Sabtu, Juli 12, 2014

Salah Fokus

Karena kita seringnya mengingat apa yang akan kita lepas dari pada apa yang akan kita dapatkan kalau kita melakukannya untukNYA.

Melepas, meninggalkan, melupakan, menghapus dan kata lain sejenis. Sebuah kata yang menggambarkan sesuatu yang berat. Sesuatu yang melukai. Perih. Menyakitkan. Air mata. Sembab. Sujud panjang. Semuanya satu rumpun.

Tapi, benarkah?

Bagaimana kalau kita melepaskannya karenaNYA? Bukankah Allah berjanji, siapapun yang melakukan sesuatu karenaNya. Maka Allah akan memberikan hal yang lebih baik. Dan Allah adalah Maha Kuat Janjinya. Tidak akan pernah mengingkari. (Paragraf ini terus menampar saya).

Lalu apa masalahnya? Bukankah kita yang diuntungkan? Bukankah kita yang mendapatkan lebih atas perjanjian ini. Apa beratnya?

Saat menuliskan ini, rasanya saya menampar muka sendiri. Menuliskan hal yang hingga sekarang masih belum bisa sempurna saya lakukan. Banyak diantara kita – saya juga – yang selama ini salah fokus melihat sesuatu. Dari awal kita sudah terikat janji. Bahwa apapun, selama kita melakukan kebaikan karenaNYA, maka Allah akan membalasnya dengan hal yang jauh lebih baik. Tentu saja ini dengan catatan pemahaman kita benar. Tapi apa yang kita lakukan? Kita fokus dengan apa yang akan kita tinggalkan. Kita fokus dengan apa yang akan kita lepaskan. Kita lupa bahwa ada sesuatu yang sangat jauh lebih baik yang Allah janjikan.

Saya merobek hati saya sendiri saat menuliskan ini. Hei! Kamu nggak layak menuliskan ini!
Biar! Biar liar tak lagi jadi panutan!


NB: Lain kali semoga saya diingatkan untuk menulis ulang bab ini. Biar lebih manusiawi untuk dibaca.

Senorita

0905|190614

    Choose :
  • OR
  • To comment
Tidak ada komentar:
Write Comment