Minggu, September 02, 2012

Perempuan Vs Akhwat. Apa Bedanya?


Kali ini saya akan mengawali tulisan ini dengan sebuah cerita. Perdebatan antara dua orang sahabat saya. Saat itu kita masih SMA kelas 2 (kalau tidak salah ingat). Cerita ini kita beri judul ‘Perempuan VS akhwat’.

Dina, seorang akhwat, ketua 2 ROHIS SMA 1 Blora, menganggap bahwa yang namanya akhwat ya mereka yang paham agama islam, pakai jilbab dengan rapi, syar`i, lisannya terjaga dan lain-lain.

Hamdani, ketua umum ROHIS SMA 1 Blora, menganggap bahwa yang namanya akhwat ya perempuan. Semua perempuan bisa disebut akhwat. Bagaimanapun kata akhwat itu kan bahasa arab dari kata perempuan.

Entah bagaimana ceritanya, Dina tiba-tiba 'menggeretku',

"Temenein yuk!"

"Kemana?" tanyaku

"Ketemu sama Hamdani."

"Weh, tumben. Ada apa sih?" tanyaku lagi.

"Nanti juga tahu."

Pulang sekolah kami berdua sudah 'nongkrong' di mushola. Mushola memang tempat tongkrongan siswa di sekolah kami, dari OSIS, ROHIS hingga Pramuka. Semuanya suka banget cari inspirasi disini. Duduk manis dibelakang hijab, menunggu ada yang mengucapkan salam dari sebelah. Meski masih SMA, kita sudah terbiasa pakai hijab kalau rapat. Buat kenyamanan aja, kan kalau pakai hijab kita bisa duduk dalam berbagai pose, bisa sambil tengkurepan juga. Kagak ketahuan sama temen-temen yang putra lagi. hehehehe

"Assalamu`alaikum"

"Wa`alaikumsalam wr wb" Kami kompak menjawab.

"Langsung saja ya Ham,"

"Oke"

"Begini sit, menurutmu akhwat itu apa?"

Lah koq malah aku yang kena.

"Hem, ya gitu." Aku tak memberikan jawaban.

"Akhwat itu ya perempuan Din, ya nggak Sit?"

"Iya," dengan wajah innocent aku menjawab.

"Tapi kan nggak sembarang perempuan Ham,"

"Ya kan kata akhwat diambil dari bahasa arab yang artinya perempuan Din." Hamdani tak mau kalah.

"Aku kasih contoh deh Ham, misal ada cewek ke diskotik. Apa iya kamu mau bilang 'eh, ada akhwat ke diskotik' gitu?"

Hamdani terdiam.

"Atau kita ambil contoh artis deh, Masa` iya kamu mau bilang ukhti A*n*s *on*c* mau manggung. Atau ada akhwat mau ke gereja? Hayoo…gimana?"

Aku tidak tahu lagi selanjutnya, lupa-lupa ingat. Lebih baik tak ditulis, dari pada jadi cerita bohong. Maaf ya Din, Ham, tulisan ini muncul tanpa seijin kalian. :D

Akhwat Vs Perempuan

Kita tentu sudah sering mendengar istilah akhwat, apalagi istilah perempuan. kedua istilah ini meskipun ‘bersaudara’, seringnya digunakan untuk menggambarkan dua hal yang sangat berbeda. masyarakat Indonesia cenderung menggunakan kata akhwat untuk menyebut perempuan yang berjilbab lebar, syar`i, pakai kaos kaki, dan lain sebagainya. Sedangkan kata perempuan cenderung digunakan secara lebih luas. Padahal secara bahasa, keduanya sama saja. Perempuan adalah bahasa Indonesia, sedang akhwat adalah bahasa Arab.

Hanya saja, kondisi di Indonesia memang tidak bisa disamakan dengan yang lain. Pada kenyataannya memang kata akhwat sudah mengalami penyempitan makna. Apabila kata akhwat disamakan dengan kata perempuan, justru malah aneh.

Akhirnya, ada sebuah definisi yang secara tidak langsung disepakati masyarakat (komunitas tertentu), bahwa akhwat dan perempuan memang berbeda. Akhwat adalah perempuan, namun perempuan belum tentu akhwat. Bahasa mudahnya, akhwat adalah mereka yang terjaga, sedangkan perempuan, belum tentu terjaga. Terkadang sering juga diplesetkan, akhwat dan perempuan itu satu jenis namun beda spesies. Akhwat tumbuh dengan pupuk kualitas nomor 1, sedangkan perempuan tidak JJJJ. Hal ini berlaku juga untuk kata ikhwan dan laki-laki.


Menuliskan kenangan
Je

    Choose :
  • OR
  • To comment
Tidak ada komentar:
Write Comment