Senin, April 21, 2014

Sepuluh Menit Terakhir


Credit here
Fenomena “sepuluh menit terakhir” yang diungkapkan Richard Carlson dalam buku “Don’t Sweat the Small Stuffs” adalah contoh pentingnya saling pengertian antara suami dan istri. 

Saat suami dan isteri bersepakat akan bepergian jam sembilan pagi, sering terjadi keributan pada sepuluh menit terakhir. Suami sudah siap di mobil, atau sudah siap di depan rumah untuk segera berangkat, seperempat jam sebelumnya. Ia tidak ingin terlambat menghadiri acara. Namun kurang sepuluh menit dari jam sembilan, sang isteri tampak belum siap. Ia masih sibuk dengan urusan dapur.

Suami segera memanggil dan mengingatkan sang isteri agar bersegera, dan tidak terlambat berangkat.

“Cepat Ma, ini sudah kurang sepuluh menit…” teriak suami.

Namun sang isteri belum juga segera siap. Dengan marah, sang suami kembali masuk ke rumah dan mengungkapkan kejengkelannya.

“Mama selalu saja lelet…. Ini kan sudah jam sembilan, kenapa belum juga siap ?”

“Apa Papa tidak mengerti, dari tadi Mama kan tidak menganggur… Mama kan tidak bisa menginggalkan rumah dalam keadaan berantakan. Mama harus bereskan dulu dapur baru bisa pergi. Papa sih enak, mau pergi langsung pergi begitu saja….”

Kemarahan suami tersebut menandakan kurangnya pengertian akan kondisi isteri.

Jika ia suami yang penuh pengertian, maka ia tidak perlu marah dan jengkel atas suasana tersebut. Bahkan ia akan membantu sang isteri membersihkan dapur, sehingga semua bisa segera selesai dan sang isteri bisa mempersiapkan diri untuk bepergian.

Dengan kemarahan suami tersebut, isteri merasa tidak nyaman. Karena ia bekerja untuk kebaikan keluarga, namun bukan mendapat pujian atau bantuan, justru mendapatkan kejengkelan dan kemarahan.

Suami yang penuh pengertian, bisa menyediakan ruang toleransi untuk kekurangan dan kelemahan isteri. Karena memang tidak ada manusia sempurna. Semua orang pasti memiliki kekurangan dan kelemahan, sebagaimana juga pasti memiliki sisi kelebihan dan kebaikan.

Maka isteri akan sangat senang dan merasa bahagia, apabila suami mampu mengerti dan memahami kondisinya.


Oleh: Pak Cah

    Choose :
  • OR
  • To comment
Tidak ada komentar:
Write Comment