Ini bukan dalam rangka
mengomentari harga barang-barang yang mulai merangkak naik akibat isu kenaikan BBM.
Mahal dan murah bukan dalam hal barang, tapi manusia. What??? Lu mau jual orang je. Wah kebangetan
lu. Belum pernah ditimpuk sandal orang se-RT ya? Upss…tentu saja bukan itu
maksudnya. Ini bukan dalam rangka membahas jual beli. Bukan soal kenaikan
harga. Pokoknya jauh dari yang namanya duit alias money.
Sekedar berbagi ilmu yang baru
saja sije dapatkan dari sang murobbi. Hehehehe…gini-gini sije juga punya
murobbi lho. Rosul dan orang-orang disekitar Sije yang selalu memberi ilmu dan
pembelajaran. Suatu ketika Sije dapat taujih singkat tentang pernikahan. Doeng…!!! Apakah Sije terlihat mupeng buat
itu? Oh..no. Perlu di permak nih kayaknya.
Cerita awalnya sih, bukan karena
kita sedang bahas tentang pernikahan. Tapi saat itu sedang membahas satu sifat
yang susah banget buat dilenyapkan dari muka bumi, jutek. Yah…Sije yang
juteknya gak ketulungan. Ada yang macem-macem sedikit, jangan harap bakal
selamat. Yang akhirnya dapat taujih singkat,
“Dek, anti itu lho. Mbok jangan
seperti itu”
Sije hanya nyengir kuda.
Hehehehe.
“Iya koq mbak, ini juga sedang
belajar. Dulu lebih galak dan lebih jutek lagi hehehehe JJ”
Berawal dari hal itu tiba-tiba
jadi membahas banyak hal, salah satunya ya tentang kata mahal yang jadi judul
diatas. “karena kita emang mahal”.
Sekali lagi karena kita memang
mahal, itulah kenapa akhirnya banyak yang mengincar kita. Karena kita memang
mahal, itulah kenapa juga kita seharusnya mendapatkan yang terbaik. Kita mahal
tentu saja bukan karena harta warisan yang kita punya, bukan karena emas dan
berbagai macam kekayaan yang ada di dunia. Bukan karena kecantikan, bukan
karena kelembutan, bukan karena hal-hal yang berbau dunia. Kita mahal, karena
tak ada satupun yang bisa menyamai harga sebuah penjagaan. Siapa yang bisa
membeli penjagaan yang sudah kita lakukan dari awal kita tahu pentingnya
penjagaan itu. Siapa yang bisa membeli sebuah kesucian hati. Mata uang mana
yang bisa digunakan untuk membeli sebuah semangat berjuang memperjuangkan dien.
Berapa jumlah uang yang bisa untuk mengganti semua itu?
Semua itu tidak sebanding bila
disandingkan dengan cinta picisan yang hanya bertahan seumur jagung. Apalagi
hanya dengan rayuan maut yang harganya murah meriah dan bahkan gratis.
Seseorang yang baik hanya untuk seseorang yang baik pula.
*kita refers to akhwat yang
terjaga (semoga SiJe masuk ke dalamnya)
Menjaga bukan dalam rangka untuk
mendapatkan yang terjaga, karena itu adalah urusan-NYA
Sije Preman Sholihah
(Siti Nurjannah)
3 komentar:
Write Commentmbak sije,, tanya.. hla trus hubungannya apa penjagaan dg jutek?
BalasHapussy blm paham ni bc tulisan ntu..hehe
jutek itu bisa jadi salah satu bentuk penjagaan lho. asalakan gk berlebihan....
Hapuskalau gk nyambung, disambung2in juga boleh..hehehe
Hapus