Minggu, Februari 19, 2012

Kisah Singkat Bersama FLP Yogyakarta

Beberapa waktu yang lalu, FLP Yogyakarta membuka rekruitmen anggota baru. Kebetulan saat itu aku sudah menjadi anggota FLP, meskipun belum lama. Kali ini aku dapat jatah untuk menjadi panitia Open Recruitment (OPREC) angkatan XIV. Berbagai macam cerita unyu-unyu dan aneh muncul waktu itu. 

Berawal dari kesalahan salah satu panitia yang mendesain poster publikasi. Nomor Handphone yang tertulis di pamphlet tertukar antara panitia putra dan putri, kebetulan untuk nomor kontak yang putri, nomor handphone Sije yang digunakan. Pertanda tidak baik nih! Batinku waktu itu.

Benar adanya, apa yang terjadi sesuai dengan dugaanku sebelumnya. Mungkin karena Allah itu mengikuti prasangka hamba-NYA. Hal-hal aneh mulai muncul saat H-7 pendaftaran. Berbagai macam pertanyaan masuk ke inbox dan semuanya memanggil mas. OMG, dipanggil mas. Tak pernah terbayangkan seumur hidupku. Aku kan cewek tulen. 

Tidak hanya sampai disitu. Ada berbagai macam pertanyaan aneh-aneh yang ditanyakan calon peserta yang akan mendaftar. Mulai dari yang menanyakan alamat lengkap FLP Yogyakarta, hingga pertanyaan seputar karya bebas yang boleh dikirimkan. 

mas, itu kan kita disuruh untuk mengumpulkan karya bebas ya
kalau mengumpulkannya laporan magang gimana?

Reaksiku pertama kali adalah langsung tersenyum lebar. Selanjutnya, Haduh..ini gimana jawabnya. Pengumuman di poster memang hanya tertulis karya tulis bebas. Seandainya ada yang mengumpulkan  laporan magang, tentu saja bukan salah yang mengumpulkan. Akhirnya jawabanku waktu itu adalah,

karyanya karya bebas, boleh non fiksi atau fiksi
misalnya puisi atau cerpen, bisa juga artikel
ya kalau merasa itu karya terbaik ya silahkan

Kurang lebih seperti itu jawabanku saat itu. Redaksinya sudah agak lupa. Aku pikir waktu itu, si calon peserta akan ngeh dengan jawaban itu. Paling tidak, dia tidak akan benar-benar mengumpulkan Laporang magangnya. Hingga suatu saat,

"Ini mas karya bebas saya" Katanya dengan polos saat menyerahkan karya di stand pendaftaran. Saat itu yang bertugas menerima karya adalah temanku yang putra.

Glek!!!!

Aku hanya bisa tertunduk menyembunyikan wajahku yang sudah tak sanggup menahan tawa. 


Ada juga yang pertanyaannya lebih aneh. Waktu itu stand pendaftaran belum dibuka. Panitia menjadwalkan pembukaan stand adalah tanggal 28 Januari 2012. Waktu itu jam menunjukkan pukul 14.00 WIB (kurang lebih), dan kalender masih menunjukkan tanggal 27 Januari 2012. 

mas, stand pendaftarannya dimana ya? saya mau mengumpulakan karya.

Ya Allah, ini kan masih tanggal 27 Januari. 

Jawabanku waktu itu adalah, 

Maaf, stand dibuka tanggal 28 Januari 2012.
Silahkan dilihat kembali di pengumuman


Keesokan harinya nomor yang sama menghubungi, pertanyaannya masih sama. Masalah tanggalnya sih sudah pas, tapi....

Mas, saya mau mengumpulkan karya

from: 0852XXXXXXXX
11.30


Hello!!!! Ini kan masih jam sebelas. 


Tidak hanya berhenti disitu. Pada waktu hari H (hari terakhir pendaftaran), berbagai macam kejadian aneh silih berganti datang. Ada yang minta dijemput, hingga minta ditungguin karena baru berangkat dari rumah dan baru bisa sampai 30 menit lagi. Padahal stand pendafataran sudah ditutup beberapa menit yang lalu. 

Hem...ada-ada saja. Bukan karena kami tak menghargai teman-teman yang ingin mendaftar. Hanya saja, penulis juga harus disiplin dalam banyak hal. Deadline, bukankah kata itu yang akan selalu mengikuti kemanapun penulis bergerak.



I Love deadline


Poster Pengumuman OPREC FLP angk. XIV

    Choose :
  • OR
  • To comment
Tidak ada komentar:
Write Comment