Minggu, Desember 08, 2013

Mana Jilbabnya sayang?


Huek..sije ngomong sayang? Are you oke je?

Of course I`am oke. Belajar untuk sedikit manis, boleh kan. Hahaha.

Well, kayaknya tulisan kali ini sudah jelas apa yang akan ditulis. Yap, tentang jilbab, hijab, or whatever you called that (bener nggak ya nulisnya). Hmm,, setelah kemarin sempet nemu artikel tentang jilbab sarang tawon, #ups. Itu lho jilbab yang dibentuk-bentuk diatas kepala. Aku sendiri juga nggak tahu cara pakainya. Kayake ribet gitu. Emang apa sih asyiknya pakai kayak gituan. Buat para cowok yang nggak punya pacar pasti nggak tahu. Kalau punya pacara kan biasanya disuruh nganterin kalau mau beli-beli aksesoris. Jadi sekarang ini lagi tren cepol (daleman jilbab) yang ada buletannya. Hmm, oke bayangin aja topi, terus di bagian ubun-ubunnya ditambahin segumpal kain. Nah, kurang lebih kayak gitu.

Bisa kebayangkan ribetnya pakai gituan. Gedhe, ngganjel, nyumpel, ish…. Not comfortable. Mungkin biar dikira rambutnya panjang kali ya. tapi duh, nggak segitunya kali. Yang ada orang-orang ngira kamu kena habis dientup tawon se-RT. Hahaha. Nggak percaya? Tanya aja para cowok, apa iya penilaian mereka berubah begitu lihat kamu pakai cepol kayak gitu. Trust me! J

Nah tuh kan malah sampai mana-mana. Jadi sebenarnya tulisan ini muncul karena seseorang. Ya aku akui dia pernah ada di masa laluku. Halah lebay. Hihihihih. Dia,..ah kalau aku boleh bilang, aku pernah kagum kepadanya. Kalemnya itu bo, duh, bikin aku iri. Ya secara aku nggak punya bakat kalem sama sekali. Jadi kalau nggak sengaja ketemu aku yang lagi kalem, kalian perlu curiga. Pasti ada yang iseng nyamar jadi aku. Hahaha.
Dia memang selalu punya rencana yang hmm, selalu penuh kejutan ya. Dan ini yang membuatku begitu terkejut. Ini beneran? Ih, pasti bohongan. Bagaimana bisa percaya kalau melihat seseorang yang dulu begitu lurus dan kalem, tiba-tiba muncul didepan umum tanpa jilbabnya. Oh, GOD. Apa ini.

Pertama seseorang yang dulu pernah menjadi temen berjuang. Ah, manis sekali waktu itu. dia juga begitu manis. Dengan apa yang dulu diyakininya. Bahwa dia berharga dan tak layak untuk dilihat beragam mata yang tak berhak.

Mungkin ini yang disebut perputaran dunia. Dua tahun setelah kenangan manis itu, dia mulai berfikir. ‘kok kayak aliran sesat begini ya.’. Itu hanya permulaan. Waktu berjalan, tidak ada benteng, tidak ada penjaga. Sekokoh-kokohnya hati, kalau tanpa perlindungan yang kuat. Tetap saja bisa jebol. Dan memang itu yang terjadi. Dia yang dulunya begitu cantik, kini hmmm…masih cantik sih, tapi tak secantik dulu. Karena cantiknya sudah dilihat banyak orang. Mungkin kalian tidak akan percaya, aku pun sampai sekarang masih belum percaya.

Si cantik itu kini sekarang jadi DJ. Pertama tahu, reaksiku, what? Really? Tapi apa yang kita lihat nggak mungkin bisa dibohongi bukan. Ah, tapi percayalah, dia tetap manis. Masih ada harapan untuk dia menjadi dia yang lebih manis.

Kedua, seseorang yang dulu membuatku minder. Seperti yang aku tulis didepan. Dia begitu kalem. Ah, manis bangetlah pokoknya. Nggak neko-neko, nggak ngeyelan, nggak keras kepala, dan tentu saja itu nggak seperti aku. Hehehe.

Ini membuatku lebih tidak percaya lagi.  Mbak manis itu tiba-tiba hilang dari peredaran, nggak ada berita. Begitu muncul, jilbabnya sudah hilang. Arrgghhh….apa yang terjadi padamu manis? Kau kan lebih manis dengan jilbabmu.

Mbak manis itu bilang, “Saya mau menjilbabi hati dulu.” Duh, masyaAllah. Ada apa denganmu cinta? Semudah itukah kau berpaling? #loh.
Ini adalah satu hal yang aku takutkan. Nggak kebayang aja tiba-tiba aku amnesia lalu mikir gila. Mengira pakai jilbab itu nggak wajib. Terus dengan PDnya jalan-jalan gundulan. Huks….

Hidayah itu emang mahal jendral. Langka, bahkan nggak ada yang jual. SO, gals. Jaga manismu ya. Sampai ditempat yang paling manis. Emang kadang agak rempong sih. Tapi percayalah surga itu manis. J


_J_

    Choose :
  • OR
  • To comment
Tidak ada komentar:
Write Comment