Minggu, September 02, 2012

Please, Jangan Banting Harga! :)


Lanjutan tulisan sebelumnya yang berjudul "haruskah aku yang meminangmu?". Kali ini ditujukan untuk sebuah kaum yang istimewa. Makhluk yang diciptakan indah di pandangan, wanita. 

Norma dimasyarakat apalagi masyarakat desa cenderung memojokkan kaum hawa dalam dunia perjodohan. Apalagi kalu umur sudah kepala dua. Orang tua-orang tua yang tinggal di desa pasti sudah mulai kemaut-kemut mikir nasih sang buah hati. Apakah dia akan segera ada yang menggandeng atau akankah masih betah sorangan wae. 

Menjadi muslimah memang tantangan tersendiri. Saat umur sudah lewat dari masa anak-anak, maka norma yang ada di masyarakat sudah mulai diberlakukan. Dulu yang bisa dengan mudah main kesana-kemari kini harus mulai pilah dan pilih dalam bergaul. Tentu saja untuk penjagaan. 

Pasca massa remaja terlewati, kini masuklah pada fase dewasa. Saatnya untuk bisa menentukan hidup sendiri termasuk dalam hal berkeluarga. Saatnya memilih yang terbaik Memilih bukan hanya untuk kaum adam. Kaum hawa pun juga berhak memilih apa yang terbaik untuk dirinya. 

Saat umur masih 20 tahun mungkin sebagian besar muslimah masih tenang-tenang saja terkait hal-hal ini. Masih dalam taraf aman. Hanya saja, itu tidak berlaku seandainya sang muslimah tersebut sudah berada di umur kritis, mendekati 30 tahun, atau mungkin malah baru 25 lebih sedikit. Norma di masyarakat berlaku. Kasak kusuk mulai beredar. Kuliah menjadi kambing hitam. Gara-gara kuliah jadi tidak ada yang berani mendekat. Gara-gara keukeuh berislam dikira saklek dan sangat pemilah. 

Hasilnya beberapa muslimah menurunkan standar calon pendamping. Dulu yang tegas dengan prinsipnya bahwa pendampingnya harus ikhwan, harus faham agama, harus hafal juz 30 harus bla..bla..bla.. Kini banting harga. Bahasa ustadz Salim,
Akhwat itu kalau masih berumur 20 tahun dan sudah ada yang melamar, dia akn bertanya pada dirinya sendiri "Siapa aku?"
Kalau sudah berumur 22 tahu, ada yang melamar, dia kan bertanya pada dirinya "Siapa kamu?" 
tapi, kalau sudah diatas 25 tahun, "Siapa aja deh"
Gubraaakkk....ini mah obral murah.

Tekanan yang sangat kuat dimasyarakat, keluarga besar yang sudah setiap hari menanyakan calon, teman-teman yang sudah berkeluarga atau minimal sudah punya gandengan, menambah sesek di hati. Idealisme sedikit sedikit meluntur berganti menjadi pemakluman demi pemakluman. Dulu yang getol mempertahankan prinsipnya untuk menikah kini menjadi letoy. "Yang penting nikah"menjadi kata pamungkas. Memang mereka tidak bisa disalahkan seratus persen. Mereka sudah mencoba untuk terus ikhtiar namun pada nyatanya belum ada yang berani datang untuk meminang.

Sangat disayangkan ketika orang-orang (perempuan) yang sudah terdidik agama dengan baik, akhirnya memilih banting harga dari pada untuk tetep keukeuh dengan prinsipnya. Padahal seandainya mereka sedikit saja berani, mereka bisa saja "menawarkan" diri kepada orang yang dianggap baik untuknya. Berdalih untuk berdakwah, standar diturunkan. Bertopeng dibalik kata "di jalan menikah aku berdakwah", akhirnya mengurangi idealisme-idealisme yang dulu coba dibangun. Padahal ini bukan hal ynag main-main. Ibarat kata, dunia akhirat menjadi jaminannya. Seandainya akhirnya si laki-laki yang terwarnai, itu akan menjadi sebuah anugerah, tapi tentu saja itu bukan dalam rangka menurunkan standar, melainkan karena murni ingin berdakwah seperti ummu salamah. 

Allah selalu menyiapkan yang terbaik untuk mereka yang menjaga diri dengan baik. Kita hanya butuh untuk ikhtiar. Ikhtiar yang berbeda tentu saja akan menghasilkan hasil yang berbeda. 

So, please jangan banting harga ya...!!!! 

    Choose :
  • OR
  • To comment
Tidak ada komentar:
Write Comment