Tulisan ini
sebenarnya adalah salah satu tulisan untuk menjawab perkataan orang-orang yang
suka ngomong di belakang sije. Bukan dalam rangka marah koq. Sueer deh…hanya
saja, sije ingin coba untuk membelajarkan kepada kita semua, termasuk diri
sendiri.
Setiap manusia
pasti mempunyai sifat masing-masing. Setiap orang pasti mempunyai ciri khas
yang membuat dia berbeda dengan manusia yang lainnya. sifat-sifat itu biasanya
diungkapkan dalam bentuk perbuatan, perkataan atau cara dalam menyampaikan
pendapat. Beberapa waktu yang lalu ada ikhwan yang “ngadu” kepada sije, katanya
ada orang yang bilang sije itu aneh. Saat itu yang langsung muncul di pikiranku
adalah, “penting po?”. Artinya, emang penting po “ngadu” kayak gitu. Kurang
kerjaan banget sih. tapi makasih deh udah ngasih tahu. Pastinya yang lebih gak penting lagi adalah, orang yang
bilang bahwa aku itu aneh. Mending kalau diungkapin di depan orangnya langsung,
lha ini di belakang e. Oh..no, jangan jadi bigos donk. Ikhwan koq nggosipin
orang. Bukankah selama ini selalu saja akhwat atau cewek yang di labeli bigos
alias biang gosip? Lha ini koq malah kebalikan.
Sebel? Gak
juga. Malah seneng aja, secara tidak langsung tuh orang sudah ikut
mengkampanyekan bahwa yang namanya gossip itu tidak ada hubungannya dengan
gender.
Marah? Hello,
pliss deh. Ngapain juga marah sama orang kayak gitu. Malahan seneng banget ada
orang yang ngomongin di belakang. Lumayan ngurangin dosa yang sudah bertumpuk. Kapan-kapan
ngomongin aku lagi yak!!!
Hanya saja,
bukankah setiap kita sudah terbiasa mendapatkan materi tabayyun, crossceck. Tanyakan donk pada yang
bersangkutan, kenapa dan kenapa. Misalnya tidak berani tanya, ya sudah
khusnudzon saja. Khusnudzon alias
positive thinking kan termasuk
materi dasar islam. Masak iya belum pernah dapat materi kayak gitu. Kan sudah
lama ngaji to?
Lagi pula,
katanya guru ngajiku, en kata hadist, kalau kita ngomongin orang dibelakang,
kita makan bangkai saudara sendiri loh. Yaks…jijik banget. Dari pada waktunya
habis buat ngomongin orang lain kan mending buat beraktifitas yang lain.
Tulisan ini
utamanya ditujukan untuk para ikhwan yang mulai terjangkiti virus bigos. Bagi
para akhwat yang ikutan baca tulisan ini, “eh..hati-hati, para ikhwan sudah
mulai menjamah daerah kita” loh?? Hehehehe, gak lah ya. Bagi para akhwat atau
cewek, kita buktikan bahwa yang namanya gossip, itu bukan budaya kita, bukan
kebiasaan kita.
Sekali lagi tidak ada hubungannya
antara gossip dan gender. JJ
Tidak ada komentar:
Write Comment