Senin, Juli 07, 2014

Sebuah catatan atas kekejaman Mahanazi

Maap ye kalau judulnya lebay-lebay gimana gitu. Sebenarnya mau ditulis sebuah catatan kultum tarawih. Tapi kalau judulnya itu rasanya nggak nggigit. Hihihi. Beberapa waktu lalu Gaza diserang tentara zionis. Lho hubungannya apa sama kultum tarawih? Bingung ya. Saya juga bingung gimana nulisnya. Random saja lah ya. Biarkan tulisan ini menemukan muaranya sendiri. #tsaahh.

Balik ke hubungan tadi, beberapa waktu lalu Jogja kedatangan tamu istemewa. Syekh dari Palestina. Syekh Ahmad Mahmud Syiam (Kalau ejaannya salah mohon dimaapin ya). Nah kebetulan beliau ini jadi salah satu imam, dan pengisi kultum tarawih di masjid dekat kost.

Malam itu spesial. Spesialnya adalah saya disibukkan berfikir, kira-kira berapa juz ya yang bakal dibaca saat salat? Lama nggak ya? Hyaa ketahuan kalau sukanya yang ekspress hihihi. Dan ternyata, taraa….tarawih malam itu singkat dan kilat. # senyum lebar :D. Peringatan: Abaikan paragraph ini!

Berbeda dengan malam-malam sebelumnya, kalau biasanya yang menjadi imam adalah orang Indonesia, lidah Indonesia, logat Indonesia, dan bahasa pengantarnya juga Indonesia. Malam itu, semua pakai bakai bahasa arab. Sesaat mau salat,
Syekh : %$&((&^$*&^%#@)(*&^%% (ngomong pakai bahasa arab)
Saya    : *mengerutkan kening *muka polos. “ora mudeng”

Tengok kanan kiri, ekpresinya juga sejenis. Dan tetiba saya seperti ditampar. “Kemana aja neng, ini bahasa arab, bahasa Alquran. Dan kamu nggak ngerti? PARAH!”. Memalukan sekali. Untung saja kanan kiri saya punya nasib serupa. Paling tidak saya nggak malu-maluin. #mringis.

Tidak semengerikan yang saya bayangkan, salat tarawih diimamin beliau nggak baca surat Al Baqoroh :D. Surat yang dibaca surat pendek. Nggak jauh-jauh dari penghujung juz 30. Tahu kali ya ada makmum macam saya ini.

Setelah salah tarawih, tetiba beliau balik kanan.
Syekh  : *&^%$#@#&*)(*&^%%# (ngomong pakai bahasa arab lagi)
Saya    : *mengerutkan kening “Bilang kalau mau salat witir kali ya.” Saya sok tahu.

Berbeda dari malam-malam sebelumnya yang penceramam hanya berdiri dimimbar. Kali ini disediakan dua kursi untuk Syekh dan penerjemahnya. Taujih malam ini spesial. Menyampaikan kabar dari yang disana. Para tentara penjaga Al Aqsa. Tulisannya agak serius nggak papa ya.

Tentu saja kita sudah sering dengar kabar tentang intimidasi yang terjadi di Palestina. Sebuah kekejaman yang mahanazi. Logika dan perasaan manapun tak akan sanggup merasakan sakitnya tubuh-tubuh yang terbongkar disana.

Ramadhan tahun ini Gaza kembali diserang dengan hujan Bom. Disaat kita disini bisa bebas memilih menu buka puasa. Disana mereka hanya berbuka dengan air dan garam. Menu yang sama untuk sahur keesokan harinya. Hal pertama yang saya pikirkan adalah, keberkahan macam apa yang Allah turunkan disana sampai mereka sekuat itu? Iri? Sangat!

Ada banyak hal yang membuat saya malu dan tertampar. Saya ingin coba membagikannya. Di Gaza saat ini ada sekitar 12.000 penghafal Alquran. Dan pemerintahan hamas berencana untuk meningkatkan menjadi 20.000 penghafal. Ini sebuah keberkahan yang diturunkan untuk para penjaga Al Aqsa. Saudaranya Mekkah.

Program menghafal ini dulu pertama kali digagas oleh syekh Ahmad yasin sekitar 40 tahun lalu. Hmm…tahu Syekh Ahmad Yasin kan? Saya nggak perlu menuliskan biografi beliau disini ya. Di Gaza masjid menjadi pusat semuanya. Nggak heran, karena ini tentang perang masjid. Memperebutkan kota suci Al Quds.

Banyak yang heran, bagaimana mungkin hafal? Tahu sendiri kondisi palestina seperti itu. Serangan yang tiada henti tanpa kenal waktu. Pemerintah disana menyiapkan hadiah bagi para penghafal Alquran disana. Bukan uang, bukan harta. Tapi beasiswa pendidikan. Selain itu salah satu syarat bisa masuk pada barisan tertentu di Gaza adalah hafal Alquran. Iri lagi? Saya sudah tidak punya muka!!

Tentang Al Aqsa. Kenapa harus Al Aqsa? Kenapa ini menjadi pusat perebutan? Banyak diantara kita (saya juga) yang bilang, bahwa dibawah Al Aqsa ada kuil yang selama ini dikenal dnegan kuil Sulaiman. Benarkah? Nanti kita bahas.

