Credit here |
Berbuat baik, mudah sekali diucapkan, namun pada kenyataannya
susah dilakukan. Apalagi pada orang-orang yang punya tingkat kepekaan yang
tinggi. Kepekaan disini tentu saja kepekaan dalam hal tertentu. Sensitif.
Orang-orang yang perlu berpikir panjang sebelum bertindak.
Inilah, itulah, bagaiaman kalau seperti inilah, bagaimana kalau seperti itulah,
taku salah, takut ada yang salah faham. Akhirnya tidak jadi berbuat baik.
Padahal, seandainya kita berpikir simpel kita tak perlu berpikir panjang untuk
berbuat baik. Mau ramah kepada setiap orang takut ada yang Ge-eR, mau senyum
kepada siapa saja, takut ada yang kecantol.
Hadewh… nggak usah dibikin ribet donk!
Sederhananya, tugas kita hanya berbuat baik. Selain itu, itu
urusan lain. Misal ada yang Ge-eR, ya itu urusan yang bersangkutan. Lagi pula
Ge-eR koq dipelihara. Masih mending
kalau melihara ayam, bertelur. Nah kalau Ge-eR? Kagak ada ceritanya orang jual
telur Ge-eR. Malah horror kalau ada yang jual telur Ge-eR. contoh lain lagi, kita berbuat baik, eh malah
ada yang iri. Biarin aja deh, iri koq
dipelihara. Bukan bikin seneng tapi bikin ngenes.
So, berbuat baik itu jangan berpikir factor-faktor pengganggu
yang lain. Urusan orang lain Ge-eR dan lain sebagainya, itu urusan masing-masing.
Misal masih ada yang berpikir aneh-aneh, bearti sisi kebersihan hati yang perlu
di kasih tanda tanya gedhe. J JJ
Tidak ada komentar:
Write Comment