Kamis, Agustus 09, 2012

Menyamakan

Caption here

Sama atau disama-samakan. Tulisan kali ini sangat subyektif. Saya akui. Ini murni pendapat saya dan cara saya memandang kata sama atau disama-samakan. Tentang orang yang suka dengan kata sama. apakah itu menyamakan diri dengan orang lain atau menyamakan orang lain seperti orang lain yang lainnya.

Kita ambil contoh begini, ada seorang artis ngetop. Banyak yang kagum dan nge-fans sama artis tersebut. Akhirnya banyak yang menirunya. Apakah itu gaya berjalan, gaya hidup, cara berpakaian dan lain sebagainya. Dapat dipastikan dia adalah orangyang suka ikut-ikutan. Bahkan bisa jadi dia tidak kretif dalam membuat atau menilai sesuatu. Tipe yang seperti ini biasanya jadi ‘bebek’, tukang ikut-ikutan. Bahasa kerennya tidak punya pendirian. Ada yang ke kanan ikut ke kanan, ada yang ke kiri ikut ke kiri dan lain sebagainya.

Lain lagi dengan orang yang suka menyamakan orang lain dengan dirinya. dia tergolong orang yang narsis dan ke-PD-an. Menganggap dirinya sebagai trend di lingkungannya. Masih lebih baik kalau seandainya dia benar-benar trend dan banyak yang meniru. Terkadang malah mereka hanya membuat trend yang aneh, jadi terkesan norak. Pengennya berbeda tapi aneh bin ajaib. Misalnya nge-cat rambut dengan warna yang nge-jrenk, orange misalnya. Mungkin bagi yang hidup di daerah perkotaan ini bukan menjadi masalah yang serius, namun akan berbeda kalau mereka hidup di lingkungan pedesaan. Bisa-bisa mereka dianggap makhluk asing dari luar angkasa. Baiknya, bila dia jadi trend beneran, dia akan klop disandingkan dengan si bebek. Satu suka buat trend, satunya sukanya meniru. Maka klop-lah mereka.

Berbeda ceritanya dengan yang satu ini. Orang yang suka menyamakan orang lain dengan orang lain. Misalnya, “Eh, muka kamu mirip sama si ini”, atau, “Gaya kamu mirip sama si X” dan lain sebaginya. Bagi saya orang yang paling menyebalkan adalah jenis yang ketiga. Mungkin karena saya termasuk jenis orang yang cuek tingkat dewa. Tidak akan peduli dengan mereka yang suka berkomentar aneh-aneh. tidak juga akan menggubris mereka yang suka meniru gaya saya (ke-PD-an). Intinya ini urusan masing-masing. namun, saya akan menjadi orang paling sewot kalau ada yang menyamakan saya dengan orang lain. Bukan karena apapun, namun bisakah mereka diam saja. Artinya begini, tidak semua orang sedang mengikuti gaya orang lain dalam bertindak. Kebetulan saja apa yang dia lakukan itu sama dengan apa yang dilakukan orang lain, dan ini bukan sebuah kesengajaan.

Bagaiamana pun itu, setiap orang punya gaya masing-masing. Pada akhirnya kita memang tak seharusnya menyamakan orang lain seperti kita atau seperti orang lain.

Because every one is special

    Choose :
  • OR
  • To comment
Tidak ada komentar:
Write Comment