“Eh, kamu kan
cewek, buatin kopi donk!”
“Eh, kamu kan
cewek, kamu donk yang harus cuci piring.”
“Eh, kamu kan
cewek, sana bikin minum untuk tamu!”
Pernah mendengar
kata-kata itu? Buat yang sering kerja tim yang mengharuskan tinggal satu atap
atau berdekatan dengan teman satu tim, pasti pernah mendengarnya. Banyak laki-laki
yang punya bibit ‘egois’, main suruh aja. Kedoknya.”Kamu kan nantinya jadi ibu
rumahtangga, mbok ya belajar.” We..lha kok PD bilang gitu. Lagian ngapain juga
belajar jadi ibu rumahtangga, dengan cara melayani yang nggak seharusnya
dilayani. Manja amat jadi cowok!. #lho? kok jadi sewot.
Sory bray,
hanya ingin menuliskan hal-hal yang nyeleneh tapi kadang menjadi sesuatu yang dibiasakan
di masyarakat. Salah satunya ya tadi, pembagian ranah yang amburadul. Seolah ada
peraturan yang saklek tanpa bisa diamandemen lagi. bahwa ranah domestic yang
biasanya meliputi, mencuci, memasak, mencuci piring, nyapu rumah, ngepel rumah,
bikin minum untuk tamu dan sejenisnya, itu adalah tanggungjawab perempuan.
wadaw, kita bukan PRT bray!!.
Okelah, namanya
laki-laki emang tugasnya menafkahi (duh romantisnya #lho?), tapi apa iya
menafkahi dan melayani itu satu paket. Kalau dipikir-pikir, sebenarnya untuk
membuat kopi yang dia minum sendiri, seorang laki-laki masih sanggup lho.
apalagi bagi laki-laki yang memang belum punya istri. Jadi nggak perlu cari alibi
biar temennya mau bikinin kopi. Buat yang sudah menikah juga sebenarnya itu
bukan hal yang berat. Apalagi kalau si istrinya lagi pegang setrika siap bertempur
dengan setrikaan segunung, atau lagi perang dengan cucian membandel (misalnya).
Kadang hal-hal
seperti ini menjadi boomerang. Alasannya, istri kan harus taat dengan suaminya.
Duh, kalau hanya ini yang dijadikan pedoman untuk ‘menindas’ istri, bisa
dijamin, tuh laki-laki nggak paham agama. Cari enaknya doank. Taat dalam arti
ini, penjelasannya luas, pake banget. Jangan hanya mengingat kebaikan-kebaikan
istri nabi dan sahabat nabi yang begitu luar biasa. Tapi ingat juga, Rosul juga
nggak segan membantu istrinya mengerjakan pekerjaan rumahtangga. Jadi pada
hakikatnya, melayani dan menafkahi itu nggak sepasang.
Tapi bukan
mentang-mentang suaminya baik banget, lalu si perempuan jadi malas ‘memanjakan’.
Kalau semuanya seimbang dan nggak ada yang merasa dipaksa kan nyaman.
Jadi buat para
cewek yang punya temen cowok yang suka maen suruh apalagi dengan alibi biar
latihan jadi ibu rumahtangga, sepertinya tuh orang perlu dilempar bunga mawar.
Jangan lupa sama potnya sekalian. :D.
_J_
Rancabango,
Tarogongkaler,
Garut, 121113
Tidak ada komentar:
Write Comment