Senin, Oktober 26, 2015

Semua Akan berlalu

Kelas 6 SD, saya belum berani menyalakan korek api. Ya, hanya sekedar menyalakan korek api pun saya tidak berani. Sekedar menggesekkan pentol korek api ke pinggir kotaknya, saya takut. Tapi saya percaya suatu saat saya akan berani. Saya akan bisa menyalakan korek api saya sendiri. Tanpa harus takut. Saat itu saya percaya saja. Masa iya begitu saja saya tidak bisa. PD ya. Alhamdulillah, saya selalu surplus percaya diri. Meskipun nggak jarang berlebihan. Hahaha ups

Seperti kisah korek api saya, semua hal pasti akan beralu. Seperti perang khandaq yang digambarkan begitu kelam. Saat batu-batu yang kelak akan bersaksi menjadi ganjal perut Rosulullah untuk menahan lapar. Saat jatah makan tidak lagi selembar roti melainkan satu celupan tepung gandum pada tangan yang dibasahi minyak. Saat Allah memberikan isyarat takluknya wilayah yang saat itu mustahil untuk ditaklukkan.

Ah mungkin saya berlebihan. Menyangkutkan kisah korek api saya dengan kisah perang Rosulullah. Tapi sungguh semua akan berlalu. Sekelam dan sehitam apapun, semua akan menjadi terang. Allah yang maha tahu yang terbaik. Tidak akan membiarkan hambanya dalam kegelapan tanpa ujung.

Semua akan berlalu

Ini bukan hanya perkara ujian atau cobaan. Tapi juga kenikmatan. Merasa ganteng? Merasa cantik? Sudah tidak usah senorak itu! Njijiki! Semua itu bukan jaminan apapun. Bukan untuk dunia, apalagi dunia. Semua itu akan berlalu. Habis. Dan kembali padaNya.



    Choose :
  • OR
  • To comment
Tidak ada komentar:
Write Comment