Credit here |
Nah,
untuk urusan cowok, biarlah para penulis cowok yang menuliskannya. Ini tentang
urusan cewek, (yang cowok boleh ikutan nimbrung koq). Tentang yang katanya
cewek tuh bolehnya cuma nolak, itu aja kalau masih dengan embel-embel. Kalau nolak
cowok, ada yang ngira tinggi hati lah, sombong lah de el el. Padahal yang
namanya cewek tuh boleh banget nolak cowok, kalau memang dia tidak memenuhi kriteria
sebagai seorang qowam.
Sikap penolakan ini bukan semata-mata untuk sebuah kesombongan, apalagi
tinggi hati. Jauh dari itu semua. Ini semua tentang kehati-hatian dalam
memilih. Memilih atau menerima seseorang sebagai qowam bukan sebuah permainan yang apabila game over, kita bisa mengulangi permainan dari awal. Ini adalah
keputusan yang diharapkan menjadi keputusan pertama dan terakhir seumur hidup.
Memilih qowam tentu
saja dengan pertimbangan yang sangat matang. Misal ada satu orang atau dua
orang yang ditolak, itu sesuatu yang wajar. Ini tentang masa depan dunia
akhirat. Bukan hanya untuk waktu yang sejengkal.
Hanya saja, akan berbeda kasusnya apabila yang ditolak adalah
bukan hanya satu orang dua orang. Itupun dengan alasan yang tidak pokok,
misalnya urusan fisik saja. Meskipun pada dasarnya, fisik itu juga penting dan
menolak karena hal-hal yang bersifat fisik pun diperbolehkan.
Sekali lagi,penolakan itu bukan hanya karena kesombongan atau
tinggi hati tapi karena kehati-hatian dalam melangkah.
Tidak ada komentar:
Write Comment