Credit here |
Percaya
atau tidak, keberadaan poltak suskses membuat orang bandel macam saya
menghindari lewat depan Masjid kampus kalau jam sudah menunjuk angka 20.00 WIB.
Pilih jalan yang lain. Hihihihi. Sebelum jam 20.00 WIB, pindah parkir motor yang awalnya didepan masjid kampus ke deket sekre. Kalau lupa belum mindah, minta tolong temen-temen yang cowok buat mindahin motor. Biar bisa menyelinap lewat jalan lain. Jadi judulnya tetep ‘bali bengi’. Oke, back to the topic.
Karena kamu tidak pernah
sendiri
Banyak
dari kita yang begitu cueknya berperilaku semaunya kita. Merasa acuh dengan
sekitar. Bodo amat, ini hidup gue. Kalau nggak suka jangan dilihat. Tentang
pergaulan yang kadang terlalu cair (#PLAK!), tentang jam pulang malam yang
semaunya sendiri. Tak ketinggalan status-status facebook yang alay. Parahnya
lagi akhir-akhir ini banyak status-status yang ‘memancing’ (#PLAK lagi) dan itu
oleh mereka yang kelihatannya sudah paham. Pokoknya suka-suka. Seolah
kita hidup sendiri. Urusan itu bermanfaat atau tidak itu urusan belakang.
Padahal….
Kadang
orang tidak pernah melihat siapa kita. Tapi seperti apa kita. Misal ada seorang
muslimah berjilbab rapi tapi begitu cair dengan lawan jenis. Bukan kita sebagai
individu yang dilihat (apalagi oleh adik-adik kita) tapi seperti apa kita,
mirip siapa kita, komunitas apa yang kita ikuti, hingga label sebagai muslimah
yang katanya menjaga syar’I pun ikut terbawa.
Seperti
pada tulisan sebelumnya, begitu mudahnya masyarakat melabelkan sebuah keburukan
plus-plus ketika keburukan itu dilakukan oleh seorang ibu muslimah yang
berjilbab. Pakai jilbab kok gini. Hmm…
Secuek apapun diri kita pada akhirnya kita harus paham kondisi sekitar kita. Masyarakat kita latah dengan cirri fisik. Bahwa yang begini cirinya ikut komunitas ini. Kalau memakai ini agamanya ini. Hingga kemudian, label-label itu membuat kita menjadi wakil dari apa yang kita yakini.
Senorita
15.06-07112014
Kamu
tidak pernah sendiri dan jangan pernah berusaha untuk menyendiri. Kata seorang
teman, jangan memisahkan diri.
1 komentar:
Write CommentJust be yourself wahai preman sholihah, hehe
BalasHapus