Kita bahas dulu kedudukan Al Aqsa di kalangan umat islam. Masih ingat peristiwa isra’ mi’raj? Saat Rosul melakukan perjalanan dari Mekkah menuju langit? Para pakar banyak yang meneliti ini. Seharusnya untuk melakukan perjalanan ini, tidak perlu harus melewati Al Aqsa. Tapia pa yang terajadi? Saat melakukan perjalanan ini, Al Aqsa (Kota suci Al Quds) menjadi salah satu tempat yang dilewati. Saat turun dari langit pun Rosul tidak langsung ke Mekkah, tapi melewati Al Quds. Ini pertanda, Rosul mempersauadarkan antara Mekkah dan Al Aqsa. Kita pun tahu Al Aqsa adalah kiblat pertama umat islam sebelum kiblatnya dipindah ke Mekkah.

Hal ini juga memberikan tanda bahwa Al Aqsa (Al Quds) adalah punya ummat islam, bukan hanya kepunyaan bangsa Arab. Itu artinya apa? Pa yang terjadi disana adalah tanggungjawab kita semua. Bukan hanya tanggungjawab rakyat Palestina. Bukan hanya tanggungjawab bangsa Arab. Jelas?

Lalu apa yang bisa kita lakukan? Saat Allah belum menghendaki kita kesana? Berikan bekal untuk para mujahid. Sebagai pengetahuan saja, harga satu senapan di Gaza kurang lebih 60 juta. Berapa yang dibutuhkan? Silahkan hitung sendiri.

Baru-baru ini ada sebuah rumah yang di jatuhi bom oleh tentara zionis. Dalam kondisi seperti itu hampir semua anggota keluarga langsung lari. Tapi ada satu anak, anggota keluarga itu yang tertinggal. Pada hari pertama setelah pengeboman, pihak keluarga meminta untuk mencari anak tersebut. Tapi tentara zionis melarang. Ini terjadi sampai hari ke-4. Tahu apa yang terjadi dengan anak itu? Tentu saja ini bukan sinetron di Indonesia yang tiba-tiba muncul ibu peri dan sejenisnya. Tubuh anak itu sudah terbongkar dimakan anjing.
Anak ini, akan menjadi saksi atas kita nanti. Kenapa dia mati? Bagaimana caranya? Dan tentu saja, apa yang sudah dilakukan oleh umat muslim untuk menyelamatkanmu? Sanggupkah kita menjawab kalau pertanyaan terakhir itu ditanyakan kepada kita?

Masih ingat kisah Jepang yang akhirnya menyerah dan Indonesia merdeka? Masih ingat Hiroshima dan Nagasaki? Dua kota di Jepang hancur oleh Bom. Palestina pernah di Bom dengan bom sebesar bom yang digunakan untuk menhancurkan dua kota itu. Apakah Palestina menyerah? Tidak! Hanya ada dua kata, Menang atau syahid.

Ada yang bertanya, apakah boleh anak-anak Palestina diadopsi? Tidak, anak-anak Palestina tidak boleh keluar dari negerinya. Kalau untuk mendapatkan surga bisa dari negeri sendiri, mengapa harus pergi? Kan?
Bagaimana reaksi bangsa arab atas tragedi ini? Hingga sekarang pemimpin bangsa arab masih diam. Tapi masyarakatnya tidak.

Apa peran Hisbullah? Ada yang berbeda sebelum dan sesudah pecahnya perang Hisbullah. Saat ini Hisbullah lebih sibuk membunuhi rakyat Suriah sendiri. Terutama alhi sunnah. Harapan kami, mereka bisa kembali. Memerangi zionis. Bagitu juga dengan Iran. Sikapnya berbeda semenjak pecahnya perang Suriah.

Lalu bagaimana rakyat Palestina memenuhi kebutuhannya? Allah maha baik. Memenuhi Janjinya. Siapa yang menolong agama Allah, Allah akan menolongnya. Meskipun tentara zionis melarang warga Gaza untuk memancing atau mencari ikan di laut, Ikan-ikan ini datang sendiri. Seolah mendekat kepada warga Gaza.

Tentang para pemimpin dunia Arab, dulu saat Husni Mobarak yang berkuasa di Mesir, rakyat Palestina tercekik. Tapi begitu Mursi yang menjadi presiden, rakyat Palestina jauh lebih sejahtera. Tapi mereka kembali tercekik begitu As sissi yang memimpin. Nah, sekarang sudah mulai jelas peta keberpihakkan?

Oh iya, tentang kuil Sulaiman itu, mari kita bahas. Saat ini memang Al Aqsa sedang digali dan terus digali. Mereka mencari puing-puing bangunan itu. Tapi hingga sekarang, sedalam apapun galian, tidak ada apapun yang mereka temukan. Tidak ada puing-puing. Tidak ada bekas bangunan apapun. Doakan, semoga Al Aqsa kuat.

Untukmu, untukku, dan untuk semuanya.
Duhai maka kukatakan pada mereka
Tanpa abai pada semua persoalan di negeri ini
Atas nama kemanusiaan: menyala-lah!

Penggalan puisi HTR.

Kalaupun bukan karena islam, karena dianggap SARA. Menyala-lah atas nama kemanusiaan! Kuatkan posisi Indonesia di mata asing. Agar paspor kita bisa jadi tameng ketika harus berkunjung kesana. Bagi yang belum tahu. Paspor WNA luar Palestina lebih dihargai (oleh tentara zionis) daripada sebuah nyawa rakyat Palestina.
Apakah yang saya tag catatan ini adalah yang nggak peduli Palestina? Tidak. Saya meminjam wallnya untuk menyebarkan tragedi ini. Karena mungkin baru duka dan doa yang bisa saya kirimkan kesana.
Senorita
07.01| 07072014


    Choose :
  • OR
  • To comment
Tidak ada komentar:
Write Comment