendarai, terlebih bila belum pernah menggunakan
kendaraan tersebut sebelumnya. Terutama buat para perempuan yang biasanya
enggak paham hal-hal demikian. Rajin-rajinlah servis kendaraan, mas-mas bengkelnya
baik-baik kok #eh. Pastikan lampu sein, rem depan belakang berfungsi dengan
normal, klakson hidup dan lain sebagainya. Perawatan yang salah (jarang ganti
oli, ban tidak standar, atau tidak pernah di service), akan membahayakan
pengendara di jalan.
Ketiga, kondisi lingkungan. Penting nih bagi yang
suka touring ke luar kota. Kondisi
jalan yang tidak biasa (belum pernah dilewati) perlu diantisipasi. Cuaca serta
karakter pengguna jalan lainnya juga perlu diperhatikan. Tentu saja berbeda
antara pengendara di kota besar yang sering berkendara dalam kondisi ramai
dengan penduduk desa yang hanya terbiasa menggunakan motor untuk pergi ke
sawah.
Salah satu hal yang sering kita salah strategi adalah
cara berkendara di jalan berlubang. Kebanyakan kita mengandalkan rem saat
melewati jalan yang berlubang. Akibatnya, motor justru terkunci pas di lubang
dan akhirnya motor oleng. Trik yang benar adalah, kurangi kecepatan (gunakan
rem) sesaat sebelum melewati lubang, dan tambahkan gas tepat saat ban motor masuk
ke dalam lubang. Trust me, it’s work!
Dari trilogi diatas, faktor yang sering menjadi
sebab kecelakaan adalah manusia. Lalu
bagaimana posisi yang aman dan nyaman saat mengemudi? Pertama dan utama yang
harus dipastikan adalah menggunakan safety
gear. Helm SNI, sarung tangan, jaket, alas kaki dan yang lainnya. Selanjutnya,
saat mengemudi, tangan kita harus rileks, dalam praktiknya membentuk seperti
huruf O. Bukan lurus dan kaku. Badan tegap dan menghadap ke depan, seimbang
kanan dan kiri. Pastikan pandangan mata bisa melihat fokus kedepan. Enggak
perlu sambil sms-an. Ingat, nyium aspal itu gurih!
Waktunya
Berkendara
Sekarang
saatnya paktik mengemudi. Ada beberapa
motor yang disediakan panitia, Nmax, Mio, Vega, Yamaha Xabre, R15, R25,
dan lain-lain. Pliss jangan tanya bedanya R15 dan R25 ya, bagi saya,
semua motor lakik itu sama. Susah
naik, susah turun #nyengir.
Serius mendengarkan instruktur Credit: Manda |
Ada tiga lintasan yang disediakan
pihak panitia untuk dicoba peserta:
·
Chidori
Masing-masing kita disuruh memilih motor mana yang
akan digunakan. Bebas. Pilihan saya jatuh pada motor Vega, yang ada giginya. Lintasan Chidori terdiri dari
beberapa belokkan tajam dan jarak pendek. So
far, ini mudah.
·
Slalom
Tadi sudah milih motor yang biasa, kayaknya enggak
asyik kalau pakai motor yang sama. Untungnya saya enggak pakai celana, jadi
keinginan buat nyobain motor lakik
bisa dibuang hehehe. Pilihan kedua jatuh pada motor Nmax. Aji mumpung. Mumpung
bisa cobain motor mahal.
Pada sesi ini kita diminta untuk mengendarai motor
dengan kecepatan sedang ditambah dengan kombinasi rem dan gas saat melewati
kelokkan. Jadi, saat melewati kelokkan, tarik gas, setelah itu rem.
·
Fast Breaking
Dari slalom langsung dilanjutkan Fast Breaking.
Motor dikendarai dengan kecepatan tinggi dengan jarak tempuh yang telah
ditentukan kemudian dilakukan pengereman mendadak.
Selepas safety
riding practice, diadakan Gymekhana
Competition. Sayangnya enggak semua peserta mengikuti. Padahal hadiahnya
lumayan lho, helm mahal. Sayang saya enggak juara. Mungkin panitia tahu, kalau
saya yang dapat, hadianya bakal saya jual #otakduit.
The last, dari semua uraian diatas, enggak ada hubungannya
rok dengan keamanan berkendara kan? Selama rok yang kita pakai enggak
berlebihan (berumbai-rumbai macam simbahnya merak), safety gear kita gunakan dengan baik, safety mind dan riding skill
kita teruji, mau jalan becek enggak ada ojek pun bisa kita melewati.
Terima kasih Yamaha
Riding Academy atas undangannya. Sukses selalu ya.
3 komentar:
Write CommentIni dia rider roker yg hampir mau ngundurin diri, tapi dg kemampuannya mengkondisikan diri dg pakaian kebesaran akhirnya berhasil juga. Selamatttt
BalasHapusSaya gagal di fast breaking.huhuhuu
BalasHapusTapi kan entuk helm :p #suara hati orang iri
Hapus