Afwan, saya telat J
Oke, kita ketemu jam 8-an ya.
Pernah menjumpai hal yang seperti itu? Sms atau mungkin janjian via chating. Janjian jam
8, tiba-tiba saat kita sudah nangkring di tempat yang sudah disepakati, eh..tiba-tiba
muncul dah tuh sms. Aku telat ya!
What? Ini jam berape, udah telat koq baru sms. Mentang-mentang janjiannya jam
8-an, so datengnya jam 8.55. kan masih jam 8, meskipun buntutnya 55 menit.
Apa yang akan blogie lakukan kalau menghadapi yang seperti
ini? Nungguin orang sambil bikin tusuk sate? Jadi begitu si tukang telat datang
kita tinggal tusuk and bakar J. Ngasah parang? :D. Atau nyiapin tungku api di atas perapian
kayak nenek sihir di cerita-cerita jaman dulu? Hehehe, saya tidak mengajari
anarkis. Hanya memberikan inspirasi. Oopss! J
Aktivis (dakwah) telat? Itu mah biasa aja kaleee!!!
Sudah jadi rahasia umum kalau yang namanya aktivis punya
catatan panjang tentang molorin waktu. Bukan hanya aktivis organisasi, bahkan
juga aktivis dakwah yang katanya sudah hafal surat Al ‘Asr. Ups, mak jleb yak?
Biarin ah, mau pada protes ya silahkan, mau manyun lima senti ya boleh. Tapi ini
kenyataanya akh bro and ukh sits. Ngaku aja deh sudah berapa kali kita (kita?
Sori ya, sije nggak) telat datang kesebuah agenda, atau janjian hanya gara-gara
hal sepele. Sudah berapa orang yang terdzolimi karena agenda kita (koq kita
lagi) kacau balau nggak teratur. Janjian rapat sebuah kepanitiaan jam 9 pagi,
kita datang telat hanya gara-gara liqo yang baru saja disepakati kemarin sore.
Padahal janjian rapatnya sudah dari sepekan yang lalu. Loh, koq bawa-bawa liqo
sih? Emang nggak boleh po? Lha wong
nyatanya banyak yang gitu. Takut dibilang nggak militan, maka semua
ditinggalkan demi liqo. Takut dibilang kader nggak taat murobbi. Hello…janjiane
duluan mane sih? Udah gitu kemarin bilangnya InsyaAllah, bawa nama Allah meen!
Maen-maen ente sama Allah? Belum pernah dijitak sama malaikatnya Allah ya?
Contoh lain, kita biarin temen kita nunggu sampai gondrong
cuma buat nunggu kita yang sedang mengerjakan amanah amniah (rahasia) yang baru
saja di taklimatkan murobbi atau ketua jamaah (jamaah?). Padahal janjiannya
sudah lebih dulu dengan teman kita. Nah loh!? Bener nggak tuh? Apalagi kalau
janjiannya sama orang yang kelihatannya mempunyai kepahaman yang sama, dengan
seenaknya minta dimaklumi kalau kita telat datang kesebuah acara karena ada
taklimat rahasia.
Lalu apakah kita harus menomorduakan liqo atau taklimat? Kalau
sekiranya yang suka ngasih taklimat orangnya semena-mena, main tunjuk waktu,
dadakan pula. Maka tidak ada salahnya kalau kita menomorduakan itu. Saya kira
ini bukan jamannya lagi ngaji umpet-umpetan and nggak jelas waktunya. Ini
jamannya udah beda dengan jaman Rosul dulu yang waktu ngajinya musti
ganti-ganti biar nggak ketahuan sama masyarakat jahiliyah. Banyak koq
kajian-kajian di luar yang lebih jelas waktunya. Terjadwal dan insyaAllah tepat
waktu.
Bentar-bentar, koq kayak curcol yak tulisannya.
Ya gitu deh, setelah sekian lama tak tahan untuk tidak membuka
topeng, kini sudah saatnya buka topeng! JJ sorry ye, kalau banyak yang tersinggung. Udah terlajur di
posting e. hehehe
Kalau sejak masih tingkat mahasiswa saja sudah jadi biang
telat, bagaimana kalau sudah jadi pejabat, atau minimal ada yang nggak sengaja
ngundang jadi pembicara seminar atau talkswow. Dijamin 100% pasti akan datang
telat. Ini beneran akh bro and ukh sist, beberapa waktu yang lalu saya ikut
sebuah acara khusus muslimah. Dari jadwal yang diumumkan, jam 8 pagi acara
sudah dimulai. Tapi apa yang terjadi, pukul 9 lebih si pembicara baru muncul.
Afwan ya, saya telat. Tadi ini, itu, begini, begitu.
Bla…bla…bla…
Setelah saya telusuri, dulu beliau aktivis juga saat masih
mahasiswa. Hais..gemesnya saya waktu itu. Udah pengen ngacir pulang dan
melakukan aktivitas yang lain.
Lalu Gimana Donk?!
Bagi yang sudah terlalu sering jadi korban nunggu orang sampai
gondrong, bilang deh tuh sama si lucu dan imut tapi suka telat.
Bro, atau sist. Lima menit ente nggak datang. Aye pulang!
Hilangkan kata sungkan! Kita sedang membelajarkan kepada orang
tersebut bahwa waktu kita berharga. Tidak untuk diobral percuma untuk nungguin
orang yang nggak penting.Tegas itu penting dan sangat penting.
Ngomong-ngomong ninggalin orang, saya jadi ingat kejadian
beberapa waktu yang lalu. Saat itu saya janjian dengan beberapa orang di
universitas tetangga. Dari awal janjiannya sudah tidak jelas waktunya. Habis
ashar! Setelah itu tidak ada pemberitahuan lagi, maka saya datang jam 3 lebih
sekian menit. Saya kira waktu itu saya sudah telat karena jarak kost saya
dengan tempat janjian cukup jauh. Tapi, apa yang terjadi, baru sebiji orang
yang datang. Padahal janjiannya lebih dari sepuluh orang. Saya tunggu sampai
setengah 5, cuma nambah 1 orang. Sumpeh deh, bikin anyel, mangkel and manyun.
Lalu, tanpa babibu saya bilang sama dua orang yang sudah datang, lima menit
lagi nggak nambah orang saya pulang. Dan benar, lima menit kemudian tak ada
perubahan. Saya langsung saja ngeloyor pergi. Apakah saya salah? Saya
janjiannya dengan para punggawa dakwah lo. Mereka yang insyAllah ilmunya lebih
tinggi dari pada saya yang masih males kalau disuruh cari ilmu. Hehehe.
Hah…mungkin bagi mereka di Jogja ada banyak alternatif waktu sholat Ashar,
jadinya datang seenaknya.
Nah, bagi yang suka bikin orang gondrong, bahkan sampai
lumuten atau ngakik, cuma untuk nungguin
kedatangan kita yang telatnya kagak tanggung-tanggung. Mbok iya, kalau tahu
rumahnya jauh dipikirkan perjalanan dari rumah ke tempat janjian berapa jam.
Lalu diitung-itung bakal mendzolimi orang nggak tuh? Jangan minta dipahami
mulu! Sekali-kali mahamin orang! Kalau
dengan cara-cara itu masih nggak mempan. Saya sarankan anda hidup dihutan, biar
nggak mendzolimi orang. :D
Pinjem gugle |
Waktu bukan hanya milik kita, tapi milik semua orang yang ada
disekitar kita.
#Bukan memukul rata, tapi sebagian besar
Je
Tidak ada komentar:
Write Comment