Jumat, November 02, 2012

Afwan ya… saya telat (lagi) :)



Afwan, saya telat J
Oke, kita ketemu jam 8-an ya.

Pernah menjumpai hal yang seperti itu? Sms  atau mungkin janjian via chating. Janjian jam 8, tiba-tiba saat kita sudah nangkring di tempat yang sudah disepakati, eh..tiba-tiba muncul dah tuh sms. Aku telat ya! What? Ini jam berape, udah telat koq baru sms. Mentang-mentang janjiannya jam 8-an, so datengnya jam 8.55. kan masih jam 8, meskipun buntutnya 55 menit.

Apa yang akan blogie lakukan kalau menghadapi yang seperti ini? Nungguin orang sambil bikin tusuk sate? Jadi begitu si tukang telat datang kita tinggal tusuk and bakar J. Ngasah parang? :D. Atau nyiapin tungku api di atas perapian kayak nenek sihir di cerita-cerita jaman dulu? Hehehe, saya tidak mengajari anarkis. Hanya memberikan inspirasi. Oopss! J

Aktivis (dakwah) telat? Itu mah biasa aja kaleee!!!

Sudah jadi rahasia umum kalau yang namanya aktivis punya catatan panjang tentang molorin waktu. Bukan hanya aktivis organisasi, bahkan juga aktivis dakwah yang katanya sudah hafal surat Al ‘Asr. Ups, mak jleb yak? Biarin ah, mau pada protes ya silahkan, mau manyun lima senti ya boleh. Tapi ini kenyataanya akh bro and ukh sits. Ngaku aja deh sudah berapa kali kita (kita? Sori ya, sije nggak) telat datang kesebuah agenda, atau janjian hanya gara-gara hal sepele. Sudah berapa orang yang terdzolimi karena agenda kita (koq kita lagi) kacau balau nggak teratur. Janjian rapat sebuah kepanitiaan jam 9 pagi, kita datang telat hanya gara-gara liqo yang baru saja disepakati kemarin sore. Padahal janjian rapatnya sudah dari sepekan yang lalu. Loh, koq bawa-bawa liqo sih? Emang nggak boleh po? Lha wong nyatanya banyak yang gitu. Takut dibilang nggak militan, maka semua ditinggalkan demi liqo. Takut dibilang kader nggak taat murobbi. Hello…janjiane duluan mane sih? Udah gitu kemarin bilangnya InsyaAllah, bawa nama Allah meen! Maen-maen ente sama Allah? Belum pernah dijitak sama malaikatnya Allah ya?

Contoh lain, kita biarin temen kita nunggu sampai gondrong cuma buat nunggu kita yang sedang mengerjakan amanah amniah (rahasia) yang baru saja di taklimatkan murobbi atau ketua jamaah (jamaah?). Padahal janjiannya sudah lebih dulu dengan teman kita. Nah loh!? Bener nggak tuh? Apalagi kalau janjiannya sama orang yang kelihatannya mempunyai kepahaman yang sama, dengan seenaknya minta dimaklumi kalau kita telat datang kesebuah acara karena ada taklimat rahasia.

Lalu apakah kita harus menomorduakan liqo atau taklimat? Kalau sekiranya yang suka ngasih taklimat orangnya semena-mena, main tunjuk waktu, dadakan pula. Maka tidak ada salahnya kalau kita menomorduakan itu. Saya kira ini bukan jamannya lagi ngaji umpet-umpetan and nggak jelas waktunya. Ini jamannya udah beda dengan jaman Rosul dulu yang waktu ngajinya musti ganti-ganti biar nggak ketahuan sama masyarakat jahiliyah. Banyak koq kajian-kajian di luar yang lebih jelas waktunya. Terjadwal dan insyaAllah tepat waktu.

Bentar-bentar, koq kayak curcol yak tulisannya.
Ya gitu deh, setelah sekian lama tak tahan untuk tidak membuka topeng, kini sudah saatnya buka topeng! JJ sorry ye, kalau banyak yang tersinggung. Udah terlajur di posting e. hehehe

Kalau sejak masih tingkat mahasiswa saja sudah jadi biang telat, bagaimana kalau sudah jadi pejabat, atau minimal ada yang nggak sengaja ngundang jadi pembicara seminar atau talkswow. Dijamin 100% pasti akan datang telat. Ini beneran akh bro and ukh sist, beberapa waktu yang lalu saya ikut sebuah acara khusus muslimah. Dari jadwal yang diumumkan, jam 8 pagi acara sudah dimulai. Tapi apa yang terjadi, pukul 9 lebih si pembicara baru muncul.

Afwan ya, saya telat. Tadi ini, itu, begini, begitu. Bla…bla…bla…

Setelah saya telusuri, dulu beliau aktivis juga saat masih mahasiswa. Hais..gemesnya saya waktu itu. Udah pengen ngacir pulang dan melakukan aktivitas yang lain.

Lalu Gimana Donk?!
Bagi yang sudah terlalu sering jadi korban nunggu orang sampai gondrong, bilang deh tuh sama si lucu dan imut tapi suka telat.

Bro, atau sist. Lima menit ente nggak datang. Aye pulang!

Hilangkan kata sungkan! Kita sedang membelajarkan kepada orang tersebut bahwa waktu kita berharga. Tidak untuk diobral percuma untuk nungguin orang yang nggak penting.Tegas itu penting dan sangat penting.

Ngomong-ngomong ninggalin orang, saya jadi ingat kejadian beberapa waktu yang lalu. Saat itu saya janjian dengan beberapa orang di universitas tetangga. Dari awal janjiannya sudah tidak jelas waktunya. Habis ashar! Setelah itu tidak ada pemberitahuan lagi, maka saya datang jam 3 lebih sekian menit. Saya kira waktu itu saya sudah telat karena jarak kost saya dengan tempat janjian cukup jauh. Tapi, apa yang terjadi, baru sebiji orang yang datang. Padahal janjiannya lebih dari sepuluh orang. Saya tunggu sampai setengah 5, cuma nambah 1 orang. Sumpeh deh, bikin anyel, mangkel and manyun. Lalu, tanpa babibu saya bilang sama dua orang yang sudah datang, lima menit lagi nggak nambah orang saya pulang. Dan benar, lima menit kemudian tak ada perubahan. Saya langsung saja ngeloyor pergi. Apakah saya salah? Saya janjiannya dengan para punggawa dakwah lo. Mereka yang insyAllah ilmunya lebih tinggi dari pada saya yang masih males kalau disuruh cari ilmu. Hehehe. Hah…mungkin bagi mereka di Jogja ada banyak alternatif waktu sholat Ashar, jadinya datang seenaknya.

Nah, bagi yang suka bikin orang gondrong, bahkan sampai lumuten atau ngakik, cuma  untuk nungguin kedatangan kita yang telatnya kagak tanggung-tanggung. Mbok iya, kalau tahu rumahnya jauh dipikirkan perjalanan dari rumah ke tempat janjian berapa jam. Lalu diitung-itung bakal mendzolimi orang nggak tuh? Jangan minta dipahami mulu! Sekali-kali mahamin orang!  Kalau dengan cara-cara itu masih nggak mempan. Saya sarankan anda hidup dihutan, biar nggak mendzolimi orang. :D

Pinjem gugle


Waktu bukan hanya milik kita, tapi milik semua orang yang ada disekitar kita.

#Bukan memukul rata, tapi sebagian besar
Je

    Choose :
  • OR
  • To comment
Tidak ada komentar:
Write Comment