Minggu, Juni 30, 2013

Oh…Ternyata Rambutnya …





Ada yang aneh dengan kalimat diatas? Mungkin terdengar biasa. Tapi bagaimana kalau kalimat itu digunakan untuk mengomentari seorang akhwat/muslimah yang berjilbab rapi. Apa iya itu masih terdengar biasa? 

Beberapa waktu yang lalu ditengah kejenuhan, saya mengunjungi sebuah toko buku. Buang jenuh. Rekreasi murah dan bermanfaat. Disana saya menemukan sebuah buku, yang bagus. Ditulis oleh seorang artis yang alhamdulillah sudah berjibab dengan rapi. Bahkan beliau ini menjadi trend setter beberapa muslimah di Indonesia. Sebagai seorang perempuan, saya katakan beliau keren. Cantik, berprestasi, public figure pula. Bisa dikatakan idaman setiap laki-laki. Baik itu yang taat dengan agamanya atau yang bukan. Sampai sekarang saya masih yakin, bahwa setiap laki-laki, sebejat apapun pasti menginginkan perempuan baik untuk ibu dari anak-anaknya.

Bab-bab awal bukunya, beliau membahas tentang masa kecilnya. Jadi kalau saya lihat sekilas, buku ini menceritakan kisah hidupnya. Dipoles hingga menjadi beberapa hikmah yang bisa dipetik. Sebagai seorang penikmat tulisan, bagi saya buku itu kurang mantep kalau nggak ada gambarnya. Apa yang dilihat kalau isinya cuma tulisan dan tulisan. Membosankan. Begitu pula dengan buku ini. ada begitu banyak ilustrasi (foto) beliau.

Seperti yang saya tuliskan diawal, bab awal buku beliau berisi tentang masa kecil beliau. Lengkap dengan foto beliau pas masih anak-anak. Kira-kira seumuran anak TK atau SD. Saya agak lupa kisaran umurnya. Foto ini tentu saja tanpa jilbab. Terlihat dengan jelas bagaimana bentuk rambut beliau pas masih anak-anak.

Bagi beberapa orang, mungkin ini biasa saja. Tapi bagi sebgaian yang lain, bisa jadi ini sebuah kesempatan. Lho? iya, bukankah selama ini, rambut menjadi aurat yang selalu ditutupi. Mana boleh yang bukan saudara atau mahram melihat. Jangankan melihat, mengintip saja nggak boleh. Bertanya saja nggak boleh. Lha ini malah dengan mudahnya di di cetak disebuah buku dan bisa dilihat siapa pun yang membeli buku itu. Bahkan juga oleh yang nggak membeli buku itu (beberapa toko buku mempuyai sampel 1 buku untuk bisa dilihat dan dibuka pembeli).

Jadi, begitu bentuknya?

Kita nggak bisa mengendalikan pikiran orang lain. Begitu pula saat orang lain itu melihat sesuatu. Kita nggak bisa melarang dia untuk tidak berimajinasi seperti apa paras perempuan yang berjilbab rapi, tiba-tiba nggak pakai jilbab dan kelihatan aurat (rambutnya). Apalagi seseorang tersebut melihat ‘contoh’ bentuknya.

Memasang foto masa kecil sepertinya menjadi trend setter di beberapa kalangan. Baik itu di FB, twitter atau medsos lainnya. Entah maksudnya apa. Tapi, buat kamu yang sudah rapi dengan jilbabnya, apa nggak sayang tuh dengan komitmen yang dijaga selama ini.

Runtuh!

Hanya karena selembar foto masa kecil. Banyak yang akhirnya tahu, bentuk aurat (rambut) kita yang selama ini kita tutup dengan rapi. 

Oh..jadi rambutnya lurus to.

Oh…jadi rambutnya berombak to.

Oh..jadi…..?

Apa yang tertulis diatas bukan hanya pendapat pribadi. :D. Semoga bermanfaat.

Endorfin

    Choose :
  • OR
  • To comment
Tidak ada komentar:
Write Comment