Credit here |
Tulisan ini, catatan ke-101 di
facebook saya. Mau berteman, silakan berkunjung dimari.
Semakin hari, saya semakin menikmati
dunia perempuan. Banyak hal yang menarik, meskipun banyak hal yang
kontroversial. Apalagi tradisi kita di Indonesia kebanyakan menggunakan
'Patriarki'. Seolah Perempuan itu tidak ada ruang untuk aktualisasi diri. Hal
ini membuat saya semakin penasaran. Benarkah? Mungkin karena saya lahir di
keluarga tanpa anak laki-laki. Jadi saya tidak melihat perbedaan bagaimana
bersikap kepada anak laki-laki dan kepada anak perempuan.
Berbicara tentang laki-laki dan
perempuan, saya jadi teringat sesuatu. Beberapa waktu lalu ada seseorang
bertamu ke rumah (kontrakan) saya. Teman dulu di organisasi saat kuliah. Beliau
menyampaikan sebuah titipan dari seseorang. Lalu mulailah kita ngobrol ngalur
ngidul, saling bertukar kabar teman-teman lama. Hingga akhirnya kita sampai pada
bahasan interaksi antara laki-laki dan perempuan. Saya masih ingat, saat itu
saya menanyakan nama seseorang,
"Kenal sama si X
nggak?"
"Iya kenal, kenapa? Nggak
beres ya. Iya itu sudah banyak yang menasehati kok. Sudah ditanting juga. Tapi
dianya nggak berani".
Lalu teman saya bertanya,
"Kenal sama ini?" Dia
menyebutkan nama seseorang. Perempuan.
"Oh, nggak. Kenapa?"
"Nggak apa-apa"
Jawabnya.
Bukan saya kalau nggak penasaran
dengan apa yang saya dengar setengah. Saya search FB dengan nama yang
disebutkan teman saya itu. Kebetulan banyak mutual friend. Jadi tidak sulit
mencarinya. Sekilas tidak ada yang aneh. Biasa saja. Mbaknya cantik. Ya namanya
juga perempuan, pasti cantik kan. Lalu saya mulai mengepo foto
profile-nya.
WAOW!
Saya menemukan beberapa eh banyak
fotonya. Berjilbab syar'i. Tertutup rapat. Hmm meskipun dengan wajah close up. Saya
sendiri sebagai perempuan risih. Fotonya sangat close up dan dengan berbagai
macam gaya. Saya bukan ahli tafsir memang. Jadi saya juga kurang tahu apa hukum
pastinya yang kayak gitu. Foto syar'i tapi close up. Ah, kalau ada salah satu
pembaca yang tahu, silahkan komen. :)
Lebih-lebih ada begitu banyak
komentator mengerubungi foto-foto itu. Sebagian besar laki-laki. Ikhwan, ah
mungkin masih bakwan kali ya. Bakal ikhwan, atau mungkin itong, ikhwan
sepotong. Pokonya berjenis kelamin laki-laki.
Komennya beragam, mulai dari:
"Subhanallah"
"Cantiknya"
"Kenalan donk"
"Kalau punya istri seperti
ini...."
"Wajah bidadari"
Sampai,
"Mbak, boleh minta
fotonya?"
Lalu kalau sudah begini, siapa
yang harus evaluasi diri? Hanya perempuan kah? Kan perempuan yang
mancing-mancing. Kalau nggak dipancing, laki-laki juga nggak tergoda buat
lihat. Apalagi itu di upload di FB. Terbuka untuk umum kan berarti.
Atau harus laki-laki saja yang
mengevaluasi diri?
Dasar laki-laki. Matanya
jelalatan kemana-mana. Kalau lihat cewek cantik, apalagi akhwat, pengennya
dideketin. PDKT lewat facebook. Komen-komen nggak jelas. Semua status
di-like.
Lalu ditutuplah dengan dengan
sebuah kalimat.
Perempuan dimana-mana sama saja.
Tukang menggoda!!
dan
Laki-laki dimana-mana sama saja.
Mata keranjang!!
Jadinya salah semua nih?
Kalau katanya Pak
Jalal di Para Pencari Tuhan sih,
laki-laki menahan, perempuan menjaga.
Sije
Tidak ada komentar:
Write Comment