Huek..sije ngomong sayang? Are you oke je?
Of course I`am oke. Belajar untuk sedikit
manis, boleh kan. Hahaha.
Well, kayaknya tulisan kali ini sudah jelas
apa yang akan ditulis. Yap, tentang jilbab, hijab, or whatever you called that
(bener nggak ya nulisnya). Hmm,, setelah kemarin sempet nemu artikel tentang
jilbab sarang tawon, #ups. Itu lho jilbab yang dibentuk-bentuk diatas kepala. Aku
sendiri juga nggak tahu cara pakainya. Kayake ribet gitu. Emang apa sih
asyiknya pakai kayak gituan. Buat para cowok yang nggak punya pacar pasti nggak
tahu. Kalau punya pacara kan biasanya disuruh nganterin kalau mau beli-beli
aksesoris. Jadi sekarang ini lagi tren cepol (daleman jilbab) yang ada buletannya.
Hmm, oke bayangin aja topi, terus di bagian ubun-ubunnya ditambahin segumpal
kain. Nah, kurang lebih kayak gitu.
Bisa kebayangkan ribetnya pakai gituan. Gedhe,
ngganjel, nyumpel, ish…. Not comfortable. Mungkin biar dikira rambutnya panjang
kali ya. tapi duh, nggak segitunya kali. Yang ada orang-orang ngira kamu kena
habis dientup tawon se-RT. Hahaha. Nggak percaya? Tanya aja para cowok, apa iya
penilaian mereka berubah begitu lihat kamu pakai cepol kayak gitu. Trust me! J
Nah tuh kan malah sampai mana-mana. Jadi
sebenarnya tulisan ini muncul karena seseorang. Ya aku akui dia pernah ada di
masa laluku. Halah lebay. Hihihihih. Dia,..ah kalau aku boleh bilang, aku
pernah kagum kepadanya. Kalemnya itu bo, duh, bikin aku iri. Ya secara aku
nggak punya bakat kalem sama sekali. Jadi kalau nggak sengaja ketemu aku yang
lagi kalem, kalian perlu curiga. Pasti ada yang iseng nyamar jadi aku. Hahaha.
Dia memang selalu punya rencana yang hmm,
selalu penuh kejutan ya. Dan ini yang membuatku begitu terkejut. Ini beneran?
Ih, pasti bohongan. Bagaimana bisa percaya kalau melihat seseorang yang dulu
begitu lurus dan kalem, tiba-tiba muncul didepan umum tanpa jilbabnya. Oh, GOD.
Apa ini.
Pertama seseorang yang dulu pernah menjadi
temen berjuang. Ah, manis sekali waktu itu. dia juga begitu manis. Dengan apa
yang dulu diyakininya. Bahwa dia berharga dan tak layak untuk dilihat beragam
mata yang tak berhak.
Mungkin ini yang disebut perputaran dunia. Dua
tahun setelah kenangan manis itu, dia mulai berfikir. ‘kok kayak aliran sesat
begini ya.’. Itu hanya permulaan. Waktu berjalan, tidak ada benteng, tidak ada
penjaga. Sekokoh-kokohnya hati, kalau tanpa perlindungan yang kuat. Tetap saja
bisa jebol. Dan memang itu yang terjadi. Dia yang dulunya begitu cantik, kini
hmmm…masih cantik sih, tapi tak secantik dulu. Karena cantiknya sudah dilihat
banyak orang. Mungkin kalian tidak akan percaya, aku pun sampai sekarang masih
belum percaya.
Si cantik itu kini sekarang jadi DJ. Pertama
tahu, reaksiku, what? Really? Tapi apa yang kita lihat nggak mungkin bisa
dibohongi bukan. Ah, tapi percayalah, dia tetap manis. Masih ada harapan untuk
dia menjadi dia yang lebih manis.
Kedua, seseorang yang dulu membuatku
minder. Seperti yang aku tulis didepan. Dia begitu kalem. Ah, manis bangetlah
pokoknya. Nggak neko-neko, nggak ngeyelan, nggak keras kepala, dan tentu saja
itu nggak seperti aku. Hehehe.
Ini membuatku lebih tidak percaya
lagi. Mbak manis itu tiba-tiba hilang
dari peredaran, nggak ada berita. Begitu muncul, jilbabnya sudah hilang. Arrgghhh….apa
yang terjadi padamu manis? Kau kan lebih manis dengan jilbabmu.
Mbak manis itu bilang, “Saya mau menjilbabi
hati dulu.” Duh, masyaAllah. Ada apa denganmu cinta? Semudah itukah kau
berpaling? #loh.
Ini adalah satu hal yang aku takutkan. Nggak
kebayang aja tiba-tiba aku amnesia lalu mikir gila. Mengira pakai jilbab itu
nggak wajib. Terus dengan PDnya jalan-jalan gundulan. Huks….
Hidayah itu emang mahal jendral. Langka,
bahkan nggak ada yang jual. SO, gals. Jaga manismu ya. Sampai ditempat yang
paling manis. Emang kadang agak rempong sih. Tapi percayalah surga itu manis. J
_J_
Tidak ada komentar:
Write Comment